BAHASA
INDONESIA KELAS 6 SEMESTER 1
Dosen pengampu :
Qumruin
Nurul Laila, M.Pd.I
KELOMPOK
11 :
1. RIZKI AMALIA (
D97216072 )
2. WENI
MARINA ( D97216090 )
3. AINUN
MADILLA A ( D97216095 )
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena
atas berkat dan rahmat-Nya lah kami bisa
menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah
ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Inonsia semester genap tahun
ajaran 2017. Adapun topik yang dibahas di dalam
makalah ini adalah “Materi Siswa SD/MI Kelas 6 Semester 1 Sesuai dengan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar”.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kelompok kami yang telah membantu
menyelesaikan tugas makalah ini, terutama kepada Qumruin Nurul Laila, M.Pd.I.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Sehingga kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Kiranya harapan kami
makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua.
Surabaya,
1 April 2017
Tim
Penyusun
KELOMPOK
11
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................................. ii
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah....................................................................................
C.
Tujuan Penulisan......................................................................................
PEMBAHASAN
3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan teks laporan hasil pengamatan
yang didengar dan dibaca
4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan tulis
dari teks laporan hasil pengamatan atau wawancara yang diperkuat oleh bukti.................................................................................
3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan
dibaca.
4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi dari teks penjelasan
(eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif.......................
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan
dibaca.................................
4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi
dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan
diri................................................................................
3.4 Menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan aspek: apa, di mana, kapan,
siapa,mengapa, dan bagaimana.........................................................................................
4.4 Memaparkan informasi penting dari buku
sejarah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan aspek: apa, di
mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta
memperhatikan penggunaan kosakata baku dan kalimat efektif..........................................................................................
3.5 Membandingkan karakteristik teks puisi dan
teks prosa..........................
4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa
dengan tetap memperhatikan makna isi teks puisi
PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis
kompetensi. Di dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai siswa. Selain itu juga dirumuskan
proses pembelajaran dan penilaian yang diperlukan siswa untuk mencapai
kompetensi yang diinginkan. Buku yang ditulis mengacu pada kurikulum 2013 ini
dirancang dengan menggunakan proses pembelajaran yang sesuai untuk mencapai
kompetensi yang sesuai dan diukur dengan proses penilaian yang sesuai. Kegiatan
pembelajaran di buku ini didesain untuk mengembangkan kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) siswa melalui aktivitas yang bervariasi.
Buku Seri Pembelajaran Tematik Terpadu untuk
Siswa Kelas VI SD/MI ini disusun berdasarkan konsep itu. Sebagaimana lazimnya
buku teks pelajaran yang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi, buku ini
memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas dan urutan pembelajaran yang
dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa. Buku ini juga
mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan siswa bersama guru dan teman
sekelasnya untuk mencapai kompetensi tertentu; bukan buku yang materinya hanya
dibaca, diisi, atau dihafal.[1]
Pada pembahasan kali
ini kami akan membahas buku tematik bahasa Indonesia, yaitu pembahasan mengenai
“Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia SD/MI Kelas 6 Semester 1”.
B.
Rumusan
Masalah
Penyusunan dokumen model
pengembangan silabus tematik pada kelas 6 Sekolah Dasar atau Madrasah
Ibtidaiyah adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana gambaran jaringan
tema buku tematik?
2.
Apa yang dimaksud kegiatan
pembelajaran tematik terpadu?
3.
Apa manfaat pengalaman
belajar?
4.
Informasi yang menjadi acuan
kegiatan remedial dan pengayaan.
5.
Apa manfaat kegiatan
interaksi guru dan orang tua?
C.
Tujuan
Pembahasan
Tujuan penyusunan dokumen model
pengembangan silabus tematik pada kelas 6 Sekolah Dasar atau Madrasah
Ibtidaiyah adalah sebagai berikut:
1.
Jaringan tema yang memberi
gambaran kepada guru tentang suatu tema yang melingkupi beberapa kompetensi
dasar (KD) dan indikator dari berbagai mata pelajaran.
2.
Kegiatan pembelajaran
tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan pembelajaran yang menyatu dan mengalir.
3.
