makalah surat makkiyah dan surat madaniyah



Surat Makkiyah dan
Surat Madaniyah

Bidang
STUDI AL QUR’AN


 



Dosen Pembimbing:
Muhammad Syukron Jazila, Drs. M.Pd.I

Disusun Oleh : KELOMPOK 2
1.             VIVI AGUSTINA                                   ( D97216089 )
2.             WENI MARINA                                     ( D97216090 )
3.             WILDATUN NIHAYAH                       ( D97216091 )
4.             YUSNI MUHRIDAH                              ( D97216092 )

TAHUN PELAJARAN 2016
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA



KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat dan  rahmat-Nya lah kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
            Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Al Qur’an  semester ganjil tahun ajaran 2016. Adapun topik yang dibahas di dalam  makalah ini adalah Surat Makkiyah dan Surat Madaniyah.
            Kami  juga mengucapkan  terima kasih kepada kelompok kami  yang telah  membantu  menyelesaikan tugas  makalah ini terutama kepada Dosen kami Muhammad Syukron Jazila, Drs. M.Pd.I . Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
            Kiranya harapan kami makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua. Sehingga dapat memahami berbagai ilmu studi Al Qur’an. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.



Surabaya, 19 Oktober 2016

Tim Penyusun


Kelompok 2
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...................................................................................        1
DAFTAR ISI.................................................................................................        2
BAB I      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang...................................................................................        3
B.     Rumusan Masalah..............................................................................        4
C.     Tujuan ................................................................................................        5
D.    Manfaat...............................................................................................            5
BAB II    PEMBAHASAN
A.    Surat Makkiyah..................................................................................        6
a.    Definisi..........................................................................................        6
b.   Ciri-ciri...........................................................................................        6
c.    Macam-macam...............................................................................        7
d.   Manfaat..........................................................................................        8
B.     Surat Madaniyah................................................................................        8
a.    Definisi..........................................................................................        8
b.   Ciri-ciri...........................................................................................        9
c.    Macam-macam...............................................................................        9
d.   Manfaat..........................................................................................        10
C.     Teori Makkiyah dan Madaniyah........................................................        10
D.    Perbedaan Makkiyah dan Madaniyah................................................        13
BAB III   PENUTUP
A.    Kesimpulan.........................................................................................        15
B.     Saran                                                                                                           15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................        16






