Pendidikan dan Pengetahuan
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat dan rahmat-Nya lah kami bisa menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah
ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam (IPI) semester ganjil tahun
ajaran 2016.
Adapun topik yang dibahas di dalam
makalah ini adalah Ilmu Pendidikan dalam
Perspektif Islam.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kelompok kami yang telah
membantu menyelesaikan tugas makalah ini terutama kepada Dosen kami
Bahauddin, M.Pd. I. Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan keterbatasan kemampuan yang
kami miliki. Sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca.
Kiranya harapan kami makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita
semua. Sehingga memahami berbagai ilmu pendidikan dalam perspektif islam. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Surabaya,
Oktober 2016
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................ 4
D. Manfaat............................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengetahuan
sebagai materi pendidikan dalam perspektif islam....... 5
B. Pengertian
materi pendidikan............................................................. 6
C. Konsepsi islam
tentang pengetahuan................................................. 7
D. Jenis dan
klasifikasi pengetahuan manusia menurut islam................. 7
E. Pengetahuan
harus menjadi materi pendidikan dalam islam.............. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 13
B. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengetahuan adalah gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang
menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang
belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan
pemahaman dan potensi untuk menindaki yang lantas melekat di benak seseorang.
Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai
hasil pengenalan .
Manusia adalah subyek pendidikan dan obyek pendidikan. Manusia yang berkebudayaan
adalah subyek pendidikan yang berarti
bertanggung jawab menyelenggareakan pendidikan. Manusia berkewajiban secara moral atas perkembangan
pribadi anak-anak mereka yang menjadi generasi penerus mereka. Manusia
berkebudayaaan
terutama yang berprofesi keguruan
(pendidikan) bertanggung jawab secara formal untuk melaksanakan
misi pendidikan sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai yang dikehendaki masyarakat bengsa.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengetahuan sebagai materi pendidikan
dalam perspektif islam?
2.
Apa pengertian materi pendidikan?
3.
Apa konsepsi islam tentang pengetahuan?
4.
Apa saja jenis dan klasifikasi
pengetahuan manusia menurut islam?
5.
Bagaimana pengetahuan harus menjadi
materi pendidikan dalam islam?
C.
Tujuan
Makalah ini mempunyai banyak tujuan yaitu :
1.
Untuk memahami pengetahuan
sebagai materi pendidikan dalam perspektif islam.
2.
Untuk mengetahui pengertian materi
pendidikan.
3.
Untuk mengetahui konsepsi islam tentang
pengetahuan.
4.
Untuk mengetahui jenis dan klasifikasi
pengetahuan manusia menurut islam.
5.
Untuk mengetahui pengetahuan harus
menjadi materi pendidikan dalam islam.
D.
Manfaat
Adapun
manfaat dari penulisan makalah ini adalah, sebagai berikut :
a.
Bagi
Penulis Sebagai bahan latihan untuk menulis karya ilmiah
b.
Bagi
Pembaca Sebagai bahan referensi mengenai faktor tujuan pendi
BAB I
PEMBAHASAN
A.
Pengetahuan
sebagai materi pendidikan dalam perspektif islam
Wahyu pertama
yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW berkaitan dengan perintah
membaca (iqra’). Tetapi, sejak awal,
sudah diingatkan bahwa proses membaca tidak boleh dipisahkan dari ingat kepada
Allah SWT. Harus dilakukan dengan mengingat nama Allah swt (Iqra’ bismi rabbikalladzi khalaq).
Konsepsi Ilmu dalam Islam tidak memisahkan secara dikotomis antara iman dan
ilmu pengetahuan. Tidak memisahkan unsur dunia dan unsur akhirat. Karena pada
hakikatnya ilmu pengetahuan dipelajari bermuara pada satu tujuan penting,
mengenal Allah, beribadah kepada-Nya dan kebahagiaan di akhirat.