Pengalaman belajar yang
bermakna untuk membangun sikap dan perilaku positif, penguasaan konsep,
keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat tinggi, kemampuan
menyelesaikan masalah, inkuiri, kreativitas, dan pribadi reflektif.
4.
Berbagai teknik penilaian
siswa.
5.
Informasi yang menjadi acuan
kegiatan remedial dan pengayaan.
6.
Kegiatan interaksi guru dan
orang tua, yang memberikan kesempatan kepada orang tua untuk ikut
berpartisipasi aktif melalui kegiatan belajar siswa di rumah.
7.
Petunjuk penggunaan buku
siswa.
PEMBAHASAN
A.
Kompetensi
Inti Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 6 Semester 1
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
|
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
|
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan di tempat bermain
|
4. Menyajikan pengetahuan factual dan konseptual dalam bahasa
yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
|
KOMPETENSI DASAR
|
KOMPETENSI DASAR
|
3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan teks laporan hasil
pengamatan yang didengar dan dibaca
|
4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan tulis dari teks laporan
hasil pengamatan atau wawancara yang diperkuat oleh bukti
|
3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar
dan dibaca
|
4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi dari teks penjelasan
(eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
|
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca
|
4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan diri
|
3.4 Menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan
aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
|
4.4 Memaparkan informasi penting dari buku sejarah secara lisan,
tulis, dan visual dengan menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana serta memperhatikan penggunaan kosakata
baku dan kalimat efektif
|
3.5
Membandingkan karakteristik teks puisi dan teks prosa
|
4.5
Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi
teks puisi
|
B.
Materi
Siswa SD/MI dengan Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar
3.1
Menyimpulkan informasi berdasarkan teks laporan hasil
pengamatan yang didengar dan dibaca.
4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan tulis dari teks laporan
hasil pengamatan atau wawancara yang diperkuat oleh bukti.
Materi
Media dan alat
pembelajaran
1.
Tanaman atau foto jagung.
2.
Kertas HVS dan alat tulis.
Langkah-langkah pembelajaran
1.
Siswa diminta mengamati gambar
yang terdapat pada buku.
2.
Siswa membaca teks singkat
tentang kisah si Udin yang melakukan
investigasi tentang perkembangbiakan tanaman jagung, yaitu mewawancarai pamannya.
investigasi tentang perkembangbiakan tanaman jagung, yaitu mewawancarai pamannya.
Liburan
sekolah telah tiba. Udin mengunjungi pamannya di desa. Pak Umar, nama
pamannya. Dia seorang petani jagung. Udin datang ke rumah pamannya tidak
untuk berlibur saja. Udin juga ingin belajar. Ibu guru memberikan tugas
selama liburan. Ibu guru ingin anak-anak memberikan laporan terperinci
(laporan investigasi) tentang satu hal yang menarik dan bermanfaat yang
dilihat selama liburan. Udin ingin mengetahui tentang tanaman jagung,
terutama tentang perkembangbiakannya.
Hari
pertama di rumah paman, Udin mengajukan beberapa pertanyaan tentang cara
menanam jagung kepada pamannya. “Paman, aku ingin mengetahui bagaimana jagung
berkembang biak. Aku juga ingin mengetahui, seandainya paman tidak menanam
biji jagung di ladang saat musim tanam. Apakah mungkin tanaman jagung akan
terus bertambah banyak?” begitu Udin mengawali pertanyaannya.
“Wah,
pertanyaanmu menarik sekali, Udin. Besok pagi-pagi, kamu ikut paman ke
ladang.” Ajak paman. “ya. Paman” jawab Udin.
|
|
3.
Siswa menulis laporan berdasarkan
hasil pengamatan mereka. Guru meminta siswa memperhatikan format dan struktur
teks laporan.
Struktur Teks Laporan
Struktur Teks Laporan
terdiri dari dua bentuk, yaitu pernyataan umum atau klasifikasi (biasanya di
awal paragraf) dan sejumlah paragraf yang berisikan aspek yang dilaporkan.
Langkah-langkah Menulis Laporan Hasil Pengamatan
1)
Membuat judul laporan yang
benar sesuai dengan pengamatan yang dilakukan.
2)
Menyusun kalimat pembukaan.
