JENIS PENILAIAN PEMBELAJARAN PKn

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Penilaian Pembelajaran Pkn
Pada dasarnya ada dua jenis penilaian, ada yang berbentuk tes dan ada yang berbentuk non tes. Jenis penilaian berbentuk tes merupakan semua jenis penilaian yang hasilnya dapat dikategorikan menjadi benar dan salah, misalnya jenis penilaian untuk mengungkap aspek kognitif dan psikomotorik. Jenis penilaian non tes hasilnya tidak dapat dikategorikanbenat salah, dan pada umumnya dipakai untuk mengungkap aspek afektif.1
1. Jenis Penilaian Bentuk Tes
a. Tes Tulis
Bentuk tes ada yang berupa tes nonverbal (perbuatan) dan verbal. Tes non verbal dipakai untuk mengukur kemampuan psikomotor. Tes verbal dapat berupa tes tulis dan dapat berupa tes lisan. Tes tulis dapat dikategorikan menjadi dua. Yaitu tes obyektif dan tes non obyektif.
Tes tertulis dilakukan untuk mengungkap penguasaan siswa dalam aspek atau ranah kognitif mulai dari jenjang pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, sampai evaluasi. Bentuknya dapat berupa isian singkat, menjodohkan, pilihan ganda, uraian objektif, uraian non objektif, hubungan sebab akibat, hubungan konteks, klasifikasi, atau kombinasinya.
1) Tes Objektif
Adalah tes tulis yang menuntut siswa siswi memilih jawaban yang telah disediakan atau memberikan jawaban singkat terbatas.
a) Tes benar salah (true false)
Suatu bentuk tes yang item-itemnya berupa pertanyaan. Di antara pernyataan yang diberikan kepada siswa terdapat sejumlah
1 Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes (Yogyakarta: Mitra Cendekia, 2008), h. 10.
4
pernyataan yang benar dan sebagian lagi merupakan pernyataan yang salah. Siswa ditugasi menentukan mana pernyataan yang benar dan mana pernyataan yang salah, dengan cara memberi silang atau melingkari pada huruf B (benar) atau S (salah) yang berada disebelah kanan atau kiri dari pernyataan yang bersangkutan.
b) Tes pilihan ganda (multiple choice)
Suatu bentuk tes yang itemnya terdiri atas suatu pernyataan yang belum lengkap. Untuk melengkapinya, siswa diberikan beberapa jawaban dan diantara jawaban tersebut terdapat satu jawaban yang benar. Contoh tes pilihan ganda (multiple choice).
c) Tes menjodohkan (matching)
Suatu bentuk tes yang terdiri dari dua kolom yang pararel, yang stu kolom terdiri atas keterangan pernyataan, sedangkan kolom yang satunya terdiri atas jawaban terhadap pernyataan yang terdapat pada kolom lainnya.
d) Tes melengkapi (completion)
Suatu pernyataan yang belum lengkap yang kemudin meminta siswa untuk melengkapinya dengan satu atau dua kata yang benar. Jawaban dapat berbentuk kata, bilangan, kalimat, simbol dan jawaban hanya dapat dinilai benar atau salah.
e) Tes jawaban singkat
Tes jawaban singkat adalah tes isian tertulis yang menuntut siswa untuk mengisi perkataan, ungkapan atau kalimat pendek sebagai jawaban terhadap kalimat yang tidak lengkap, atau jawaban atas suatu pernyataan, atau jawaban atas asosiasi yang harus dilakukan.
