Ironi perahu
Perahu itu terus berlayar menuju dermaga
Ia ingin segera sampai menjemput kasihnya
Dan bercerita bahwa kabut membawanya buta
Diam-diam menyimpan iba
“angin hanya soal dingin, badai hanya soal belai
Bahkan samudera ini jauh lebih kecil daripada senyum
priaku
Yang merangkum semesta”
Namun perahu itu menangis
Ketika hujan labuh membawa warta
Bahkan senyum itu telah sirna
Sejak perahu lain lebih dulu tiba
Dan membawanya pergi bersama senja
Hanya dua pilihan..
“tenggelam atau hancur”
Dalam senyumannya
Senyumanmu segalanya, 05.45 WIB
8 Februari 2018
Komentar
Posting Komentar