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Para ulama dan ahli tafsir terdahulu memberikan perhatian yang besar terhadap penyelidikan surat-surat Al-Qur’an. Mereka meneliti Al-Qur’an ayat demi ayat dan surah demi surah untuk disusun sesuai dengan nuzulnya, dengan memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat. Bahkan lebih dari itu, mereka mengumpulkan sesuai dengan waktu., tempat dan pola kalimat. Cara demikian merupakan ketentuan cermat yang memberikan kepada peneliti obyektif., gambaran menegenai penyelidikan ilmiah tentang ilmu Makki dan Madani.
Perhatian terhadap ilmu al-Qur’an menjadi bagian terpenting para sahabat dibanding berbagai ilmu yang lain. Termasuk di dalamnya membahas tentang nuzul suatu ayat, tempat nuzulnya, urutan turunnya, di Mekkah dan Madinah, tentang yang diturunkan di Mekkah tetapi termasuk kelompok Madani atau ayat yang diturunkan di Madinah tetapi masuk dalam kategori Makki dan sebagainya. Pada intinya persoalan ini telah menjadi perhatian urgen pada masa sahabat. (Al-Qathathan, 1996:72).
Bahkan salah satu tokoh Mufassir pada masa sahabat, misalnya Ibn Abbas pernah menyatakan, “Demi Allah. Tidak ada Tuhan selain Dia. Tidak diturunkan satu ayat pun dari kitab Al-Qur’an, kecuali saya mengetahuinya. Di mana diturunkan, jika saya tahu, bahwa ada seseorang yang lebih tahu daripada saya tentang kitab Allah, meskipun misalnya itu disampaikan oleh Onta, niscaya saya akan mengunjunginya”. Pernyataan Ibn Abbas ini, bukan suatu ungkapan kesombongan tetapi merupakan pernyataan betapa besar perhatian Ibn Abbas terhadadap ilmu-ilmu Al-Qur’an.
Tema-tema seputar Makki dan Madani ini sangat banyak ragam penyelidikannya. Abu al-Qasim al Hasan al Muhammad bin Habib al-Nayaburi menyebutkan dalam kitabnya al-Tanbib ‘ala fadll ‘Ulum Al-Qur’an, bahwa di antara ilmu-ilmu Al-Qur’an yang paling mulia adalah ilmu tentang nuzul Al-Qur’an dan tempat turunnya, urutan turunnya di Mekkah dan di Madinah, tentang yang diturunkan di Mekkah tetapi masuk dalam kategori Madaniyah dan diturunkan di Madinah tetapi masuk dalam kategori Makkiyah, tentang yang diturunkan di Madinah mengenai penduduk Mekkah, tentang yang serupa dengan yang diturunkan di Mekkah (Makki) tetapi termasuk Madaniyah dan serupa dengan yang diturunkan di Madinah (Madaniyah) tetapi termasuk Makkiyah dan tentang yang diturunkan di Juhafah, di Bayt al-Maqdis, di Tha’if maupun Hudaibiyyah. Demikian juga yang diturunkan di waktu malam, di waktu siang, secara bersamaan ataupun sendiri-sendiri. Ayat-ayat Makki dan surat-surat Madaniatau sebaliknya dan seterusnya, tema-tema itu keseluruhan berjumlah berjumlah tidak kurang dari 25 pokok bahasan. Kesemuanya itu berkumpul dalam satu ilmu yaitu Ilmu Makki dan Madani.
Tema-tema tersebut merupakan persoalan penting untuk didiskusikan dalam rangka memperdalam ilmu-ilmu Al-Qur’an. Oleh karena itu penulis akan membahas pengertian, ciri-ciri, dasar penetapan, pengelompokan, dan kegunaan tentang surah Makkiyah dan Madaniyah.

B.     Rumusan Masalah
Makalah ini mempunyai banyak perumusan masalah tentang surat makkiyah dan surat madaniyah.
1.      Apa definisi surat makkiyah?
2.      Apa saja ciri-ciri surat makkiyah?
3.      Apa saja macam-macam surat makkiyah?
4.      Apa saja manfaat surat makkiyah?
5.      Apa definisi surat madaniyah?
6.      Apa saja ciri-ciri surat madaniyah?
7.      Apa saja macam-macam surat madaniyah?
8.      Apa saja manfaat surat madaniyah?
9.      Bagaimana teori makkiyah dan madaniyah?
10.  Apa saja perbedaan makkiyah dan madaniyah?

C.    Tujuan
Makalah ini mempunyai banyak tujuan tentang surat makkiyah dan surat madaniyah yaitu :
1.      Untuk mengetahui definisi surat makkiyah.
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri surat makkiyah.
3.      Untuk mengetahui macam-macam surat makkiyah.
4.      Untuk mengetahui manfaat surat makkiyah.
5.      Untuk mengetahui definisi surat madaniyah.
6.      Untuk mengetahui ciri-ciri surat madaniyah.
7.      Untuk mengetahui macam-macam surat madaniyah.
8.      Untuk mengetahui manfaat surat madaniyah.
9.      Untuk mengetahui teori makkiyah dan madaniyah.
10.  Untuk mengetahui perbedaan makkiyah dan madaniyah.

D.    Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah, sebagai berikut :
a.       Bagi penulis sebagai bahan latihan untuk menulis karya ilmiah.
b.      Bagi pembaca sebagai bahan referensi mengenai faktor tujuan pendidikan.