3)
Menyusun isi laporan yang
berisi gagasan-gagasan pokok dan saran yang
disertai alasan terhadap laporan hasil pengamatan.
disertai alasan terhadap laporan hasil pengamatan.
4)
Menulis kalimat penutup.
Bagaimana Jagung Berkembang Biak?
Informasi
Umum
Jagung adalah salah satu tanaman yang dijadikan bahan
makanan di
berbagai tempat, juga di Indonesia. Penduduk Pulau Madura
menjadikan jagung sebagai makanan pokoknya. Jagung merupakan salah satu
penghasil karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Seorang petani jagung, memulai pembiakan tanamannya dengan
menanam biji jagung. Setelah tiga sampai empat hari bakal tanaman akan
muncul di permukaan tanah. Tanaman jagung akan terus tumbuh menjadi besar.
Tiga hingga tiga setengah bulan kemudian, buah jagung dapat dipanen oleh
petani. Buah jagung yang berbentuk seperti tongkol itu, pada mulanya berupa
sekuntum bunga jagung.
Fakta-Fakta
dari Data yang Dikumpulkan
Bunga jagung memiliki
helai helai rambut halus pada bagian ujungnya. Pada helai rambut tersebut terdapat
tepung sari. Ketika angin bertiup, tepung sari akan terbang terbawa angin.
Sebagiannya, akan jatuh pada putik, yang terletak pada bagian bawah bunga.
Ketika itulah terjadi pembuahan. Bunga jagung kemudian terus berkembang
hingga menjadi buah jagung. Perkembangan itu dapat diamati dari waktu ke
waktu. Buah jagung akan siap dipanen ketika rambutnya sudah berwarna
kecokelatan dan bagian tongkolnya sudah mengering apabila dikupas akan memperlihatkan
biji jagung yang kekuningan. Bagian yang dimakan oleh manusia adalah biji
jagung.
Kesimpulan
Agar jagung selalu
tersedia sebagai bahan makanan manusia, maka petani jagung harus menanam
kembali sebagian dari hasil panennya. Biji jagung yang telah tua ditanamnya
kembali. Dari sinilah akan dimulai lagi perkembangbiakan jagung.
|
4.
Siswa menulis laporan
berdasarkan hasil pengamatan mereka.
5.
Guru bertanya siswa
kesimpulan bacaan.
6.
Guru mendiskusikan dengan
siswa.
Tujuan
Pembelajaran
1.
Siswa mampu menyajikan
laporan hasil pengamatan tentang tumbuhan di lingkungan sekitar dengan akurat.
2.
Siswa mampu menjelaskan
struktur teks laporan dengan benar.
3.
Siswa mampu menulis laporan
dengan bahasa yang runtut dan kosakata baku.
4.
Siswa mampu melaporkan hasil
pengamatan
5.
Siswa mampu membuat laporan
yang berisikan penjelasan dengan penuh tanggung jawab.
6.
Siswa mampu menjelaskan
langkah-langkah dalam melakukan percobaan secara lisan dengan bahasa yang
runtut.
3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar
dan dibaca.
4.2
Menyajikan hasil penggalian informasi dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah
secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif.
Materi
Media dan Alat Bantu Sumber
Belajar
1.
Narasumber dari PLN.
2.
Beragam benda elektronik.
3.
Kertas HVS dan alat tulis.
Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
1.
Sebagai kegiatan pembuka dan
untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa, guru dapat menyalakan beragam benda elektronik
(telepon genggam, kipas angin, radio, senter, dsb).
2.
Guru menanyakan kepada
siswa, apa manfaat listrik bagi kehidupan?
3.
Siswa mengamati gambar rumah
Edo yang ada di buku siswa secara
individu.
individu.
4.
Siswa menuliskan minimal 4
manfaat listrik yang mereka rasakan saat ini.
5.
Guru memberikan penguatan
mengenai manfaat listrik bagi kehidupan manusia.
6.
Siswa membuat daftar
pertanyaan untuk wawancara tentang proses transmisi dan proses distribusi yang
akan mereka tanyakan kepada narasumber PLN.
7.
Siswa menulis laporan dalam
bentuk teks eksplanasi, dengan memperhatikan kriteria yang diberikan guru. Hal-hal
yang harus ada dalam tulis siswa yaitu: penggunaan kosakata, huruf besar, tanda
baca, dan kerapian tulisan.