2) Tes Esai
Adalah tes tulis yang meminta siswas siswi memberikan jawaban berupa uraian. Bentuk-bentuknya yaitu :
a) Esai bebas
Tes esai adalah tes bentuk esai yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab soal sesuai dengan sistematika jawaban siswa siswi seluas-luasnya. Dalam tes esai bebas siswa
5
tidak dibatasi , mereka bebas memberikan jawaban sesuai dengan prespektif mereka. Dan dianggap benar selama argumen jawaban yang dikemukakan siswa tidak keluar atau menyimpang dari materi soal yang ditanyakan dan jawaban bersifat logis.
b) Esai terbatas
Tes esai terbatas adalah tes bentuk esai yang butir soalnya memberikan batasan kepada siswa dalam menjawabnya. Dalam bentuk ini, pertanyaan-pertanyaan yang dibuat diarahkan pada hal-hal tertentu tau dilakukan pembatasan tertentu dari jawaban orang yang akan dites (testee). Jawaban yang dikemukakan oleh testee dibatasi dari segi ruang lingkup, sudut pandang menjawabnya, dan indikator-indikatornya. Pertanyaan yang dikembangkan oleh penulis soal terikat pada jawaban yang terbatas kebenarannya.
b. Tes Lisan
Tes lisan sangat bermanfaat untuk mengukur aspek yang berkaitan dengan komunikasi. Tes lisan juga dapat digunakan untuk menguji siswa baik secara individual maupun kelompok. Kelebihan tes lisan adalah guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapatnya secara langsung. Formulasi pernyataan dapat secara langsung disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa, dapat menghindari jawaban spekulatif, dan dapat diketahui penguasaan siswa secara tepat. Kelemahan tes lisan adalah membutuhkan waktu yang relatif lama, subjektivitas tester sulit dihindari, dan seringkali siswa kurang bebas dalam mengemukakan pendapat.
2. Jenis Penilaian Bentuk Non Tes
a. Penilaian Kinerja
Para ahli menggunakan istilah performance assesment secara berbeda-beda dengan merujuk pada pendekatan penilaian masing-masing. Dapat dijelaskan pula bahwasanya performance assessment adalah berbagai macam tugas dan situasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan dalam berbagai macam konteks.
6
b. Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Proyek juga dapat memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu.
c. Penilaian Portofolio
Penilaian ini didasarkan pada koleksi atau kumpulan pekerjaan yang diberikan guru pada siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ketika guru melakukan kegiatan belajar mengajar, portofolio siswa dibedakan antara tes dan koleksi yang dilakukan siswa. Melalui penilaian portofolio, siswa dapat menunjukan perbedaan kemampuan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dari waktu ke waktu atau dibandingkan dengan siswa yang lain.
Penilaian portofolio dapat terfokus pada proses belajar mengajar serta dapat memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan siswa . portofolio dapat digambarkan sebagai perkembangan berkelanjutan siswa untuk menunjukan perubahan diri siswa dari awal sampai akhir dalam suatu periode tertentu.
d. Penilaian Hasil Kerja (product assessment)
Penilaian hasil kerja siswa adalah penilaian terhadap keterampilan siswa dalam membuat suatu produk benda tertentu dan kualiatas produk tersebut. Jadi dalam penilaian hasil kerja siswa terdapat dua tahapan penilaian yaitu penilaian tentang pemilihan dan carapenggunaan alat serta prosedur kerja siswa, dan penilaian tentang kualitas teknis dan estetis hasil kerja siswa.
e. Penilaian Sikap
Secara umum tujuan pembelajaran meliputi tiga domain, yaitu peningkatan kompetensi kognitif, peningkatan kompetensi afektif (sikap), dan peningkatan kompetensi psikomotorik. Namun selama ini penekanan pembelajaran, baik proses maupun penilaian lebih menekankan pada aspek kognitif. Domain afektif dan psikomotorik kurang mendapat perhatian yang semestinya.
7
Penilaian sikap dalam berbagai mata pelajaran dapat dilakukan berkaitan dengan berbagai objek sikap, berikut penilaian sikap dalam pembelajaran PKn MI :
1) Sikap terhadap mata pelajaran PKn
Siswa perlu memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran PKn. Dengan sikap positif dalam diri, siswa akan tumbuh dan berkembang minat belajar PKn, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pembelajaran PKn yang akan diajarkan.