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Surat Makkiyah
a.       Definisi
Makkiyah adalah ayat atau surah yang turun di Makkah atau di sekitarnya, baik waktu turunnya sebelum Nabi SAW melakukan hijrah maupun sesudahnya. [1]
Imam Az Zarkasyi dalam bukunya Al Burhan fi Ulum Al Qur’an telah menyebutkan tiga variabel definisi mengenai surat makkiyah.
1.      Definisi berkonotasi tempat, bahwa makkiyah adalah unit wahyu yang diturunkan di Makkah.
2.      Definisi berkonotasi periode waktu, bahwa makkiyah adalah unit wahyu yang diturunkan sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.
3.      Definisi berkonotasi objek wahyu, bahwa makkiyah adalah unit wahyu yang dikhitabkan kepada penduduk Makkah. [2]

b.      Ciri-ciri surat makkiyah sebagai berikut :
1.      Ayat yang diturunkan di Mekkah.
2.      Setiap surat yang mengandung “ya ayyuhan nas”.
3.      Setiap surah yang menngandung kisah para nabi umat terdahulu adalah Makkiyah, kecuali surah al-Baqarah.
4.      Setiap surah yang mengandung kisah Adam dan iblis adalah Makkiyah, kecuali surat al-Baqarah.
5.      Pada umumnya ayatnya pendek-pendek.
6.      Setiap surat yang mengandung sajadah.
7.      Setiap surat yang mengandung lafadz “kalla”. Lafaz ini hanya terdapat dalam separuh terakhir dari al-Qur`an dan disebutkan sebanyak tiga puluh tiga kali dalam lima belas surah.
8.      Setiap surat yang diawali dengan huruf muqatta’ah (seperti alif laam miim, yaasin, dan thahaa) kecuali surat Al-Baqarah dan Ali-Imran sedangkan surat Ra’d masih diperselisihkan.[3]

c.       Macam-macam surat makkiyah.
Al-Fatehah, al-an’aam, al-a’raaf, yunus, huud, yusuf, ibrahim, al-hijr, an-nahl, al-isroo’, al-kahfi, maryam, thaha, al-anbiya’, al mu’minuun, al-ankabuut, ar-ruum, luqman,as-sajdah, al-firqaan, asy-syu’aro’, an-naml, al-qashash, luqman, as-shaad, az-zumar, ghaafir, fushshilat, asy-syuuroo, az-zukhruf, ad-dukhoon, al-jaatsiyah, al-ahqaaf, qaaf, adz-dzaariyaat, ath-thuur, an-najm, al-qamar, al-waaqi’ah, al-mulk, al-qalam, al-haaqah, al-waaqi’ah, al-ma’aarij,al-qiyaamah,al-muraasalaat, an-naba, al fajr, al-balad, asy-syams, al-lail, adh-dhuhaa, al-fajr,al-‘aadiyaat, at-takatsur,al-ashr,al-humazah,al-maa’uun, nuuh, al-jin, al-muzzammil, al-fiyl, quraisy, al-qaari’ah, al-ikhlaash, al-dalaq, an-naas. [4]



d.      Manfaat
1.      Mengetahui tempat dan waktu diturunkannya ayat Al-Qur’an, untuk membantu memahami penafsiran yang benar serta analisa nasikh-mansukhnya.
2.      Mengetahui gaya bahasa Al-Qur’an dan memanfaatkannya dalam metode tahapan dakwah.
3.      Memahami sirah nabawiyah dan periode periode dakwahnya.
4.      Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Al Qur’an.
5.      Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Al Qur’an.
6.      Meningkatkan keyakinan terhadap keaslian al-Quran.
7.      Mengetahui sejarah periwayatan hukum Islam (tarikhul tasyri’) yang begitu bijaksana dalam menetapkan perkara-perkara
8.      Mudah diketahui mana ayat-ayat yang turun lebih dahulu dan mana ayat yang turun belakangan dari kitab suci al-Qur’an [5]

