Artikel Totto Chan - Murid SD Jepang



ARTIKEL
TOTTO CHAN



 



Dosen Pembimbing:

H. ARIF EKO WAHYUDI, S.E., M.M


Disusun Oleh :
 
WENI MARINA                 ( D97216090 )




TAHUN PELAJARAN 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA


TOTTO CHAN
WENI MARINA ( D97216090 )

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

ABSTRAK
Novel berjudul Totto Chan merupakan novel bertema pendidikan dan pengajaran guru. Totto Chan merupakan siswa sekolah dasar, di sekolah pertama Totto Chan merupakan siswa nakal karena perilakunya membuat guru dan teman-temannya terganggu dalam pelajaran, ketika Totto Chan membuat hal aneh.
Totto Chan pindah ke sekolah yang unik berbentuk gerbong kereta api bernama Tomoe Gakeuen. Di sekolah ini Totto Chan memiliki banyak cerita dan sangat menyukai sekolah Tomoe Gakuen.

PENDAHULUAN
            Di Tomoe, murid belajar di gerbong kereta atau kelas, sehingga Totto-chan dan teman-temannya dapat belajar dengan suasana nyaman. Di Tomoe murid diperbolehkan untuk mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Hal itulah yang membuat sekolah tersebut menjadi unik.
            Di Tomoe mengajarkan murid-murid hidup sederhana seperti membawa bekal dari laut atau hutan. Mereka bisa tumbuh sehat dan sederhana.
            Di Tomoe merupakan sekolah yang sangat menyenangkan dan dapat mengembangkan perkembangan belajar siswa sesuai kemampuan mereka.

PEMBAHASAN
Di Tomoe, Totto-chan dapat belajar pelajaran umum, belajar nilai-nilai kehidupan dalam berteman, menghormati dan menghargai orang lain, dan kebebasan menjadi dirinya sendiri.,
Totto-chan mengalami berbagai cerita dalam kehidupan sehari-hari yang dilaluinya di Tomoe Gakuen. Sistem pendidikan di Tomoe Gakuen sangat berbeda dengan sekolah lainnya. Di Tomoe, murid-murid boleh mengubah urutan pelajaran sesuai dengan minat mereka. Ada yang memilih belajar fisika dengan praktikum, murid-murid telah belajar banyak hal dengan cara menyenangkan.
Totto Chan punya banyak teman dan Kepala Sekolah yang sayang pada semua murid. Totto-chan yang tadinya dianggap nakal ternyata adalah anak yang baik. Hal ini terlihat dari betapa ia sangat menyayangi teman-temannya, yang beberapa di mereka memiliki cacat fisik.

PENUTUP
Kesimpulan
Dalam proses belajar mengajar pendidikan anak usia sekolah dasar usia (7-12 tahun) berbeda dengan anak remaja. Para siswa Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah lebih senang belajar dengan metode yang berbeda. Yaitu bermain sambil belajar.
Dalam kurikulum pendidikan Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah Indonesia menerapkan belajar sesuai dengan apa yang sudah di atur di kurikulum. Para siswa harus mengikuti semua pelajaran, sebagian dari mereka menganggap pelajaran tersebut tidak menarik dan membuat stres. Hal ini membuat semangat belajar para siswa SD/MI menjadi menurun.

Saran
Belajar pelajaran umum seperti matematika, IPA, bahasa dan IPS bisa di terapkan dalam metode yang berbeda dan menyenangkan agar para murid tidak bosan dengan materi-materi yang diberikan.

Komentar