Pengertian Teks Penjelasan (Eksplanasi)
Teks eksplanasi adalah teks yang dibuat untuk menjelaskan
proses terjadinya suatu fenomena atau peristiwa, baik fenomena alam maupun
sosial secara ilmiah.
|
8.
Siswa menuliskan jawabannya
pada kertas HVS.
Struktur
teks eksplanasi:
1.
Pernyataan umum :
gambaran awal tentang pernyataan yang bersifat umum.
2.
Penjelasan proses :
inti penjelasan apa yang disampaikan.
3.
Interpretasi :
berisi pandangan atau simpulan penulis bersifat opsional, boleh ada atau
boleh juga tidak ada.
4.
Memuat informasi
berdasarkan fakta (faktual).
Contoh
Teks Eksplanasi:
1.
Pernyataan Umum
Transmisi dan distribusi adalah proses hantaran listrik yang
berawal dari stasiun pembangkit listrik. Energi listrik dibangkitkan dengan
memanfaatkan beragam sumber daya alam seperti aliran air sungai atau air
terjun, panas bumi, angin, atau gas alam.
2.
Penjelasan proses
Saat energi listrik dibangkitkan, Energi listrik tersebut
kemudian dinaikkan tegangannya oleh transformator penaik tegangan hingga
500 kV, agar arus listrik yang mengalir disaluran tidak terlalu tinggi. Sehingga
efektif dan efisien. Energi listrik kemudian disalurkan melalui SUTET
(Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) ke gardu induk.
|
Di gardu induk energi listrik diturunkan tegangannya oleh
transformator penurun tegangan menjadi tegangan menengah 20 kV. Kemudian
energi listrik disalurkan ke gardu gardu distribusi dan diturunkan kembali
tegangannya dalam gardu distribusi menjadi tegangan rendah 220 Volt.
Tegangan sebesar ini sudah sesuai dengan kebutuhan di rumah.
3.
Kesimpulan
Saat ini sistim transmisi menggunakan SUTET masih merupakan
pilihan yang digunakan di sebagian besar wilayah Indonesia. Karena selain
murah juga lebih mudah menjangkau berbagai wilayah di Indonesia. Tetapi
saat ini banyak keluhan dari warga yang rumahnya berada di sekitar jaringan
SUTET. Keluhan yang sering dirasakan warga antara lain sakit kepala, kejutan
aliran listrik ringan, selain juga dampak secara psikis karena kekhawatiran
akan jaringan yang putus atau tiang roboh karena bencana alam.
|
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri teks eksplanasi dengan benar.
2.
Siswa mampu menuliskan teks
eksplanasi ilmiah tentang proses transmisi dan distribusi listrik dengan benar.
3.
Siswa mampu menjelaskan isi
teks eksplanasi ilmiah.
4.
Siswa mampu menyajikan teks penjelasan
eksplanasi ilmiah tentang perubahan energi listrik.
5.
Siswa mampu menjelaskan secara
lisan manfaat energi listrik bagi kehidupan manusia menggunakan kosakata baku
dan bahasa dengan runtut.
6.
Siswa mampu menjelaskan contoh
pemanfaatan energi lsitrik dalam kehidupan sehari-hari.
7.
Siswa mampu menceritakan pengalaman
memanfaatkan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
3.3 Menggali isi teks pidato yang
didengar dan dibaca.
4.3 Menyampaikan pidato
hasil karya pribadi dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
sebagai bentuk ungkapan diri.
Materi
Media atau Alat Bantu dan
Sumber Belajar
1.
Foto pemimpin
idola
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
1.
Guru membawa foto pemimpin
idola dan menempelkannya di papan tulis.
2.
Guru menyampaikan kepada
siswa pemimpin tersebut diidolakan oleh guru (memiliki nilai-nilai kepemimpinan
yang mencerminkan persatuan dan kesatuan).
3.
Siswa dengan suara lantang
bergantian membaca pidato Bung Tomo di depan teman-teman di kelas. Ingatkan
mereka untuk berpidato dengan percaya diri, penuh semangat, dan menunjukkan
sikap bangga sebagai anak Indonesia.
