Tematik bahasa Indonesia kelas 6 semester 1



BAHASA INDONESIA KELAS 6 SEMESTER 1
 






Dosen pengampu :
Qumruin Nurul  Laila, M.Pd.I


KELOMPOK 11 :

1.       RIZKI AMALIA                        ( D97216072 )
2.      WENI MARINA                          ( D97216090 )
3.      AINUN MADILLA A                 ( D97216095 )





PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat dan  rahmat-Nya lah kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Inonsia semester genap tahun ajaran 2017. Adapun topik yang dibahas di dalam  makalah ini adalah “Materi Siswa SD/MI Kelas 6 Semester 1 Sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar”.
Kami  juga mengucapkan  terima kasih kepada kelompok kami  yang telah  membantu  menyelesaikan tugas makalah ini, terutama kepada Qumruin Nurul  Laila, M.Pd.I.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Kiranya harapan kami makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua.





Surabaya,  1 April 2017




Tim Penyusun

KELOMPOK 11




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah....................................................................................
C.     Tujuan Penulisan......................................................................................
PEMBAHASAN
3.1  Menyimpulkan informasi berdasarkan teks laporan hasil pengamatan yang didengar dan dibaca          
4.1  Menyajikan simpulan secara lisan dan tulis dari teks laporan hasil pengamatan atau wawancara yang diperkuat oleh bukti.................................................................................
3.2  Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan dibaca.       
4.2  Menyajikan hasil penggalian informasi dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif.......................
3.3  Menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca.................................
4.3  Menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan diri................................................................................
3.4  Menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa,mengapa, dan bagaimana.........................................................................................
4.4  Memaparkan informasi penting dari buku sejarah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta memperhatikan penggunaan kosakata baku dan kalimat efektif..........................................................................................
3.5  Membandingkan karakteristik teks puisi dan teks prosa..........................
4.5  Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi teks puisi    
PENUTUP
A.    Kesimpulan...............................................................................................
B.     Saran.........................................................................................................

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Di dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai siswa. Selain itu juga dirumuskan proses pembelajaran dan penilaian yang diperlukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Buku yang ditulis mengacu pada kurikulum 2013 ini dirancang dengan menggunakan proses pembelajaran yang sesuai untuk mencapai kompetensi yang sesuai dan diukur dengan proses penilaian yang sesuai. Kegiatan pembelajaran di buku ini didesain untuk mengembangkan kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) siswa melalui aktivitas yang bervariasi.
Buku Seri Pembelajaran Tematik Terpadu untuk Siswa Kelas VI SD/MI ini disusun berdasarkan konsep itu. Sebagaimana lazimnya buku teks pelajaran yang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi, buku ini memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas dan urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa. Buku ini juga mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan siswa bersama guru dan teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi tertentu; bukan buku yang materinya hanya dibaca, diisi, atau dihafal.[1]
Pada pembahasan kali ini kami akan membahas buku tematik bahasa Indonesia, yaitu pembahasan mengenai “Kompetensi Inti  Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 6 Semester 1”.

B.     Rumusan Masalah
Penyusunan dokumen model pengembangan silabus tematik pada kelas 6 Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana gambaran jaringan tema buku tematik?
2.      Apa yang dimaksud kegiatan pembelajaran tematik terpadu?
3.      Apa manfaat pengalaman belajar?
4.      Informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan.
5.      Apa manfaat kegiatan interaksi guru dan orang tua?
C.    Tujuan Pembahasan
Tujuan penyusunan dokumen model pengembangan silabus tematik pada kelas 6 Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah adalah sebagai berikut:
1.      Jaringan tema yang memberi gambaran kepada guru tentang suatu tema yang melingkupi beberapa kompetensi dasar (KD) dan indikator dari berbagai mata pelajaran.
2.      Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan pembelajaran yang menyatu dan mengalir.
3.      Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan perilaku positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat tinggi, kemampuan menyelesaikan masalah, inkuiri, kreativitas, dan pribadi reflektif.
4.      Berbagai teknik penilaian siswa.
5.      Informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan.
6.      Kegiatan interaksi guru dan orang tua, yang memberikan kesempatan kepada orang tua untuk ikut berpartisipasi aktif melalui kegiatan belajar siswa di rumah.
7.      Petunjuk penggunaan buku siswa.


