Sehingga dalam
Islam sendiri ilmu itu terkait dengan akidah. Syed Muhammad Naquib al-Attas
mengatakan “Mengawali akidah (yang disusun oleh al-Nasafi) dengan pernyataan
yang jelas tentang ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang sangat penting, sebab
Islam adalah agama yang berdasarkan ilmu pengetahuan. Penyangkalan terhadap
kemungkinan dan objektifitas ilmu pengetahuan akan mengakibatkan hancurnya
dasar yang tidak hanya menjadi akar bagi agama, tetapi juga bagi semua jenis
sains”.[[1]]
Orang yang
bertambah ‘informasi pengetahuannya’, namun tidak bertambah imannya, maka orang
tersebut dijauhkan dari petunjuk Allah. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang
bertambah ilmunya tapi tidak bertambah petunjuknya, maka tidak akan bertambah
kecuali dia akan makin jauh dari Allah SWT” (HR. al-Dailami).
Dr. Syamsuddin Arif mengatakan sumber
ilmu dalam Islam yaitu
: persepsi indera (idrak al-hawas),
proses akal sehat (ta’aqqul), intuisi
sehat (qalb) dan khabar shadiq. Persepsi inderawi meliputi yang lima (indera
pendengar, pelihat, perasa, penyium, penyentuh), daya ingat atau memori ,
penggambaran dan estimasi. Proses akal mencakup nalar dan alur pikir. Dengan
alur pikir kita bisa berartikulasi, menyusun proposisi, menyatakan
pendapat, berargumentasi, melakukan analogi, membuat putusan dan menarik
kesimpulan.
B.
Pengertian
materi pendidikan
Pedagogie
berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata “Pais”, artinya anak, dan “Again”
di terjemahkan membimbing, jadi pedagogie yaitu bimbingan yang diberikan kepada
anak. Berkaitan dengan materi pendidikan , materi (isi) ini merupakan komponen
yang harus ada pada proses belajar mengajar. [[2]]
Salah
satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pendidikan keseluruhan adalah kemampuan dan keberhasilan guru merancang
materi pembelajaran. Materi Pembelajaran merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi
tentang apa yang akan dilakukan
pada saat kegiatan pembelajaran. Secara
garis besar dapat dikemukakan bahwa Materi pembelajaran (instructional
materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dikuasai peserta didik dalam rangka
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran menempati
posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan
agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut
harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai
oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran
hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan
kompetensi dasar. [[3]]
C.
Konsepsi islam
tentang pengetahuan
Kata “ilmu” berasal dari bahasa Arab yaitu (alima,
ya’lamu, ‘ilman) yang berarti mengerti, memahami benar-benar. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ilmu adalah pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yg dapat
digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan).
[[4]]
Dari pemaparan diatas ilmu dalam Islam menempati posisi
yang sangat penting. Sehingga orang
berilmu menempati kedudukan yang mulia, Allah SWT berfirman; “Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan” (QS Al-Mujadalah: 11). Dalam satu hadits, mencari ilmu juga mendapatkan
tempat yang mulia; “Barang siapa yang mencari ilmu maka ia di jalan Allah
sampai ia pulang” (HR. Tirmidzi). [[5]]
D.
Jenis pengetahuan
manusia menurut islam
1.
Ilmu
umum maupun ilmu agama adalah ilmu pengetahuan sumbernya berasal dari allah
SWT. Menurut Al Ghozali membagi ilmu pengetahuan menjadi dua jenis :
a. Ilmu-ilmu fardu ain, yaitu ilmu yang
wajib dipelajari oleh semua orang islam (boleh tapi tidak berguna) meliputi
ilmu-ilmu agama atau ilmu yang bersumber dari dalam kitab suci Al-quran, [[6]] seperti hukum-hukum
sholat, tata cara wudhu, bersuci dari junub, dll
b. Ilmu-ilmu fardu kifayah, ilmu-ilmu
yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan urusan duniawi, seperti ilmu hitung,
kedokteran, teknik, pertanian, dan industri [[7]]
Klasifikasi pengetahuan manusia menurut islam
a.
Ilmu pengetahuan menurut fungsinya
1. Ilmu tercela (madzmumah),
yaitu ilmu yang tidak berguna untuk masalah dunia dan masalah akhirat, seta
mendatangkan kerusakan, misalnya ilmu sihir, nujum/ ramalan dan
perdukunan.