4.
Siswa menyimak teks pidato
bung Tomo yang dibacakan temannya.
Merdeka!!!
Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia,
Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia,
kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini,
tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet
yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.
Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan
mengangkat tangan.
dengan membawa bendera putih tanda menyerah.
Saudara-saudara,
didalam pertempuran-pertempuran yang lampau,
kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di
Surabaya;
pemuda-pemuda yang
berasal dari Maluku,
pemuda-pemuda yang
berasal dari Sulawesi,
pemuda-pemuda yang
berasal dari Pulau Bali,
pemuda-pemuda yang
berasal dari Kalimantan, dari seluruh Sumatera,
pemuda Aceh, pemuda
Tapanuli & seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya
Ini, telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol,
telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di
mana-mana.
Hai tentara Inggris!
kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih takluk
kepadamu,
menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu,
menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu,
Tetapi inilah jawaban
kita:
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah &
putih,
maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun
djuga!
Saudara-saudara rakyat
Surabaya,
siaplah keadaan genting
tetapi saya peringatkan sekali lagi, jangan mulai menembak,
baru kalau kita ditembak, maka kita akan ganti menyerang mereka
itu.
Kita tunjukkan bahwa
kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.
Dan untuk kita, saudara-saudara, lebih baik kita hancur lebur
daripada tidak merdeka.
Semboyan kita tetap: MERDEKA atau MATI.
Dan kita yakin,
saudara-saudara,
pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi kita sekalian
Merdeka!!
5.
Siswa menjelaskan isi pidato
Bung Tomo tersebut.
6.
Siswa membuat kesimpulan
tentang pidato Bung Tomo.
7.
Siswa diberi kesempatan
terlebih dahulu membuat rancangan pidato.
8.
Pidato tersebut akan
disampaikan di depan kelas.
9.
Teks pidato harus memuat:
1.
Salam pembuka : Berisikan kalimat sapaan (selamat
pagi, selamat siang,
selamat malam dan lain-lain)
2.
Pendahuluan :Memaparkan topik permasalahan yang
akan dibahas.
3.
Inti :Berisikan pembahasan
topik secara lengkap. Kalimat
ajakan
atau bujukan digunakan untuk mengajak pendengar melakukan kegiatan yang
diharapkan.
4.
Penutup : Penyampaian rangkuman
atau intisari topik yang telah
disampaikan.
5.
Salam penutup : Berisikan kalimat salam penutup
seperti ‘terima kasih’.
|
10. Siswa berlatih melakukan pidato berdasarkan teks yang sudah
dirancang.
11. Siswa akan menyampaikan pidato yang telah dibuat di depan kelas
pada pertemuan berikutnya.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menemukan informasi tentang dari teks pidato persuasif
tentang cinta tanah air dengan penuh rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
2. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri dan isi pidato dengan runtut
dan menggunakan kosakata baku.
3. Siswa mampu menyimpulkan isi pidato dengan runtut dan
menggunakan kosakata baku.
4. Siswa
mampu berpidato di depan temannya dengan percaya diri.
5. Guru menyampaikan kepada siswa: Pidato yang baru saja mereka
baca adalah merupakan pidato persuasif.
“ Pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan untuk memengaruhi,
mengajak, atau membujuk seseorang untuk mengikuti keinginan kita secara
sukarela”.
6. Siswa mampu menentukan langkah-langkah dalam menyusun pidato
persuasif.
3.4 Menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan aspek: apa,
di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
4.4
Memaparkan informasi penting dari buku sejarah secara lisan,
tulis, dan visual dengan menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,
dan bagaimana serta memperhatikan penggunaan kosakata baku dan
kalimat efektif
Materi
Media atau alat bantu sumber belajar
1.
Buku artikel tentang sejarah
bangsa Indonesia di masa persiapan proklamasi kemerdekaan.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
1. Siswa
membaca teks cerita tentang “Cerita Kakek Siti”.
Teks
1
Cerita Kakek Siti
Menghabiskan sore hari bersama kakek dan nenek di
teras adalah kegiatan favorit Siti saat berlibur ke rumah kakek dan nenek di
kampung. Biasanya, sambil minum teh dan menyantap ubi serta pisang goreng buatan
nenek, kakek akan menceritakan berbagai pengalaman di waktu mudanya. Bagi Siti,
cerita kakek sangat menarik.