PEMBAHASAN

A.    Kompetensi Inti  Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 6 Semester 1
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan di tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan factual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan teks laporan hasil pengamatan yang didengar dan dibaca
4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan tulis dari teks laporan hasil pengamatan atau wawancara yang diperkuat oleh bukti
3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan dibaca
4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca
4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan diri
3.4 Menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
4.4 Memaparkan informasi penting dari buku sejarah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta memperhatikan penggunaan kosakata baku dan kalimat efektif
3.5 Membandingkan karakteristik teks puisi dan teks prosa
4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi teks puisi

B.     Materi Siswa SD/MI dengan Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar
3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan teks laporan hasil pengamatan yang didengar dan dibaca.
4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan tulis dari teks laporan hasil pengamatan atau wawancara yang diperkuat oleh bukti.

      Materi
Media dan alat pembelajaran
1.      Tanaman atau foto jagung.
2.      Kertas HVS dan alat tulis.

Langkah-langkah pembelajaran
1.      Siswa diminta mengamati gambar yang terdapat pada buku.
2.      Siswa membaca teks singkat tentang kisah si Udin yang melakukan
investigasi tentang perkembangbiakan tanaman jagung, yaitu mewawancarai pamannya.



Liburan sekolah telah tiba. Udin mengunjungi pamannya di desa. Pak Umar, nama pamannya. Dia seorang petani jagung. Udin datang ke rumah pamannya tidak untuk berlibur saja. Udin juga ingin belajar. Ibu guru memberikan tugas selama liburan. Ibu guru ingin anak-anak memberikan laporan terperinci (laporan investigasi) tentang satu hal yang menarik dan bermanfaat yang dilihat selama liburan. Udin ingin mengetahui tentang tanaman jagung, terutama tentang perkembangbiakannya.
Hari pertama di rumah paman, Udin mengajukan beberapa pertanyaan tentang cara menanam jagung kepada pamannya. “Paman, aku ingin mengetahui bagaimana jagung berkembang biak. Aku juga ingin mengetahui, seandainya paman tidak menanam biji jagung di ladang saat musim tanam. Apakah mungkin tanaman jagung akan terus bertambah banyak?” begitu Udin mengawali pertanyaannya.
“Wah, pertanyaanmu menarik sekali, Udin. Besok pagi-pagi, kamu ikut paman ke ladang.” Ajak paman. “ya. Paman” jawab Udin.


3.      Siswa menulis laporan berdasarkan hasil pengamatan mereka. Guru meminta siswa memperhatikan format dan struktur teks laporan.
Struktur Teks Laporan
Struktur Teks Laporan terdiri dari dua bentuk, yaitu pernyataan umum atau klasifikasi (biasanya di awal paragraf) dan sejumlah paragraf yang berisikan aspek yang dilaporkan.
Langkah-langkah Menulis Laporan Hasil Pengamatan
1)      Membuat judul laporan yang benar sesuai dengan pengamatan yang dilakukan.
2)      Menyusun kalimat pembukaan.
3)      Menyusun isi laporan yang berisi gagasan-gagasan pokok dan saran yang
disertai alasan terhadap laporan hasil pengamatan.
4)      Menulis kalimat penutup.