2) Sikap terhadap guru mata pelajaran PKn
Siswa perlu memiliki sikap positif terhadap guru yang mengajarkan mata pelajaran PKn, siswa yang tidak memiliki sifat positif terhadap guru PKn akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan oleh guru tersebut.
3) Sikap terhadap proses pembelajaran PKn
Siswa perlu memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran PKn yang sedang berlangsung. Proses pembelajaran disini meliputi suasana pembelajaran, strategi, metode yang digunakan dalam pembelajaran PKn. Tidak sedikit siswa yang kurang nysmsn dengan proses pembelajaran yang berlangsung. Akibatnya mereka mengikuti proses pembelajaran dengan kurang nyaman. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat penyerapan materi pelajaran.
4) Sikap terhadap materi pokok bahasan
Siswa juga perlu memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran yang diajarkan, sebagai modal awal menguasai materi tersebut.
5) Sikap terhadap nilai tertentu yang akan dibangun melalui materi tertentu.
Misalnya, pengajaran pokokbahasan “gotong royong” pada mata pelajaran PKn, berkaitan dengan nilai-nilai tertentu yang releven dibangun dan diintermalisasikan dalam diri siswa. Misalnya kerjasama keluarga, hemat dan lain-lain.2
2 Departemen Pendidikan Nasional, Sistem Penilaian Kelas SD,SMP,SMA (Jakarta: Depdiknas), h. 48.
8
B. Langkah-Langkah Penyusunan dan Sekaligus Merancang Penilaian Pembelajaran Pkn MI
1. Pemanfaatan Kisi-kisi Soal yang Baik
a. Untuk membuat soal yang berkualitas yang dirancang dengan sungguh sungguh.
b. Untuk menentukan kemampuam siswa dalam pembuatan soal.
c. Untuk menentukan banyak soal yang dibuat serta bentuk soal.
d. Sebagai suatu format atau matriks yang memuat informasi,kriteria yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis, merakit tes ,Kisi-kisi juga disusun berdasar tujuan penggunaan tes Melalui kisi-kisi dapat diketahui arah dan tujuan setiap soal.
e. Sebagai Pedoman dalam penulisan soal hingga menghasilkan soal sesuai dengan tujuan tes Pedoman dalam perakitan butir soal hingga terhimpun menjadi perangkat tes yang siap digunakan, Kisi-kisi yang baik akan dapat menghasilkan perangkat soal yang baik.3
2. Pengumpulan Informasi
Proses penilaian dan hasil belajar dan pembelajaran dalam bentuk interal yang dilakukan guru yang diawali dengan kegiatan informasi yang dibutuhkan. Informasi yang dimaskudkan adalah:
a. Validitas Kriteria, validitas berarti informasi yang dapat digunakan untuk apa yang aka digunakan sesuai dengan alat ukut dalam mengukur suatu kompetensi.
b. Menguasai realibilitas
Membahas mengenai konsistensi dari informasi yang dikumpulkan dari yang diperoleh saat itu sama dengan hasil yang dilakukan lagi dalam kondisi yang relatif sama.
c. Kriteria menyeluruh
3 Nadia SN, “LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN & PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN”, Jendela Nadia, diakses dari “http://LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN & PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN _ Jendela Nadia.html”, pada tanggal 01 April 2018 pukul 19.48.
9
Informasi yang dikumpulkan untuk kepentingan pembelajaran yang mendidik harus mencangkup seluruh domain yang tertuang pada setiap buku.
d. Kode berkesinambungan
Informasi yang dikumpulkan untuk kepentingan belajar yang mendidik harus dilakukan secara konsisten, rutin dan berkelanjutan guna mendapatkan informasi yang akurat dalam kurun waktu.
e. Kriteria objektifitas
Informasi yang dikumpulkan untuk kepentingan pembelajaran yang mendidik harus objektif atau sesuai dengan kondisi apa adanya.4
3. Langkah-Langkah Menyusun Instrumen Penilaian Afektif
a. Pemilihan ranah afektif yang ingin dinilai oleh guru, misalnya sikap dan minat terhadap suatu materi pelajaran.
