laporan fisika getaran pada pegas



KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum fisika . Dalam penulisan laporan ini , kami merasa masih banyak memiliki kekurangan, baik pada teknik penulisan maupun materi , mengingat akan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak .Kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan ini .





















Daftar isi

BAB 1 PENDAHULUAN
a.      Latar belakang…………..…………………………………………………………………….4
b.     Tujuan…………..………………………………………………………………………………..4
BAB 2 HASIL DAN PEMBAHASAN
a.      pembahasan ( sesuai dengan teori )………………………………………………….5
b.     hasil………………………………………………………………………………………………...6
BAB 3 PENUTUP
a.      kesimpulan……………………………………………………………………………………..10

































BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bila suatu benda dikenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut dihilangkan,maka  benda akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun  pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat kembali ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Contoh benda elastis adalah karet ataupun pegas. Bila pegas ditarik melebihi batas tertentu maka  benda itu tidak akan elastis lagi. Gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak  periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai gerak harmonik/harmonis. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak  periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis sederhana. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai getaran harmonis  pada prisma maka dilakukanlah percobaan ini.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah menentukan besar konstanta gaya pada pegas?
2.      Bagaimanakah perbandingan frekuensi getaran pegas hasil pengukuran dengan hasil  perhitungan?

Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:
1.      Menentukan besarnya konstanta gaya pada pegas.
2.      Membandingkan frekuensi getaran pegas hasil pengukuran dengan hasil perhitungan

 










BAB II
METODE PENELITIAN

 Dasar Teori
Sifat elastis adalah sifat pegas yang kembali ke keadaan semula setelah gaya yang bekerja padanya dihilangkan.
Sifat-sifat yang dimiliki oleh gaya pegas yaitu:
a.     Gaya pegas makin besar bila pertambahan panjang pegas makin besar
b.     Arah gaya pegas berlawanan dengan arah gaya yang diberikan.

Hubungan antara gaya pegas dan perubahan panjang pegas dinyatakan sebagai hukum Hooke:
          F= -k Δx
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah gaya pegas selalu berlawanan dengan arah perubahan panjang pegas.Gaya pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas dan berlawanan arah dengan gaya yang diberikan.
Pegas yang digantung beban: ada sebuah pegas yang memiliki panjang L0. Pegas tersebut di gantung secara vertikal dimana pada ujung bawahnya dikaitkan beban bermassa m. Akibat digantungkan beban, maka pegas mengalami perubahan panjang ΔL. Perubahan panjang pegas dapat ditentukan dari syarat: besar gaya pegas sama dengan besar gaya gravitasi.
          k ΔL = m g            atau            Î”L = m g / k
            Dengan pertambahan panjang ini maka panjang pegas menjadi  L+  ΔL. Jika beban diam, maka posisinya merupakan posisi setimbang. Posisi setimbang ini adalah posisi setimbang baru. Dengan demikian, posisi setimbang adalah posisi saat panjang pegas sama dengan  L+  ΔL. Jika benda sedikit disimpangkan dan dibiarkan berosilasi, maka benda akan berosilasi di sekitar posisi setimbang tersebut. Saat menggunakan titik setimbang baru tersebut, maka gaya gravitasi dianggap tidak ada karena sudah dikompensasi oleh pertambahan panjang pegas. Selanjutnya, benda berosilasi di sekitar posisi setimbang baru yang sama persis dengan osilasi pada bidang datar.
Ket:
F       = gaya yang dilakukan pegas (N)
Δx     = perubahan panjang pegas (m)
k        = konstanta pegas (N/m)
m       = massa (kg)
ΔL     = pertambahan panjang (cm)
g        = percepatan gravitasi 9,81 m/s2

Hukum Hooke           : pertambahan panjang suatu pegas berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada pegas tersebut, dapat dinyatakan dalam persamaan:
                                    F = k ∆y
            F = gaya ( N )
            k = konstanta pegas ( N/m )
            ∆y = pertambahan panjang ( m )