 Contoh laporan investigasi 

Bagaimana Jagung Berkembang Biak?
Informasi Umum
Jagung adalah salah satu tanaman yang dijadikan bahan makanan di
berbagai tempat, juga di Indonesia. Penduduk Pulau Madura menjadikan jagung sebagai makanan pokoknya. Jagung merupakan salah satu penghasil karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Seorang petani jagung, memulai pembiakan tanamannya dengan menanam biji jagung. Setelah tiga sampai empat hari bakal tanaman akan muncul di permukaan tanah. Tanaman jagung akan terus tumbuh menjadi besar. Tiga hingga tiga setengah bulan kemudian, buah jagung dapat dipanen oleh petani. Buah jagung yang berbentuk seperti tongkol itu, pada mulanya berupa sekuntum bunga jagung.
Fakta-Fakta dari Data yang Dikumpulkan
Bunga jagung memiliki helai helai rambut halus pada bagian ujungnya. Pada helai rambut tersebut terdapat tepung sari. Ketika angin bertiup, tepung sari akan terbang terbawa angin. Sebagiannya, akan jatuh pada putik, yang terletak pada bagian bawah bunga. Ketika itulah terjadi pembuahan. Bunga jagung kemudian terus berkembang hingga menjadi buah jagung. Perkembangan itu dapat diamati dari waktu ke waktu. Buah jagung akan siap dipanen ketika rambutnya sudah berwarna kecokelatan dan bagian tongkolnya sudah mengering apabila dikupas akan memperlihatkan biji jagung yang kekuningan. Bagian yang dimakan oleh manusia adalah biji jagung.
Kesimpulan
Agar jagung selalu tersedia sebagai bahan makanan manusia, maka petani jagung harus menanam kembali sebagian dari hasil panennya. Biji jagung yang telah tua ditanamnya kembali. Dari sinilah akan dimulai lagi perkembangbiakan jagung.
 
4.      Siswa menulis laporan berdasarkan hasil pengamatan mereka.
5.      Guru bertanya siswa kesimpulan bacaan.
6.      Guru mendiskusikan dengan siswa.
Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa mampu menyajikan laporan hasil pengamatan tentang tumbuhan di lingkungan sekitar dengan akurat.
2.      Siswa mampu menjelaskan struktur teks laporan dengan benar.
3.      Siswa mampu menulis laporan dengan bahasa yang runtut dan kosakata baku.
4.      Siswa mampu melaporkan hasil pengamatan
5.      Siswa mampu membuat laporan yang berisikan penjelasan dengan penuh tanggung jawab.
6.      Siswa mampu menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan percobaan secara lisan dengan bahasa yang runtut.

3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan dibaca.
4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif.
Materi
Media dan Alat Bantu Sumber Belajar
1.      Narasumber dari PLN.
2.      Beragam benda elektronik.
3.      Kertas HVS dan alat tulis.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.      Sebagai kegiatan pembuka dan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa, guru dapat menyalakan beragam benda elektronik (telepon genggam, kipas angin, radio, senter, dsb).
2.      Guru menanyakan kepada siswa, apa manfaat listrik bagi kehidupan?
3.      Siswa mengamati gambar rumah Edo yang ada di buku siswa secara
individu.
 



4.      Siswa menuliskan minimal 4 manfaat listrik yang mereka rasakan saat ini.
5.      Guru memberikan penguatan mengenai manfaat listrik bagi kehidupan manusia.
6.      Siswa membuat daftar pertanyaan untuk wawancara tentang proses transmisi dan proses distribusi yang akan mereka tanyakan kepada narasumber PLN.
7.      Siswa menulis laporan dalam bentuk teks eksplanasi, dengan memperhatikan kriteria yang diberikan guru. Hal-hal yang harus ada dalam tulis siswa yaitu: penggunaan kosakata, huruf besar, tanda baca, dan kerapian tulisan.
Pengertian Teks Penjelasan (Eksplanasi)
Teks eksplanasi adalah teks yang dibuat untuk menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena atau peristiwa, baik fenomena alam maupun sosial secara ilmiah.
 





8.      Siswa menuliskan jawabannya pada kertas HVS.

Struktur teks eksplanasi:
1.      Pernyataan umum : gambaran awal tentang pernyataan yang bersifat umum.
2.      Penjelasan proses : inti penjelasan apa yang disampaikan.
3.      Interpretasi : berisi pandangan atau simpulan penulis bersifat opsional, boleh ada atau boleh juga tidak ada.
4.      Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).