b. Penentuan indikator apa yang sekiranya dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap dan minat siswa terhadap suatu materi pelajaran
c. Beberapa contoh indikator yang misalnya dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap dan minat siswa terhadap suatu materi pelajaran, yaitu: (1) persentase kehadiran atau ketidakhadiran di kelas; (2) aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, misalnya apakah suka bertanya, terlibat aktif dalam diskusi, aktif memperhatikan penjelasan guru, dsb.; (3) penyelesaian tugas-tugas belajar yang diberikan, seperti ketepatan waktu mengumpul PR atau tugas lainnya; (4) kerapian buku catatan dan kelengkapan bahan belajar lainnya terkait materi pelajaran tersebut.
d. Penentuan jenis skala yang digunakan, misalnya jika menggunakan skala Likert, berarti ada 5 rentang skala, yaitu: (1) tidak berminat; (2) kurang berminat; (3) netral; (4) berminat; dan (5) sangat berminat.
4 Mr. Kepo, “Langkah Pelaksanaan Penilaian Proses serta Hasil Belajar dan Pembelajaran”, Kepompong.xyZ, diakses dari https://Langkah Pelaksanaan Penilaian Proses serta Hasil Belajar dan Pembelajaran _ Kepompong.xyZ.html pada tanggal 01 April 2018 pukul 18.50.
10
e. Penulisan draft instrumen penilaian afektif (misalnya dalam bentuk kuisioner) berdasarkan indikator dan skala yang telah ditentukan.
f. Penelaahan dan meminta masukan teman sejawat (guru lain) mengenai draft instrumen penilaian ranah afektif yang telah dibuat.
g. Revisi instrumen penilaian afektif berdasarkan hasil telaah dan masukan rekan sejawat, bila memang diperlukan
h. Persiapan kuisioner untuk disebarkan kepada siswa beserta inventori laporan diri yang diberikan siswa berdasarkan hasil kuisioner (angket) tersebut.
i. Analisis hasil inventori minat siswa terhadap materi pelajaran5
4. Langkah-Langkah Menyusun Instrumen Penilaian Kognitif
Aspek kognitif terdiri dari enam tingkatan dengan aspek belajar yang berbeda-beda. Keenam tingkatan tersebut yaitu:
a. Tingkat pengetahuan (knowledge), pada tahap ini menuntut siswa untuk mampu mengingat (recall) berbagai informasi yang telah diterima sebelumnya. b. Tingkat pemahaman (comprehension), pada tahap ini kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Pada tahap ini peserta didik diharapkan menerjemahkan atau menyebutkan kembali yang telah didengar dengan kata-kata sendiri. c. Tingkat penerapan (application), penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari kedalam situasi yang baru, serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. d. Tingkat analisis (analysis), analisis merupakan kemampuan mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi, hipotesa atau
5 Suhadi Mukhan, “langkah-langkah menyusun dan contoh instrumen penilaian afektif”, blog Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan model pembelajaran, diakses dari https://Langkah-Langkah Menyusun dan Contoh Instrumen Penilaian Afektif.html pada tanggal 01 april pukul 19.36.