2. Ilmu terpuji (mahmudah),
yaitu ilmu yang dapat menyucikan jiwa dan menghindarkan hal-hal buruk, serta
ilmu yang dapat mendekatkan manusia kepada Allah. Contoh ilmu terpuji : Ilmu sains, ilmu kehidupan, ilmu
agama, dan lain-lain.
3. Ilmu terpuji
dalam batas tertentu, dan tidak boleh dipelajari secara mendalam, karena akan
mendatangkan aties (ilhad) seperti ilmu filsafat.
b.
Ibnu Khaldun
membagi ilmu dengan tiga kategori, yaitu:
1. Ilmu-ilmu naqliyah,
yaitu ilmu-ilmu yang diambil dari al-quran dan ilmu agama ainnya.
Seperti ilmu fiqh untuk mengetahui kewajiban-kewajiban beribadah, ilmu tafsir
untuk mengetahui maksud-maksud al-quran, ilmu ushul fiqh untuk meng-istimbathkan
hukum berdasarkan al-quran dan as-sunnah, serta ilmu-ilmu lainnya.
2. Ilmu-ilmu aqliyah, yaitu ilmu yang diambil dari daya pikiran
manusia, seperti ilmu filsafat, ilmu mantiq (logika), ilmu bumi, ilmu
kalam, ilmu teknik, ilmu matematika, ilmu kimia dan ilmu fisika.
3. Ilmu-ilmu lisan (linguistic), seperti ilmu nahwu, ilmu bayan, ilmu
adab (sastra).
c. Ilmu
pengetahuan menurut sumbernya
1. Ilmu syar’iyyah,
yaitu ilmu yang didapat dari wahyu Ilahi dan sabda Nabi.
2. Ilmu ‘aqliyyah,
yaitu ilmu yang berasal dari akal pikiran setelah mengadakan eksperimen dan
akulturasi. [[8]]
E.
Pengetahuan
yang harus menjadi materi pendidikan dalam islam Pengetahuan
sebagai materi pendidikan dalam perspektif islam sama
Penguasaan IPTEK ( Ilmu, pengetahuan dan teknologi) diperlukan agar umat Islam mampu
mencapai kemajuan material, sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai
pengatur dan pengurus di muka bumi dengan baik. Islam menetapkan penguasaan
sains sebagai fardu kifayah, yaitu kewajiban yang harus dikerjakan oleh
sebagian rakyat apabila ilmu-ilmu tersebut sangat diperlukan umat, seperti
kedokteran, kimia, fisika, industri penerbangan, biologi, teknik, dll.
Islam memicu akan untuk dapat menguasai IPTEK, sebab dorongan dan
perintah untuk maju merupakan buah dari keimanan. Dalam kitab Fathul Kabir, juz
III, misalnya diketahui bahwa Rasulullah saw pernah mengutus dua orang
sahabatnya ke Yaman untuk mempelajari pembuatan senjata muktahir, terutama alat
perang yang bernama dabbabah, sejenis tank yang terdiri atas kayu tebal
berlapis kulit dan tersusun dari roda-roda. Rasulullah SAW memahami manfaat
alat ini bagi peperangan melawan musuh dan menghancurkan benteng lawan.
Perhatian besar Islam
pada ilmu teknik dan praktis, serta keterampilan merupakan salah satu dari
tujuan pendidikan Islam.
Penguasaan keterampilan yang
serba material ini merupakan tuntutan yang harus dilakukan dalam rangka
pelaksanaan amanah Allah SWT. Hal ini diindikasikan dengan terdapatnya banyak
nas yang mengisyaratkan setiap muslim untuk mempelajari ilmu pengetahuan umum
dan keterampilan. Hal ini dihukumi sebagai fardhu kifayah.
Maka materi pelajaran
yang diajarkan dalam proses pendidikan, tidak terlepas dari dua macam :
1)
Pelajaran yang tidak berkaitan dengan pandangan hidup tertentu (sains dan
teknologi)
2)
Pemikiran–pemikiran yang berkaitan secara langsung dengan pandangan hidup
tertentu (tsaqofah)
A.