Ø  Rancangan Percobaan

https://html2-f.scribdassets.com/1bvdagxd343qq5o5/images/6-94a4d6043d.jpg




Percobaan getaran harmonis pada pegas

A.           Alat dan Bahan
1.      Pegas
2.      Beban
3.      Statif
4.      Penggaris
5.      Stopwatch

NO
GAMBAR
KETERANGAN
1
bebanbercelahbebanberkait.png
Nama : Beban
Kegunaan :  Menggantungkan beban bermassa M pada ujung bawah pegas

2
img003.jpg
Nama : Statif
Kegunaan : Statif berfungsi untuk menempatkan pejepit buret atau penyangga alat seperti buret atau pendingin pada teknik destilasi
3
pegas-seri.png
Nama : Pegas
Kegunaan : menarik beban ke bawah kemudian melepaskannya
4
penggaris30cm.jpg
Nama : Penggaris
Kegunaan : ukur panjang pegas setelah pembebanan
5
index.jpg
Nama : Stopwatch
Kegunaan : mengukur waktu (t) yang dibuthkan beban untuk melakukan sejumlah n getaran

B.           Data Percobaan
Pengukuran konstanta pegas
 
NO
MASSA BEBAN (kg)
PANJANG PEGAS TANPA BEBAN (m)
PANJANG PEGAS DENGAN BEBAN (m)
PERTAMBAHAN PANJANG PEGAS (m)
TETAPAN PEGAS (N/m)
1








2
Beban 50 gr (50x) kg






Beban 70 gr (70x) kg
25 cm = 25x m







25 cm = 25x m

28 cm = 28x m







29 cm = 29x m

= X2 – X1 = (28-25 x m
= 3 x  m






= X2 – X1 = (29-25)x m
= 4 x  m
K =
=
=
= 167 x
= 16,7 N/m

K =
=
=
= 17,5 x
= 1,75 N/m

3







4
Beban 5 gr (5x) kg






Beban 10 gr (10x) kg

17 cm = 17x m






17 cm = 17x m
24 cm = 24x m






26 cm = 26x m
= X2 – X1 = (24-17)x m
= 7 x  m





= X2 – X1 = (26-17)x m
= 9 x  m
K =
=
=
= 0,7 x
= 0,07 N/m

K =
=
=
= 1,1 x
= 0,11 N/m







C.            Data Percobaan
Pengukuran periode getaran

Percobaan ke….
MASSA BEBAN (kg)
PERTAMBAHAN PANJANG PEGAS (m)
TETAPAN PEGAS (N/m)
WAKTU GETARAN (s)
PERIODE (T)
FREKUENSI (f)
1
Beban 50 gr (50x) kg

= X2 – X1 = (28,5-20)x m
= 8,5x m

K =
=
=
= 5,9 x
= 0,59 N/m

12,89 s
T = 13 s
f=
=
=0,5 Hz
2
Beban 70 gr (70x) kg

= X2 – X1 = (28-20)x m
= 8x m

K =
=
=
= 87.5x
= 8,75 N/m

12,94 s
T = 13 s
f=
=
=1,8 Hz
3
Beban 5 gr (5x) kg

= X2 – X1 = (24-17)x m
= 7x m

K =
=
=
= 7,1x
= 0,71 N/m

5,72 s
T = 6 s
f=
=
=1,9 Hz
4
Beban 10 gr (10x) kg

= X2 – X1 = (26-17)x m
= 9x m

K =
=
=
= 11,1x
= 1,1 N/m

6,69 s
T = 7 s
f=
=
=1,7 Hz













BAB I
PENUTUP
Kesimpulan
1.     Hubungan antara frekuensi alamiah pegas dengan massa beban yang bergetar adalah
Dalam getaran pada pegas frekuensi getaran memiliki hubungan dengan massa  beban, hubungan keduanya yakni saling berbanding terbalik. Semakin besar massa maka semakin kecil frekuensi getaran pegas.
2.     Hubungan antara frekuensi alamiah getaran pegas dengan konstanta pegas adalah
hubungan konstanta pegas dan frekuensi adalah berbanding lurus. Semakin besar konstanta pegas, maka frekuensi getarannya juga akan semakin besar
3.     Frekuensi alamiah getaran pegas dipengaruhi oleh
Periode getar pegas

Komentar