11
kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen tersebut untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi. Dalam tingkat ini diantara berbagai gagasan dengan cara membandingkan gagasan tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah dipelajari. e. Tingkat sintesis (synthesis), sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh. f. Tingkat evaluasi (evaluation), evaluasi merupakan level tertinggi yang mengharapkan peserta didik mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan metode produk, atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu. Dalam evaluasi hasil belajar dikenal beberapa macam test antara lain test formatif dan test sumatif. Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik (feedback) yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang sedang atau sudah dilaksanakan. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu. Salah satu pedoman guna menentukan tingkat kompetensi item tes adalah taksonomi tujuan pendidikan Telah dijelaskan didepan bahwa urutan kompetensi pada ranah kognitif adalah knowlegde, comprehension, application, anaylis, sinthesis dan evaluation. Masing-masing tingkat kompetensi dalam ranah kognitif biasanya dioperasionalkan dalam bentuk kata kerja khusus agar lebih memungkinkan para penulis soal membentuk item yang sesuai dengan tujuan ukuran test.6
5. Langkah-Langkah Menyusun Instrumen Penilaian Dalam Evaluasi
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran yaitu :
6 Muhammad Aufa, “Penyusunan Instrumen Penilaian Kognitif Afektif Psikomotorik Kepribadian”, Diary of Aufa, diakses dari https://diaryofaufa.blogspot.co.id/2017/02/instrumen-penilaian-kognitifafektif.html pada tanggal 01 April 2018 pukul 20.18
12
a. Langkah Perencanaan
Tidak akan berlebihan kiranya kalau diketahui di sini bahwa, sukses yang akan dapat dicapai oleh suatu program evaluasi telah turut ditentukan oleh memadai atau tidaknya langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan ini. Sukses atau tidaknya suatu program evaluasi pada hakikatnya turut menentukan oleh baik tidaknya perencanaan. Makin sempurna kita melakukan langkah pokok perencanaan ini makin sedikitlah kesulitan-kesulitan yang akan kita jumpai dalam melaksanakan langkah-langkah berikutnya.
b. Langkah pengumpulan data
Soal pertama yang kita hadapi dalam melakukan langkah ini ialah menentukandata apa saja yang kita butuhkan untuk melakukan tugas evaluasi yang kita butuhkan untuk melakukan tugas evaluasi yang kita hadapi dengan baik. Kalau kita rangkumkan kembali uraiannya maka kita dapat jalan pikiran yaitu rumusan tentang tugas kita sebagai seorang pengajar dalam suatu usaha pendidikan menghasilkan ketentuan-ketentuan tentang tujuan yang harus kita capai dengan materi yang kita ajarkan.
c. Langkah penelitian data
Data yang telah terkumpul harus disaring lebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut, proses penyaringan ini kita sebut penelitian data atau verifikasi data dan maksudnya ialah untuk memisahkan data yang “baik” yang akan dapat memperjelas gambaran yang akan kita peroleh mengenai individu yang sedang kita evaluasi, dari data yang kurang baik yang hanya akan merusak atau mengaburkan gambaran yang akan kita peroleh apa bila turut kita olah juga. Oleh karna itu kita selalu menyadari baik buruknya setiap data yang kita pergunakan untuk memperoleh data langsung dari orang yang bersangkutan oleh karena itu dalam evaluasi yang baik, kkita selalu berusaha untuk hanya mempergunakan alat-alat yang sebaik-baiknya yang tersedia bagi kita.
13
d. Langkah-langkah pengolahan data
Langkah pengolahan data dilakukan untuk memberikan “makna” terhadap data yang pada kita. Jadi hal ini berarti bakwa tanpa kita olah, dan diatur lebih dulu data itu sebenarnya tidak dapat menceritakan suatu apapun kepada kita. Sering sekali seorang memiliki data yang cukup lengkap tentang seorang murid atau sekelompok murid yang sedang dievalusinya tetapi karena ia kurang pandai mengolah data yang dimilikinya tadi tidak banyaklah arti atau makna yang dapat dikeluarkannya dari datanya. Fungsi pengolahan data dalam proses evaluasi yang perlu disadari benar-benar pada tarafmemperoleh gambaran yang selengkap-lengkapnya tentang diri orang yang sedang di evaluasi.
e. Langkah penafsiran data
Kalau kita perhatikan segenap uraian yang telah di sajikan mengenai langkah data tadi akan segera tampak pada kita bahwa memisahkan langkah penafsiran dari langkah pengolahan sebenarnya merupakan suatu pemisahan yang terlalu dibuat-buat. Memang dalam praktek kedua langkah ini tidak dipisah-pisahkan kalau kita melakukan suatu pengolahan terhadap sekumpulan data, dengan sendirinya kita akan memperoleh “tafsir” makna data yang kita hadapi.