“Kakek, kenapa sih kakek dan nenek tidak ikut tinggal
bersama Siti saja di Jakarta?”. “Kakek kan hanya tinggal berdua nenek di sini.
Siti, ayah, dan ibu tidak bisa sering berkunjung ke sini.”
Kakek dan nenek Siti tinggal di Rengasdengklok, sebuah
kecamatan yang letaknya sekitar 20 km arah utara,
jawa barat. Rengasdengklok terletak di sisi sungai Citarum.
“Ah, kakek tidak ingin meninggalkan rumah ini, Siti“.
Banyak kenangan di sini yang sayang untuk ditinggalkan”. Ujar kakek menjawab
permintaan Siti.
“Kenangan apa sih, kek? Rengasdengklok kan hanya
daerah kecil, tidak ramai, pasti tidak banyak peristiwa terjadi di sini”, kata
Siti sambil mengambil sepotong ubi goreng.
“Siti, habiskan dulu ubimu, setelah itu ikut jalan
dengan kakek. Nanti kakek tunjukkan bahwa di daerah kecil ini pernah terjadi
peristiwa penting”. ajak kakek. Penasaran, Siti cepat melahap ubinya, meneguk tehnya,
seraya berdiri. “Ayo kek, Siti mau menemani kakek jalan”. Siti bersemangat
karena tahu cerita kakek pasti menarik.
Kakek menggandeng tangan Siti, mengajaknya berjalan
melewati jalan
kecil di samping rumah. Kakek menyapa dengan ramah beberapa warga di sepanjang jalan. Beberapa belokan mereka lewati, hingga tiba di depan sebuah rumah yang modelnya tampak tua. Jendelanya bertingkap kayu dan berjeruji, tidak seperti rumah modern yang berjendela kaca. “Rumah siapa ini, kek? Rumah teman kakek?”, tanya Siti.
kecil di samping rumah. Kakek menyapa dengan ramah beberapa warga di sepanjang jalan. Beberapa belokan mereka lewati, hingga tiba di depan sebuah rumah yang modelnya tampak tua. Jendelanya bertingkap kayu dan berjeruji, tidak seperti rumah modern yang berjendela kaca. “Rumah siapa ini, kek? Rumah teman kakek?”, tanya Siti.
“Dulu kakek waktu kecil pernah tinggal didekat
rumah ini, dan pemilik rumah
ini bernama Djiauw Kie Siong. Mereka keluarga keturunan Tionghoa”, kata
kakek. “Kakek ingin Siti tahu, bahwa di rumah ini pernah terjadi peristiwa yang menjadi bagian sejarah bangsa kita”, tambah kakek. Sambil mengajak Siti duduk di bangku kayu di halaman rumah tua itu, kakek melanjutkan ceritanya. “Suatu malam rumah ini didatangi tokoh-tokoh penting Bangsa Indonesia. Pasti kamu sudah mengenal nama mereka, Bung Karno dan Bung Hatta. Pada malam tersebut keluarga Kie Siong diminta keluar dari rumah, lalu mereka menumpang tidur di rumah kakek.”
ini bernama Djiauw Kie Siong. Mereka keluarga keturunan Tionghoa”, kata
kakek. “Kakek ingin Siti tahu, bahwa di rumah ini pernah terjadi peristiwa yang menjadi bagian sejarah bangsa kita”, tambah kakek. Sambil mengajak Siti duduk di bangku kayu di halaman rumah tua itu, kakek melanjutkan ceritanya. “Suatu malam rumah ini didatangi tokoh-tokoh penting Bangsa Indonesia. Pasti kamu sudah mengenal nama mereka, Bung Karno dan Bung Hatta. Pada malam tersebut keluarga Kie Siong diminta keluar dari rumah, lalu mereka menumpang tidur di rumah kakek.”
“Mengapa mereka harus keluar rumah, kek?
Diusir?”, tanya Siti penasaran. “Bukan diusir, rumah mereka dipinjam untuk
diskusi penting yang dilakukan oleh para pemuda anggota PETA dengan Bung Karno
dan Bung Hatta. Para pemuda ingin Bung Karno dan Bung Hatta segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia”, cerita kakek.