Sains dan Teknologi
Pengetahuan ini diperoleh
melalui metode pengamatan (observation), percobaan (experiment),
dan penarikan kesimpulan dari fakta empiris (inference). Contohnya :
ilmu Alam, kimia, teknik, dll. Ada pula beberapa pengetahuan non-eksperimental
tetapi hukumnya masih terkategori sains, seperti : matematika, industry, dan
geometri. Industri yang statusnya disamakan dengan sains adalah kerajinan
tangan semisal perdagangan dan navigasi (pelayaran). Sebab semua itu bersifat
universal, tidak terpengaruh pandangan hidup tertentu, mendunia, dan tidak
spesifik untuk umat atau bangsa tertentu.
B. Tsaqofah
Tsaqafah adalah pengetahuan
yang diperoleh melalui metode pemberitahuan (al-ikhbar), penyampaian
transmisional (at-tallaqi), dan penyimpulan dari pemikiran (istinbath).
Contoh : sejarah, bahasa, hukum, filsafat dan segala pengetahuan
non-eksperimental lainnya. Semuanya merupakan pengetahuan spesifik yang khas bagi bangsa dan umat tertentu,
bersifat non-universal, atau pengetahuan yang dipengaruhi oleh pandangn hidup tertentu.
Berdasarkan hal ini,
tsaqafah bisa diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
1)
Tsaqafah Islam
Tsaqafah islam adalah berbagai pengetahuan yang menjadikan akidah Islam
sebagai sebab pembahasannya, baik yang mengandung pembahasan akidah, seperti:
ilmu tauhid, yang dibangun berdasarkan akidah Islam, seperti: fiqih, tafsir,
dan hadis atau yang dibutuhkan untuk memahami hukum yang terpancar dari akidah
Islam, seperti: bahasa Arab, musthalah hadis, dan ushul fiqh. Semua ini
merupakan tsaqafah Islam.
2)
Tsaqafah non Islam
Tsaqafah non Islam adalah berbagai pengetahuan yang lahir dari akidah non
Islam sebagai sebab pembahasannya, baik dalam konteks akidah non Islam sebagai
isi, asas, ataupun sesuatu yang dituntut oleh hukum yang digali dari akidah
Islam, contoh : filsafat dan sejenisnya.
Oleh karena itu, mata pelajaran dibagi menjadi dua jenis yaitu mata
pelajaran sains dan teknologi dan pengetahuan syariah. Pada jenjang pendidikan
sekolah diberikan beberapa disiplin ilmu secara konsisten, seperti :
1)
Bahasa Arab : membaca, menulis, nahwu, sharaf, balaghah, naskah sastra,
beragam kamus bahasa Arab, dll.
2)
Tsaqafah Islam : Al-Qur’an al-Karim (hafalan dan bacaan), akidah, fiqh
(disesuaikan usia pelajar), sunnah Nabawi ( hafalan, bacaan dan aplikasi),
tafsir (makna umum, makna sulit, dll.), sirah ( kehidupan Nabi SAW), Fiqih
sirah, tarikh islam ( sejarah perjuangan sahabat, tabi’in, ulama, dll),
pemikiran Islam, dakwah Islam, dll.
3)
Sains , pengetahuan dan keterampilan : matematika, fisika, kimia,
komputer, pertanian, industri, perdagangan, pelatihan militer, dll. Semua mata
pelajaran tersebut disesuaikan dengan tingkat sekolah, jurusan, dan bahkan
letak geografis. [[9]]
Terkait dengan pendidikan,
sesungguhnya tujuan pendidikan yang sebenarnya adalah tercantum pada ayat ini
yaitu menjadi umat terbaik, dimana ilmu pengetahuan yang didapatkan di dalam
pendidikan bia diamalkan sesuai dengan syariah.
Pengetahuan yang didapatkan
seharusnya bisa menjadikan seseorang itu lebih mengenal Allah, bisa
memposisikan diri sesuai perintah Allah, ilmu pengetahuan yang didapatkan
seharusnya bisa membuat perubahan kearah yang lebih baik, sebagaimana lanjutan
ayat diatas yaitu menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegar dari yang mungkar,
terutama bagi para penuntut ilmu.