Contoh Teks Eksplanasi:
1.      Pernyataan Umum
Transmisi dan distribusi adalah proses hantaran listrik yang berawal dari stasiun pembangkit listrik. Energi listrik dibangkitkan dengan memanfaatkan beragam sumber daya alam seperti aliran air sungai atau air terjun, panas bumi, angin, atau gas alam.
2.      Penjelasan proses
Saat energi listrik dibangkitkan, Energi listrik tersebut kemudian dinaikkan tegangannya oleh transformator penaik tegangan hingga 500 kV, agar arus listrik yang mengalir disaluran tidak terlalu tinggi. Sehingga efektif dan efisien. Energi listrik kemudian disalurkan melalui SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) ke gardu induk.
Di gardu induk energi listrik diturunkan tegangannya oleh transformator penurun tegangan menjadi tegangan menengah 20 kV. Kemudian energi listrik disalurkan ke gardu gardu distribusi dan diturunkan kembali tegangannya dalam gardu distribusi menjadi tegangan rendah 220 Volt. Tegangan sebesar ini sudah sesuai dengan kebutuhan di rumah.
3.      Kesimpulan
Saat ini sistim transmisi menggunakan SUTET masih merupakan pilihan yang digunakan di sebagian besar wilayah Indonesia. Karena selain murah juga lebih mudah menjangkau berbagai wilayah di Indonesia. Tetapi saat ini banyak keluhan dari warga yang rumahnya berada di sekitar jaringan SUTET. Keluhan yang sering dirasakan warga antara lain sakit kepala, kejutan aliran listrik ringan, selain juga dampak secara psikis karena kekhawatiran akan jaringan yang putus atau tiang roboh karena bencana alam.

 
Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri teks eksplanasi dengan benar.
2.      Siswa mampu menuliskan teks eksplanasi ilmiah tentang proses transmisi dan distribusi listrik dengan benar.
3.      Siswa mampu menjelaskan isi teks eksplanasi ilmiah.
4.      Siswa mampu menyajikan teks penjelasan eksplanasi ilmiah tentang perubahan energi listrik.
5.      Siswa mampu menjelaskan secara lisan manfaat energi listrik bagi kehidupan manusia menggunakan kosakata baku dan bahasa dengan runtut.
6.      Siswa mampu menjelaskan contoh pemanfaatan energi lsitrik dalam kehidupan sehari-hari.
7.      Siswa mampu menceritakan pengalaman memanfaatkan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.

3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca.
4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan diri.

Materi
Media atau Alat Bantu dan Sumber Belajar
1.      Foto pemimpin idola
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
1.      Guru membawa foto pemimpin idola dan menempelkannya di papan tulis.
2.      Guru menyampaikan kepada siswa pemimpin tersebut diidolakan oleh guru (memiliki nilai-nilai kepemimpinan yang mencerminkan persatuan dan kesatuan).
3.      Siswa dengan suara lantang bergantian membaca pidato Bung Tomo di depan teman-teman di kelas. Ingatkan mereka untuk berpidato dengan percaya diri, penuh semangat, dan menunjukkan sikap bangga sebagai anak Indonesia.
4.      Siswa menyimak teks pidato bung Tomo yang dibacakan temannya.
Merdeka!!!
Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia,
kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini,
tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet
yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.
Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan.
dengan membawa bendera putih tanda menyerah.

Saudara-saudara,
didalam pertempuran-pertempuran yang lampau,
kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya;
pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku,
pemuda-pemuda yang berasal dari Sulawesi,
pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali,
pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan, dari seluruh Sumatera,
pemuda Aceh, pemuda Tapanuli & seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya
Ini, telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol,
telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

Hai tentara Inggris!
kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih takluk kepadamu,
menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu,
Tetapi inilah jawaban kita:

Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah & putih,
maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun djuga!

Saudara-saudara rakyat Surabaya,
siaplah keadaan genting
tetapi saya peringatkan sekali lagi, jangan mulai menembak,
baru kalau kita ditembak, maka kita akan ganti menyerang mereka itu.
Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.
Dan untuk kita, saudara-saudara, lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.

Semboyan kita tetap: MERDEKA atau MATI.
Dan kita yakin, saudara-saudara,
pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi kita sekalian
Merdeka!!

5.      Siswa menjelaskan isi pidato Bung Tomo tersebut.
6.      Siswa membuat kesimpulan tentang pidato Bung Tomo.
7.      Siswa diberi kesempatan terlebih dahulu membuat rancangan pidato.
8.      Pidato tersebut akan disampaikan di depan kelas.
9.     
Teks pidato harus memuat:
1.      Salam pembuka     : Berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang,
selamat malam dan lain-lain)
2.      Pendahuluan         :Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas.
3.      Inti                        :Berisikan pembahasan topik secara lengkap. Kalimat
ajakan atau bujukan digunakan untuk mengajak pendengar melakukan kegiatan yang diharapkan.
4.      Penutup                 : Penyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah
disampaikan.
5.      Salam penutup      : Berisikan kalimat salam penutup seperti ‘terima kasih’.