Siti terduduk tegak dan tersadar “Oh, aku
tahu kek”. Peristiwa Rengasdengklok itu ya, kek. Siti baru ingat, sering
diceritakan oleh guru IPS Siti menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia.
Oh, ternyata kakek pernah bertemu dengan pemilik rumah ini. Hebat kakek”, ujar
Siti sambil tertawa.
“Berapa usia kakek saat itu?”, tanya Siti
dengan raut muka penasaran. “Saat terjadinya peristiwa tadi usia kakek kurang
lebih sama seperti usia Siti sekarang”, ujar kakek. “Nah, kamu pasti sudah tahu
kelanjutan kejadian di malam hari tanggal 16 Agustus 1945 kan?. Coba sekarang
kamu yang cerita kepada kakek. Apa yang kamu ketahui?”, tanya kakek.
“Seingat Siti, setelah kembali dari
Rengasdengklok, Bung Karno dan Bung
Hatta kemudian melanjutkan perundingan di rumah Laksamana Maeda, di daerah Menteng, Jakarta. Di sana, Bung Karno dan Bung Hatta merumuskan naskah proklamasi bersama tokoh-tokoh lain. Naskah proklamasi tersebut kemudian diketik oleh Bapak Sayuti Melik, dan ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta.” Siti melanjutkan cerita kakek sambil mengingatingat kisah yang sering diceritakan oleh gurunya di sekolah.
Hatta kemudian melanjutkan perundingan di rumah Laksamana Maeda, di daerah Menteng, Jakarta. Di sana, Bung Karno dan Bung Hatta merumuskan naskah proklamasi bersama tokoh-tokoh lain. Naskah proklamasi tersebut kemudian diketik oleh Bapak Sayuti Melik, dan ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta.” Siti melanjutkan cerita kakek sambil mengingatingat kisah yang sering diceritakan oleh gurunya di sekolah.
“Betul Siti, ingatanmu hebat. Pasti
gurumu di sekolah sudah sering bercerita tentang detik-detik menjelang proklamasi,
ya.” ujar kakek sambil tersenyum bangga. “Kemudian apa yang terjadi setelah
naskah proklamasi tersebut selesai?”, tanya kakek lagi.
“Esok harinya, tanggal 17 Agustus 1945,
jam 10:00 pagi, rakyat sudah berkumpul di halaman rumah Bung Karno di Jalan
Pegangsaan Timur No.
56. Di sana naskah proklamasi tersebut dibacakan oleh Bung Karno, dan diberitakan ke seluruh penjuru negeri oleh stasiun Radio Antara. Oleh karena itu tanggal 17 Agustus 1945 dinyatakan sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia”, Siti menjawab pertanyaan kakek.
56. Di sana naskah proklamasi tersebut dibacakan oleh Bung Karno, dan diberitakan ke seluruh penjuru negeri oleh stasiun Radio Antara. Oleh karena itu tanggal 17 Agustus 1945 dinyatakan sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia”, Siti menjawab pertanyaan kakek.
“Nah, sekarang kamu semakin paham
sejarah kemerdekaan Indonesia. Bahkan kamu sudah melihat langsung salah satu
lokasi bersejarah dalam rangkaian peristiwa proklamasi ya”, ujar kakek.
“Iya kek, Siti akan cerita ke guru dan
teman-teman di sekolah, bahwa Siti sudah melihat langsung tempat bersejarah di
Rengasdengklok, dan mendengar cerita dari saksi sejarahnya.” ujar Siti sambil
tertawa.
“Ha..ha..ha..bisa saja kamu. Ayo, kita
kembali. Pasti Nenek sudah menunggu kita di rumah.” kata Kakek. Siti dan Kakek
pun berjalan bergandengan kembali ke rumah. Siti senang, sebab sepulang
berkunjung ke rumah Kakek selalu membawa pulang oleh-oleh cerita.
2.
Guru menanyakan kepada siswa
apa beda antara teks sejarah dan fiksi sejarah.
3.
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjelaskan jawabannya.
4.
Guru meminta siswa untuk
membaca teks sejarah yang ada di buku siswa.