B.     Surat Madaniyah
a.       Definisi
Madaniyah adalah ayat atau surah yang turun di Madinah atau di sekitarnya, baik waktu turunnya sebelum Nabi SAW melakukan hijrah maupun sesudahnya. [6]
Imam Az Zarkasyi dalam bukunya Al Burhan fi Ulum Al Qur’an telah menyebutkan tiga variabel definisi mengenai surat madaniyah.
1.      Definisi berkonotasi tempat, bahwa madaniyah adalah unit wahyu yang diturunkan di Madinah.
2.      Definisi berkonotasi periode waktu, bahwa madaniyah adalah unit wahyu yang diturunkan setelah/ketika Rasulullah SAW hijrah.
3.      Definisi berkonotasi objek wahyu, bahwa madaniyah adalah unit wahyu yang dikitabkan  kepada penduduk Madinah. [7]

b.      Ciri-ciri
1.      Dimulai "ya ayyuhalladzina amanu"
2.      Berbicara tentang orang-orang munafik, masalah yang terkait dengan hukum dan muamalah, perdebatan ahli kitab
3.      Ayat yang diturunkan di Madinah.
4.      Setiap surat yang berisi kewajiban atau sanksi.
5.      Setiap surah yang di dalamnya disebutkan orang-orang munafik adalah Madaniyah, kecuali surah al-Ankabut adalah Makkiyah.
6.      Isinya menjelaskan ibadah, muamalah, hukum dan perundang-undangan, seruan terhadap ahli kitab untuk masuk islam, menyingkap perilaku orang munafik, ayatnya panjang-panjang dan memantapkan syariat. [8]

c.       Macam-macam
Al-baqarah, ali imran, an-nisaa’, al-maa’idah, al-anfaal, at-taubah, ar-ra’d, al-hajj, an-nuur, al-ahzaab, muhammad, al-fat-h, al-hujuroot, ar-rahman, al-hadiid, al-mujdlah, al-hasyr, al-mumtahanah, at-taghaabun, ath-thalaaq, at-tahriim, al-insaan, al-bayyinah, al-zalzalah, an-nashr.[9]

d.      Manfaat
1.      Mengetahui tempat dan waktu diturunkannya ayat Al-Qur’an, untuk membantu memahami penafsiran yang benar serta analisa nasikh-mansukhnya.
2.      Mengetahui gaya bahasa Al-Qur’an dan memanfaatkannya dalam metode tahapan dakwah.
3.      Memahami sirah nabawiyah dan periode periode dakwahnya.
4.      Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Al Qur’an.
5.      Meresapi gaya bahasa Al Qur’an dan memanfaatkannya dalm metode berdakwah menuju jalan Allah.
6.      Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Al Qur’an.
7.      Meningkatkan keyakinan terhadap keaslian al-Quran.
8.      Mengetahui sejarah periwayatan hukum Islam (tarikhul tasyri’) yang begitu bijaksana dalam menetapkan perkara-perkara.
9.      Mudah diketahui mana ayat-ayat yang turun lebih dahulu dan mana ayat yang turun belakangan dari kitab suci al-Qur’an. [10]