f. Langkah meningkatkan daya serap peserta didik
Hasil pemikiran memiliki fungsi utama untuk memperbaiki tingkat penguasaan peserta didik. Hasil pengukuran secara umum dapat dikatakan bisa membantu, memperjelas tujuan instruksional, menentukan kebutuhan peserta didik, dan menentukan keberhasilan peserta didik dalam suatu proses pembelajaran.
g. Laporan hasil penelitian
Pada akhir penggal waktu proses pembelajaran, antara lain akhir catur wulan, akhir semester, akhir tahun ajaran, akhir jenjang per sekolahan, diperlukan suatu laporan kemajuan peserta didik, yang selanjutnya merupakan laporan kemajuan sekolah. Laporan ini akan memberikan
14
bukti sejauh mana pendidikan yang diharapkan oleh anggota masyarakat khususnya orang tua peserta didik dapat tercapai.
6. Pengembangan Perancangan Penilaian Pembelajaran PPKn MI dalam Buku Tematik K13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SD/MI
Kelas / Semester : 4 /2
Tema : Cita-citaku (Tema 6)
Sub Tema : Aku dan Cita-citaku (Sub Tema 1)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, IPS, PPKn
Pembelajaran ke : 4
Alokasi waktu : 6x45 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan : Bahasa Indonesia
No
Kompetensi Dasar
3.6
Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan.
15
4.6
Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
Muatan : IPS
No
Kompetensi Dasar
3.1
Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan
sumberdaya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi.
4.1
Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi.
Muatan : PPKn
No
Kompetensi Dasar
1.3
2.3
Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai anugerahTuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.
Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat
dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.
3.2
Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
4.2
Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.7
7 Diana Puspa Karitas, dkk, Tema 6 Cita-Citaku, buku: GuruTematik Terpadu Kurikulum 2013, (Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 29.
16
C. INDIKATOR
*untuk materi PPKn
2.3.1. Membangun sikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat
3.3.1. Mengidentifikasi keragaman kegiatan orang-orang sekitar
3.3.2. Menjelaskan hasil indentifikasi keragaman kegiatan orang-orang sekitar
4.3.1. Menentukan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-hari.
4.3.2. Menentukan slogan upaya pelestarian keberagaman arakteristik individu dalam kehidupan sehari-hari.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
*pengembangan tujuan pembelajaran materi PPKn di no 1,2,3 dan 4
1. Melalui kegiatan membaca bacaan “Kisah Sukses Mengatasi Kegagalan”, siswa mampu membangun sikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat
2. Melalui kegiatan mencari tahu tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan temannya, siswa mampu mengidentifikasi keragaman kegiatan orang-orang di sekitarnya dengan tepat.
3. Melalui kegiatan membuat kesimpulan dari kegiatan bertanya, siswa mampu menjelaskan hasil identifikasi keragaman kegiatan orang-orang yang ada di lingkungan sekitarnya dengan benar.
4. Melalui diskusi, siswa mampu menentukan apa saja manfaat dan slogan upaya pelestarian keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
5. Melalui kegiatan mencermati puisi yang dibacakan temannya dan menuliskan makna tiap baitnya, siswa mampu menjelaskan makna puisi dengan benar.
6. Melalui kegiatan mencari informasi dan berdiskusi, siswa mampu mengidentifikasikan hubungan karakteristik ruang dengan sumber daya alam yang ada di lingkungannya.