Siswa menulis teks pidato lengkap berdasarkan rancangan yang telah dibuat.
10.  Siswa berlatih melakukan pidato berdasarkan teks yang sudah dirancang.
11.  Siswa akan menyampaikan pidato yang telah dibuat di depan kelas pada pertemuan berikutnya.

Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa mampu menemukan informasi tentang dari teks pidato persuasif tentang cinta tanah air dengan penuh rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
2.      Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri dan isi pidato dengan runtut dan menggunakan kosakata baku.
3.      Siswa mampu menyimpulkan isi pidato dengan runtut dan menggunakan kosakata baku.
4.      Siswa mampu berpidato di depan temannya dengan percaya diri.
5.      Guru menyampaikan kepada siswa: Pidato yang baru saja mereka baca adalah merupakan pidato persuasif.
Pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan untuk memengaruhi, mengajak, atau membujuk seseorang untuk mengikuti keinginan kita secara sukarela”.
6.      Siswa mampu menentukan langkah-langkah dalam menyusun pidato persuasif.

3.4  Menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
4.4 Memaparkan informasi penting dari buku sejarah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta memperhatikan penggunaan kosakata baku dan kalimat efektif

Materi
Media atau alat bantu sumber belajar
1.      Buku artikel tentang sejarah bangsa Indonesia di masa persiapan proklamasi kemerdekaan.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
1.      Siswa membaca teks cerita tentang “Cerita Kakek Siti”.
Teks 1
Cerita Kakek Siti
Menghabiskan sore hari bersama kakek dan nenek di teras adalah kegiatan favorit Siti saat berlibur ke rumah kakek dan nenek di kampung. Biasanya, sambil minum teh dan menyantap ubi serta pisang goreng buatan nenek, kakek akan menceritakan berbagai pengalaman di waktu mudanya. Bagi Siti, cerita kakek sangat menarik.
“Kakek, kenapa sih kakek dan nenek tidak ikut tinggal bersama Siti saja di Jakarta?”. “Kakek kan hanya tinggal berdua nenek di sini. Siti, ayah, dan ibu tidak bisa sering berkunjung ke sini.”
Kakek dan nenek Siti tinggal di Rengasdengklok, sebuah kecamatan yang letaknya sekitar 20 km arah utara, jawa barat. Rengasdengklok terletak di sisi sungai Citarum.
“Ah, kakek tidak ingin meninggalkan rumah ini, Siti“. Banyak kenangan di sini yang sayang untuk ditinggalkan”. Ujar kakek menjawab permintaan Siti.
“Kenangan apa sih, kek? Rengasdengklok kan hanya daerah kecil, tidak ramai, pasti tidak banyak peristiwa terjadi di sini”, kata Siti sambil mengambil sepotong ubi goreng.
“Siti, habiskan dulu ubimu, setelah itu ikut jalan dengan kakek. Nanti kakek tunjukkan bahwa di daerah kecil ini pernah terjadi peristiwa penting”. ajak kakek. Penasaran, Siti cepat melahap ubinya, meneguk tehnya, seraya berdiri. “Ayo kek, Siti mau menemani kakek jalan”. Siti bersemangat karena tahu cerita kakek pasti menarik.
Kakek menggandeng tangan Siti, mengajaknya berjalan melewati jalan
kecil di samping rumah. Kakek menyapa dengan ramah beberapa warga di sepanjang jalan. Beberapa belokan mereka lewati, hingga tiba di depan sebuah rumah yang modelnya tampak tua. Jendelanya bertingkap kayu dan berjeruji, tidak seperti rumah modern yang berjendela kaca. “Rumah siapa ini, kek? Rumah teman kakek?”, tanya Siti.
“Dulu kakek waktu kecil pernah tinggal didekat rumah ini, dan pemilik rumah
ini bernama Djiauw Kie Siong. Mereka keluarga keturunan Tionghoa”, kata
kakek. “Kakek ingin Siti tahu, bahwa di rumah ini pernah terjadi peristiwa yang menjadi bagian sejarah bangsa kita”, tambah kakek. Sambil mengajak Siti duduk di bangku kayu di halaman rumah tua itu, kakek melanjutkan ceritanya. “Suatu malam rumah ini didatangi tokoh-tokoh penting Bangsa Indonesia. Pasti kamu sudah mengenal nama mereka, Bung Karno dan Bung Hatta. Pada malam tersebut keluarga Kie Siong diminta keluar dari rumah, lalu mereka menumpang tidur di rumah kakek.”