C.    Teori Makkiyah dan Madaniyah
Ada empat teori dalam menentukan kriteria untuk memisahkan nama bagian Alqur’an yang makki atau surah atau ayat yang makkiyah, dan mana bagian yang madani atau surah atau ayat yang madaniyah.
Teori-teori itu adalah sebagai berikut.
1.      Teori Mulaahazah Makan an-Nuzul (Teori Geografis), yaitu teori yang berorientasi pada tempat turun Alqur’an atau tempat turun ayat.
Teori ini mendefinisikan Makki dan Madani, sebagai berikut:
a.       Alqur’an  ayat Makkiyah ialah yang turun di Mekkah dan sekitarnya, baik waktu turunya itu Nabi Muhammad SAW belum hijrah ke Madinah ataupun sesudah hijrah. Termasuk kategori Makkiyyah menurut teori ini ialah ayat-ayat yang turun kepeda Nabi Muhammad SAW ketika beliau berada di Mina, Arafah, Hudaibiyah, dan sebagainya.
b.      Alqur’an ayat Madaniyah ialah yang turun di Madinah dan sekitarnya. Termasuk Madaniyah menurut teori geografis ini ialah ayat-ayat yang turun pada Nabi Muhammad SAW sewaktu beliau di Badar, Qubq, Madinah, Uhud, dan lain-lain.
Kelebihan dari teori geografis ini ialah hasil rumusan pengertian Makki dan Madani ini jelas dan tegas. Jelas, bahwa yang dinamakan Makki adalah ayat yang turun di Mekkah. Tetap dinamakan Makki, meski ayat turun di Mekkah itu sesudah Nabi Hijrah ke madinah, Hal ini berbeda dengan rumusan teori lain, yaitu teori historis, bahwa ayat yang turun sesudah Nabi hijrah itu dimasukkan kategori Madani, meski turunya di Mekkah atau sekitarnya.
Kelemahan dari teori geografis ini ialah rumusannya tidak bisa dijadikan patokan, batasan atau definisi. Sebab, rumusannya itu belum bisa mencakup seluruh ayat alqur’an, karena tidak seluruh ayat alqur’an itu hanya turun di Mekkah dan sekitarnya atau di Madinah dan sekitarnya. Kenyataannya, ada beberapa ayat yang turun di luar kedua daerah tersebut. Misalnya, seperti ayat sebagi berikut yang artinya:
Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu Keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikuti kamu. (Q.S. At-Taubah:42)
2.      Teori Mulaahazah Mukhaatabin fii an-Nuzul (Teori Subjektif), yaitu teori yang berorientasi pada subjek siapa yang dipanggil dalam ayat. Jika subjeknya orang-orang  Mekkah maka ayatnya dinamakan Makiyyah dan jika subjeknya orang-orang Madinah maka ayatnya disebut Madaniyah.
a.       Menurut teori subjektif,Qur’an Makki atau ayat Makkiyah ialah yang berisi panggilan kepada penduduk Mekkah dengan memakai kata-kata: ”Ya Ayyuhan Naas “ (wahai manusia) atau “Yaa Ayyuhal Kaafiruuna” (wahai orang-orang kafir) atau “Yaa Banii Aadama” (hai anak cucu Nabi  Adam ),dan sebagainya. Sebab, kebanyakan penduduk Mekkah adalah orang-orang kafir, maka di panggil dengan wahai orang-orang kafir atau wahai manusia, meski orang-orang kafir dari lain-lain daerah ikut dipanggil juga.
b.      Sedangkan yang dimaksud dengan Quran Madani atau ayat Madaniyah ialah yang berisi panggilan kepada penduduk Madinah. Semua ayat yang dimulai dengan panggilan: ”Yaa Ayyuhal Ladziina Aamanuu” (wahai orang-orang yang beriman) adalah termasuk ayat Madaniyah. Sebab, mayoritas penduduk Madinah adalah mukminin, sehingga dipanggil dengan wahai orang-orang yang beriman, meski sebenarnya kaum mukminin dari daerah-daerah lain juga ikut terpanggil pula.