5.
Siswa menuliskan jawabannya
pada buku.
6.
Siswa menuliskan persamaan
dan perbedaan sejarah dan fiksi sejarah.
7.
Siswa mempresentasikan
jawabannya.
8.
Guru memberikan penguatan
tentang teks fiksi sejarah. Guru bisa memberikan contoh teks-teks fiksi sejarah
lainnya.
Informasi teks fiksi sejarah:
Teks yang memuat tentang fakta sejarah dan fiksi
Hal-hal yang diperhatikan ketika menulis teks ini adalah:
1.
menentukan topik secara
fokus.
2.
mencari informasi tentang
fakta sejarah yang menjadi fokus.
3.
menentukan kerangka.
4.
menentukan tokoh khayalan
(imajinasi).
5.
mengembangkan ide.
Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa mampu menemukan informasi dari teks
fiksi sejarah di masa perjuangan.
2.
Siswa mampu menunjukkan sikap cinta tanah
air dan bangga sebagai bangsa Indonesia dengan kepedulian yang tinggi.
3.
Siswa mampu menjelaskan perbedaan kehidupan
masyarakat Indonesia di masa perjuangan dan di masa kemerdekaan.
4.
Siswa mampu menghayati perjuangan
para pahlawan dengan kepedulian yang tinggi, cinta tanah air, dan bangga
sebagai bangsa Indonesia dengan baik.
5.
Setelah menganalisis teks
fiksi sejarah, siswa mampu mememukan fakta sejarah dan fiksi dengan benar.
6.
Siswa mampu menulis teks
fiksi sejarah dengan benar.
3.5 Membandingkan
karakteristik teks puisi dan teks prosa.
4.5 Mengubah teks
puisi ke dalam teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi teks puisi.
Materi
Media atau alat bantu sumber belajar
1.
Teks
puisi
Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran
1.
Guru
menjelaskan tentang puisi dan prosa.
2.
Guru
menjelaskan karakteristik puisi dan prosa.
Puisi mempunyai aturan-aturan, yaitu:
1)
Diikat
adanya bait.
2)
Diikat
adanya larik atau baris tiap bait.
3)
Diikat
adanya jumlah suku kata tiap larik atau baris.
4)
Diikat
adanya sajak atau rima.
5)
Diikat
adanya irama.
Prosa
adalah suatu karangan yang bentuknya bebas dan bahasanya terurai. Bentuknya
bebas karena tidak ada aturan khusus. Bahasanya terurai artinya kata
disesuaikan dengan kalimat sehingga mudah dipahami. Kamu harus tahu, bahwa
mengubah puisi menjadi prosa disebut parafrase puisi. Parafrase bisa
disebut mengungkapkan kembali suatu puisi dalam bentuk lain, tetapi tidak
mengubah makna puisi. Langkah-langkah saat kamu memparafrasekan puisi
adalah sebagai berikut :
1) Membaca puisi tersebut secara
cermat.
2) Memerhatikan kata-kata yang sulit
dalam puisi tersebut.
3.
Siswa
membandingkan teks puisi dan teks prosa.
4.
Siswa
diminta membaca teks puisi.
Tuhan Telah Menegurmu
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat anak-anak yang kelaparan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat semayup suara adzan
5.
Guru
memberikan contoh mengubah teks puisi ke dalam parafrase puisi (prosa)
Oleh Apip Mustopa Setelah
diparafrase menjadi:
Tuhan Telah Menegurmu
(Tahukah) Tuhan (kini) telah menegurmu (hai manusia) dengan
cukup sopan
Lewat (perut) anak-anak (jalanan) yang kelaparan (Dengarkan)
Tuhan telah menegurmu (lagi) dengan cukup sopan
Lewat semayup (kumandang) suara adzan.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa diharapkan dapat menjelaskan
isi/maksud yang terkandung dalam puisi dan mengubah puisi kedalam bentuk prosa
sederhana dengan tetap mempertahankan makna atau isi puisi.
2. Siswa dapat membandingkan teeks
puisi dan teks prosa.
3. Siswa dapat mengubah teks puisi ke
dalam prosa.
[1] Selamatkan
Makhluk Hidup : buku guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.
Komentar
Posting Komentar