E. MATERI
1. Keragaman kegiatan orang di sekitar.
2. Puisi.
3. Hubungan karakteristik ruang dengan sumber daya alam.
17
F. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pembukaan 1. Guru memberikan salam dan mengajak berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing. 2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa. 3. Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak dan lagu yang relevan. 4. Guru menyiapkan fisik dan psikhis anak dalam mengawali kegiatan pembelajaran serta menyapa anak. 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. 10 menit Inti Ayo Berlatih 1. Guru membuka pelajaran dengan meminta siswa menceritakan kegiatan yang mereka sukai di rumah, guru mengaitkan pembicaraan tersebut dengan cerita Siti yang disajikan di Buku Siswa, guru memberikan 150 menit
18
penekanan bahwa kegiatan yang disukai tiap-tiap siswa bisa saja berbeda satu sama lainnya.8 Ayo Berlatih 1. Siswa mencari informasi tentang kegiatan kegiatan yang disukai oleh temannya. Siswa menggunakan daftar pertanyaan yang ia buat sebagai panduan dalam bertanya. Dari hasil kegiatan tersebut, siswa mengolah informasi yang didapatkan menjadi sebuah kesimpulan. 2. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan dan memberikan penekanan bahwa kegiatan yang disukai maupun tidak disukai bisa jadi sangat beragam. Apabila dalam satu kelas ditemukan keragaman kegiatan tersebut maka dalam kehidupan masyarakat pun akan dijumpai keragaman tersebut. Kegiatan ini mengarah pada kompetensi PPKn KD 3.3. dan 4.3 Ayo Membaca
8 Diana Puspa Karitas, dkk, Tema 6 Cita-Citaku, buku: Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013, (Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 36.
19
1. Siswa membaca dalam hati bacaan “Kisah Sukses Mengatasi Kegagalan” pada Buku Siswa halaman 37. (Alternatif kegiatan: siswa bergantian membaca bacaan secara bersambung. Saat satu orang siswa membaca, siswa lain menyimak.)9 2. Siswa diminta menceritakan kembali isi bacaan secara singkat. Siswa juga diminta menyebutkan sikap yang dapat diteladani dari tokoh-tokoh dalam bacaan. 3. Selanjutnya, siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada Buku Siswa. 4. Kegiatan ini untuk memahamkan siswa mengenai kompetensi PPKn KD 1.3, 2.3, 3.3, dan 4.3. Ayo Mengamati 1. Siswa mengamati gambar, lalu membaca bacaan tentang keragaman ras di Indonesia.10 2. Dari gambar pada Buku Siswa, siswa mengidentifikasi perbedaan, ciri khas, dan keunikan setiap kostum
9 Ibid., 37.
10 Ibid., 40.
20
daerah yang terlihat. Kegiatan ini dapat dikembangkan, misalnya siswa menceritakan pengalamannya saat mengenakan pakaian daerah. 3. Selanjutnya siswa mendikusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan pada Buku Siswa halaman 41. Kegiatan diskusi dilakukan dalam kelompok terdiri atas 4-5 siswa. 4. Secara bergantian, setiap kelompok menjelaskan hasil diskusi di depan kelompok-kelompok lain. 5. Kegiatan ini untuk memahamkan siswa mengenai kompetensi PPKn KD 1.3, 2.3, 3.3, dan 4.3. Ayo Berdiskusi 1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok. Bersama dengan kelompoknya, siswa berdiskusi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Siswa mencari informasi mengenai sumber daya alam yang terdapat di daerahnya, siswa bersama dengan kelompoknya mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam baik yang tidak dapat ataupun dapat 2. diperbarui yang terdapat di daerahnya. 3. Siswa mengolah informasi yang didapat bersama dengan kelompoknya menjadi sebuah laporan 4. Kegiatan ini digunakan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang kompetensi IPS KD 3.1 dan 4.1 hubungan karakteristik ruang dengan sumber daya alam yang ada di lingkungannya. Ayo Membaca
21
1. Siswa membaca dalam hati puisi “Tanah Airku, Tanah yang Beragam”. Kegiatan ini dapat dilakukan berulang-ulang hingga siswa memahami makna yang terkandung dalam setiap bait puisi. Guru memberikan waktu dapat sekitar 10 menit. 2. Selanjutnya, siswa melakukan kegiatan secara berpasangan untuk menentukan makna setiap bait pada puisi “Tanah Airku, Tanah yang Beragam”. 3. Sebagi pengembangan kegiatan, guru dan siswa dapat menggunakan puisi yang lain untuk ditentukan maknanya. 4. Kegiatan ini dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi Bahasa Indonesia KD 3.6 dan 4.6.