3.      Teori Mulaahazah Zamaan Nuzuul (Teori Historis), yaitu teori yang berorientasi pada sejarah waktu turunnya Alqur’an. Hal yang dijadikan tonggak sejarah dalam teori ini ialah hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.
Menurut teori ini, ayat-ayat Alqur’an yang diturunkan sebelum hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah, meski turunnya ayat itu di luar kota Mekkah seperti ayat-ayat yang turun di Mina, Arafah, Hudaibiyah maka termasuk Makkiyah. Sedangkan ayat-ayat yang turun setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, meski turunnya di Mekkah atau sekitarnya, seperti ayat-ayat yang diturunkan di Badar, Uhud, Arafah, dan Mekkah maka termasuk Madaniyah.
4.      Teori Mulaahazah  Maa Tadammanaat an-Nuzul (Teori Konten Analisis), yaitu suatu teori yang mendasarkan kriterianya dalam membedakan Makkiyah dan Madaniyah kepada isi dari ayat yang bersangkutan. Makkiyah menurut teori konten analisis ini ialah ayat yang berisi cerita-cerita umat dan para Nabi atau Rasul terdahulu. Sedangkan yang disebut Madaniyah adalah ayat yang berisi hukum hudud, faraid, dan sebagainya.
Kelebihan dari teori konten analisis ini adalah, kriterianya jelas, sehingga mudah dipahami. Teori ini mudah dipahami dengan melihat tanda-tanda tertentu dari suatu ayat, sehingga dengan demikian dapat ditentukan ayat tersebut termasuk Makkiyah atau Madaniyah.
Kelemahan dari teori ini adalah pelaksanaan pembedaan Makiyah dan Madaniyah tidak praktis. Karena perlu dipelajari isi kandungan masing-masing ayat terlebih dahulu, untuk mengetahui kategorinya. [11]
D.    Perbedaan Makkiyah dan Madaniyah
a.       Dari segi bahasa
1.      Ayat-ayat Makiyyah umumnya memiliki uslub (gaya bahasa) yang kuat, kalimatnya keras. Hal ini karena kebanyakan masyarakat ketika itu adalah orang-orang yang suka menentang Islam dan orang-orang yang sombong. Sebagai contoh surat Makiyyah adalah surat Al Mudatstsir dan Al Qomar.
Adapun ayat-ayat Madaniyyah umumnya memiliki gaya bahasa yang lembut, mudah dicerna kalimatnya. Hal ini karena kebanyakan masyarakat ketika itu adalah orang-orang yang menerima dan orang-orang yang menyerahkan dirinya kepada Islam. Sebagai contoh adalah surat Al Maidah.
2.      Surat Makiyyah umumnya memiliki ayat-ayat yang pendek dan pendalilannya kuat. Hal ini karena masyarakat yang diajak bicara umumnya adalah orang-orang yang suka menentang dan susah menerima dakwah Islam. Oleh karena itu mereka didakwahi sesuai dengan keadaan mereka, sebagai contoh adalah surat Ath-Thuur.
Adapun surat Madaniyyah umumnya memiliki ayat-ayat yang panjang dan membicarakan mengenai hukum. Sebagai contoh adalah surat Al Baqarah.
b.      Dari Segi Tema
1.      Surat-surat Makiyyah umumnya berisi tentang Tauhid dan bagaimana aqidah yang benar, khususnya yang berkaitan dengan Tauhid Uluhiyyah dan Iman terhadap hari akhir karena kebanyakan masyarakat pada saat itu adalah orang-orang yang mengingkarinya.
Adapun surat Madaniyyah umumnya berisi tentang perincian-perincian ibadah dan muamalah. Hal ini karena obyek dakwah ketika itu adalah orang-orang yang Tauhid dan aqidahnya telah kuat terpatri dalam jiwa mereka.
2.      Adanya penjelasan tentang jihad dan hukum-hukumnya, adanya penjelasan mengenai orang-orang munafik dan keadaan mereka dalam ayat-ayat Madaniyyah karena sesuai dengan keadaan saat itu, di mana ketika itu mulai diwajibkannya jihad dan mulai muncul kemunafikan yang perkara ini belum muncul ketika periode Mekah. [12]






BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Surat Makkiyah di turunkan di Makkah, sedangkan surat Maddaniyah di turunkan di Madinah. Ayat dalam surat Makiyyah umumnya pendek, sedangkan ayat dalam surat Madaniyyah umumnya panjang.
Para ulama membaginya menjadi empat teori, yaitu:
1.      Teori Mulaahazhatu Makaanin Nuzuli (Teori Geografis)
2.      Teori Mulaahazhatu Mukhaathabiina Fin Nuzuuli (Teori Subjektif)
3.      Teori Mulaahazhatu Zamaanin Nuzuuli (Teori Historis)
4.      Teori Mulaahazhatu Ma Tadhammanat as Suuratu (Teori Content Analysis)
Diantara manfaat mengetahui Ilmu Makkiyah dan Madaniyah adalah.
1.      Membantu dalam menafsirkan Al-Quran
2.      Pedoman bagi langkah-langkah dakwah
3.      Memberikan informasi tentang Sirah Kenabian

SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kita menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat mendukung sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin





DAFTAR PUSTAKA
Az-Zarkashiy dan al-Burhan fi Ulum,1:239. As-Suyutiy, al-Itqan fi Ulum,19. Subhi Salih, Mabahith fi Ulum,167. Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, 78. Dalam buku Zuhdi, Ahmafd dkk, Studi Al Qur’an, Surabaya : UIN Sunan Ampel Press,2014, hlm 156-157.
Muzhof, pengertian makkiyah dan madaniyah diakses (https://islampedia.wordpress.com/2016/01/21/pengertian-makiyah-dan-madaniyah/)
Azwar, pengertian dan cirri-ciri makkiyah dan madaniyah, diakses (http://blognyazwar.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-ciri-ciri-ayat-makiyah.html, 12 Januari 2015)
Makkiyah diakses ( https://id.wikipedia.org/wiki/Makkiyah, 21 April 2016, pukul 00.37)
Madaniyah, https://id.wikipedia.org/wiki/Madaniyah, 3 Oktober 2016, pukul 11.34.
Aminudin, M. Kanzul Fikri, Makalah Makkiyah dan Madaniyyah. Diakses (http://kanzulaminuddin.blogspot.co.id/2012/01/makalah-makkiyah-dan-madaniyah.html , 9 Mei 2011)
Yayasan pendidikan islam al atsary, Yogyakarta, Surat makkiyah dan madaniyah diakses (https://muslimah.or.id/6770-surat-makiyyah-dan-madaniyyah.html, 20 November 2014)


[1]  Az-Zarkashiy, al-Burhan fi Ulum,1:239. As-Suyutiy, al-Itqan fi Ulum,19. Subhi Salih, Mabahith fi Ulum,167. Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, 78. Dalam buku Zuhdi, Ahmafd dkk, Studi Al Qur’an, Surabaya : UIN Sunan Ampel Press,2014, hlm 156
[2]    Muzhof, pengertian makkiyah dan madaniyah diambil https://islampedia.wordpress.com/2016/01/21/pengertian-makiyah-dan-madaniyah/

[3]  Azwar, pengertian dan cirri-ciri makkiyah dan madaniyah, http://blognyazwar.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-ciri-ciri-ayat-makiyah.html, 12 Januari 2015
[4]  Makkiyah, https://id.wikipedia.org/wiki/Makkiyah, 21 April 2016, pukul 00.37.
[5]  Azwar, pengertian dan ciri-ciri makkiyah dan madaniyah, http://blognyazwar.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-ciri-ciri-ayat-makiyah.html, 12 Januari 2015
[6]  Az-Zarkashiy, al-Burhan fi Ulum,1:239. As-Suyutiy, al-Itqan fi Ulum,19. Subhi Salih, Mabahith fi Ulum,167. Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, 78. Dalam buku Zuhdi, Ahmafd dkk, Studi Al Qur’an, Surabaya : UIN Sunan Ampel Press,2014, hlm 156-157.
[7]  Muzhof, pengertian makkiyah dan madaniyah diambil https://islampedia.wordpress.com/2016/01/21/pengertian-makiyah-dan-madaniyah/
[8]  Azwar, pengertian dan cirri-ciri makkiyah dan madaniyah, http://blognyazwar.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-ciri-ciri-ayat-makiyah.html, 12 Januari 2015
[9]  Madaniyah, https://id.wikipedia.org/wiki/Madaniyah, 3 Oktober 2016, pukul 11.34.
[10]   Azwar, pengertian dan ciri-ciri makkiyah dan madaniyah, http://blognyazwar.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-ciri-ciri-ayat-makiyah.html, 12 Januari 2015
[11]  M. Kanzul Fikri Aminudin, Makalah Makkiyah dan Madaniyyah. http://kanzulaminuddin.blogspot.co.id/2012/01/makalah-makkiyah-dan-madaniyah.html , 9 Mei 2011
[12]  Yayasan pendidikan islam al atsary, Yogyakarta, Surat makkiyah dan madaniyah ,https://muslimah.or.id/6770-surat-makiyyah-dan-madaniyyah.html , 20 November 2014
 

Komentar