Namun realitanya, ilmu
pengetahuan yang didapatkan pada pendidikan hanya digunakan sebagai pemuas
intelektual belaka, berbagai ilmu dikuasai membuat seseorang cukup puas ketika
dikatakan sebagai seorang ilmuan, sebagai seorang ahli ilmu ini atau ilmu itu,
pengetahuan yang dikuasai cukup sebagai simbolitas, sebagai penilaian
kecerdasan. Namun sebenarnya pengetahuan tersebut tidak bermakna sama sekali.
Kurikulum pendidikan sekarangpun
mengadopsi kurikulum barat, yang menjadikan setiap para penutut ilmu hanya
mengejar akademik, mengejar nilai, mengejar gelar, kedudukan, dsb.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
·
Materi
pendidikan atau bahan pengajaran diatur dalam kurikulum. Kurikulum adalah sejumlah
mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari siswa di sekolah atau
perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah tertentu.
·
Dalam
konsep Islam, pengetahuan peranan yang sangat penting bagi manusia dalam
menjalani kehidupan. Membaca tanda-tanda kekuasaan Allah, mengamati, meneliti,
dsb. Oleh karena itu, penegtahuan untuk mengetahui Allah sampai menngakui wujud
dan segala sifatNya.
·
Jenis
dan klasifikasi pengetahuan menurut Islam diklasifikasikan menjadi beberapa
kelompok, pengetahuan menurut kuantitas yang mempelajari yaitu ilmu fardu ‘ain, ilmu fardu kifayah.
Pengetahuan menurut fungsinya yaitu ilmu tercela, ilmu terpuji, ilmu terpuji
dalam batasan tertentu. Dan ilmu menurut sumbernya yaitu ilmu syar’iyyah dan
ilmu ‘aqliah.
B.
Saran
Kami menyadari bahwa
dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kekhilafan oleh karena itu,
kepada para pembaca mengharapkan saran dan kritik ataupun tegur sapa yang
sifatnya membangun akan diterima dengan senang hati demi kesempurnaan makalah
selanjutnya. Kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Prasetiadi S. Yan dan Ichsan Wahyu, Studi Islam Paradigma Komprehensif,
( Bogor : Al-Azhar Press, 2014 ), hlm. 263
Syed Muhammad Naquib al-attas, Islam dan Sekularisme, (Bandung :
Penerbit Pustaka, cet. 1, 1981), terjemahan Karsidjo Djojosuwarno, hal. 302.
[1]
Syed Muhammad Naquib al-attas, Islam dan Sekularisme, (Bandung :
Penerbit Pustaka, cet. 1, 1981), terjemahan Karsidjo Djojosuwarno, hal. 302.
[2] Iwan Ariadi , Pengetahuan sebagai Materi Pendidikan dalam Perspektif Islam
diambil
dari
http://iwanariadi.blogspot.co.id/2015/05/pengetahuan-sebagai-materi-pendidikan.html
[3]
Made Rai Adnyana, Makalah Pengantar Pendidikan diambil dari
https://www.academia.edu/6164274/MAKALAH_Pengantar_Pendidikan_8
[4]
my world of imajination! , Konsep Ilmu dalam Islam diambil dari
http://myworldimajination.blogspot.co.id/2013/12/konsep-ilmu-dalam-islam.html
[5] Ibid
[6] Vivit vidayanti Ilmu Pendidikan Islam (Pengetahuan sebagai Materi Pendidikan dalam Perspektif Islam) Diambil dari http://materipendidikandalamprespektifislam.blogspot.co.id/2014/11/makalah-pengetahuan-sebagai-materi.html
[7]
Ibid
[8] Iwan Ariadi , pengetahuan sebagai materi pendidikan dalam perspektif islam
diambil
dari http://iwanariadi.blogspot.co.id/2015/05/pengetahuan-sebagai-materi-pendidikan.html
[9] Prasetiadi S. Yan dan Ichsan Wahyu, Studi
Islam Paradigma Komprehensif, ( Bogor : Al-Azhar Press, 2014 ), hlm. 263
Komentar
Posting Komentar