“Mengapa mereka harus keluar rumah, kek? Diusir?”, tanya Siti penasaran. “Bukan diusir, rumah mereka dipinjam untuk diskusi penting yang dilakukan oleh para pemuda anggota PETA dengan Bung Karno dan Bung Hatta. Para pemuda ingin Bung Karno dan Bung Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia”, cerita kakek.
Siti terduduk tegak dan tersadar “Oh, aku tahu kek”. Peristiwa Rengasdengklok itu ya, kek. Siti baru ingat, sering diceritakan oleh guru IPS Siti menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Oh, ternyata kakek pernah bertemu dengan pemilik rumah ini. Hebat kakek”, ujar Siti sambil tertawa.
“Berapa usia kakek saat itu?”, tanya Siti dengan raut muka penasaran. “Saat terjadinya peristiwa tadi usia kakek kurang lebih sama seperti usia Siti sekarang”, ujar kakek. “Nah, kamu pasti sudah tahu kelanjutan kejadian di malam hari tanggal 16 Agustus 1945 kan?. Coba sekarang kamu yang cerita kepada kakek. Apa yang kamu ketahui?”, tanya kakek.
“Seingat Siti, setelah kembali dari Rengasdengklok, Bung Karno dan Bung
Hatta kemudian melanjutkan perundingan di rumah Laksamana Maeda, di daerah Menteng, Jakarta. Di sana, Bung Karno dan Bung Hatta merumuskan naskah proklamasi bersama tokoh-tokoh lain. Naskah proklamasi tersebut kemudian diketik oleh Bapak Sayuti Melik, dan ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta.” Siti melanjutkan cerita kakek sambil mengingatingat kisah yang sering diceritakan oleh gurunya di sekolah.
“Betul Siti, ingatanmu hebat. Pasti gurumu di sekolah sudah sering bercerita tentang detik-detik menjelang proklamasi, ya.” ujar kakek sambil tersenyum bangga. “Kemudian apa yang terjadi setelah naskah proklamasi tersebut selesai?”, tanya kakek lagi.
“Esok harinya, tanggal 17 Agustus 1945, jam 10:00 pagi, rakyat sudah berkumpul di halaman rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No.
56. Di sana naskah proklamasi tersebut dibacakan oleh Bung Karno, dan diberitakan ke seluruh penjuru negeri oleh stasiun Radio Antara. Oleh karena itu tanggal 17 Agustus 1945 dinyatakan sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia”, Siti menjawab pertanyaan kakek.
“Nah, sekarang kamu semakin paham sejarah kemerdekaan Indonesia. Bahkan kamu sudah melihat langsung salah satu lokasi bersejarah dalam rangkaian peristiwa proklamasi ya”, ujar kakek.
“Iya kek, Siti akan cerita ke guru dan teman-teman di sekolah, bahwa Siti sudah melihat langsung tempat bersejarah di Rengasdengklok, dan mendengar cerita dari saksi sejarahnya.” ujar Siti sambil tertawa.
“Ha..ha..ha..bisa saja kamu. Ayo, kita kembali. Pasti Nenek sudah menunggu kita di rumah.” kata Kakek. Siti dan Kakek pun berjalan bergandengan kembali ke rumah. Siti senang, sebab sepulang berkunjung ke rumah Kakek selalu membawa pulang oleh-oleh cerita.
2.      Guru menanyakan kepada siswa apa beda antara teks sejarah dan fiksi sejarah.
3.      Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan jawabannya.
4.      Guru meminta siswa untuk membaca teks sejarah yang ada di buku siswa.
5.      Siswa menuliskan jawabannya pada buku.
6.      Siswa menuliskan persamaan dan perbedaan sejarah dan fiksi sejarah.
7.      Siswa mempresentasikan jawabannya.
8.      Guru memberikan penguatan tentang teks fiksi sejarah. Guru bisa memberikan contoh teks-teks fiksi sejarah lainnya.
Informasi teks fiksi sejarah:
Teks yang memuat tentang fakta sejarah dan fiksi
Hal-hal yang diperhatikan ketika menulis teks ini adalah:
1.      menentukan topik secara fokus.
2.      mencari informasi tentang fakta sejarah yang menjadi fokus.
3.      menentukan kerangka.
4.      menentukan tokoh khayalan (imajinasi).
5.      mengembangkan ide.

Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa mampu menemukan informasi dari teks fiksi sejarah di masa perjuangan.
2.      Siswa mampu menunjukkan sikap cinta tanah air dan bangga sebagai bangsa Indonesia dengan kepedulian yang tinggi.
3.      Siswa mampu menjelaskan perbedaan kehidupan masyarakat Indonesia di masa perjuangan dan di masa kemerdekaan.
4.      Siswa mampu menghayati perjuangan para pahlawan dengan kepedulian yang tinggi, cinta tanah air, dan bangga sebagai bangsa Indonesia dengan baik.
5.      Setelah menganalisis teks fiksi sejarah, siswa mampu mememukan fakta sejarah dan fiksi dengan benar.
6.      Siswa mampu menulis teks fiksi sejarah dengan benar.



3.5  Membandingkan karakteristik teks puisi dan teks prosa.
4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi teks puisi.

Materi
Media atau alat bantu sumber belajar

1.      Teks puisi
Langkah-langkah Kegiatan  pembelajaran
1.      Guru menjelaskan tentang puisi dan prosa.
2.      Guru menjelaskan karakteristik puisi dan prosa.
Puisi mempunyai aturan-aturan, yaitu:
1)      Diikat adanya bait.
2)      Diikat adanya larik atau baris tiap bait.
3)      Diikat adanya jumlah suku kata tiap larik atau baris.
4)      Diikat adanya sajak atau rima.
5)      Diikat adanya irama.
Prosa adalah suatu karangan yang bentuknya bebas dan bahasanya terurai. Bentuknya bebas karena tidak ada aturan khusus. Bahasanya terurai artinya kata disesuaikan dengan kalimat sehingga mudah dipahami. Kamu harus tahu, bahwa mengubah puisi menjadi prosa disebut parafrase  puisi. Parafrase bisa disebut mengungkapkan kembali suatu puisi dalam bentuk lain, tetapi tidak mengubah makna puisi. Langkah-langkah saat kamu memparafrasekan  puisi adalah sebagai berikut :
1)      Membaca puisi tersebut secara cermat.
2)      Memerhatikan kata-kata yang sulit dalam puisi tersebut.
3.      Siswa membandingkan teks puisi dan teks prosa.
4.      Siswa diminta membaca teks puisi.
Tuhan Telah Menegurmu
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat anak-anak yang kelaparan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat semayup suara adzan
5.      Guru memberikan contoh mengubah teks puisi ke dalam parafrase puisi (prosa)
Oleh Apip Mustopa Setelah diparafrase menjadi:
Tuhan Telah Menegurmu
(Tahukah) Tuhan (kini) telah menegurmu (hai manusia) dengan cukup sopan
Lewat (perut) anak-anak (jalanan) yang kelaparan (Dengarkan)
Tuhan telah menegurmu (lagi) dengan cukup sopan
Lewat semayup (kumandang) suara adzan.
Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa diharapkan dapat menjelaskan isi/maksud yang terkandung dalam puisi dan mengubah puisi kedalam bentuk prosa sederhana dengan tetap mempertahankan makna atau isi puisi.
2.      Siswa dapat membandingkan teeks puisi dan teks prosa.
3.      Siswa dapat mengubah teks puisi ke dalam prosa.



[1] Selamatkan Makhluk Hidup : buku guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.

Komentar