22
Penutup A. Ayo Renungkan  Apa saja hal baru yang kamu temukan hari ini?  Keterampilan apa saja yang kamu kembangkan hari ini?  Hal menarik apa saja yang kamu alami dalam kegiatan pembelajaran hari ini?  Guru menanyakan kembali kepada siswa tentang hal-hal baru yang mereka pelajari pada hari tersebut, siswa secara mandiri merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan dengan menceritakan kembali apa yang sudah dipelajari.  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan komentar tentang hal-hal menarik yang siswa alami pada hari tersebut, guru menggunakan komentar siswa sebagai bahan masukan mengenai desain pembelajaran yang dirancang B. Kerja Sama dengan Orang Tua  Siswa dengan dibantu oleh orang tua membuat puisi tentang sumber daya alam yang terdapat di daerahnya. Siswa dibantu mengenai penentuan sumber daya alam yang akan dibuat puisi.  Bersama dengan orang tuanya di rumah, siswa memperdalam pemahamannya tentang puisi dengan membuat puisi karyanya sendiri dengan tema tentang sumber daya alam. C. Salam dan do’a penutup.  Guru meminta siswa untuk memimpin doa sebelum kegiatan berakhir.  Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tugas untuk belajar dirumah mengenai materi dipertemuan selanjutnya. 15 menit
23
H. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku Pedoman Guru Tema 6 Kelas 4 dan Buku Siswa Tema 6 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
2. Video/slide.
3. Gambar macam-macam sumber daya alam
4. Teks puisi
5. Lingkungan sekitar
*penilaian mengenai kemampuan yang ingin dicapai didalam materi PPKn
I. PENILAIAN
Teknik Penilaian
1. Sikap Sosial
Penilaian Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian : Penilaian diri
b. Bentuk Instrumen : Kuesioner
Instrumen: Terlampir
2. Pengetahuan:
Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
(Buku Tematik Terpadu K13 Tema 6 “Cita-citaku” Kelas 4 Semester 1, hal 36-39)
Bentuk Instrumen : Tes Pilihan: uraian singkat
Instrumen: Terlampir
3. Penilaian Keterampilan:
Teknik Penilaian : Penilaian oleh guru
Bentuk Instrumen : Jurnal
Instrumen: Terlampir
24
Lembar Kerja Siswa
Penilaian Diri (sosial)
Nama siswa :
Kelas/Semester : 4 (empat)/ 1
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Penilaian : Lembar penilaian diri
KOMPETENSI DASAR (KD)
4. Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.
INDIKATOR
2.3.1. Membangun sikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat
Petunjuk: Lembar ini diisi oleh siswa dengan menjawab 5 pertanyaan yang sudah tersedia. Berilah tanda (v) pada kolom Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu dan Tidak sesuai dengan pendapat dirimu yang sebenarnya. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru!
NO.
PERNYATAAN
PILIHAN JAWABAN
SKOR
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
1
Tidak memandang rendah dan tidak menyalahkan agama yang berbeda yang dianut orang lain
2
Anak yang baik adalah anak yang bisa menghargai perbedaan di lingkungan sekitar.
3
Negara Indonesia memiliki berbagai macam budaya yang harus kita jaga sebagai anak bangsa.
4
Tidak suka bermusuhan dan mengabaikan perbedaan
5
Cara yang tepat untuk menunjukkan konsep kebenaran dalam perbedaan adalah dengan cara berdamai.
25
JUMLAH SKOR
KETERANGAN
NILAI
AKHIR NILAI
Sangat Setuju = Skor 4
Setuju = Skor 3
Ragu-Ragu = Skor 2
Tidak Setuju = Skor 1
Skor yang diperoleh/ Skor maksimal X 4 =
CATATAN:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Sangat Setuju : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Setuju : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Ragu-ragu : apabila memperoleh skor : 1,33 ≤ skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
26
Pedoman Observasi
Penilaian (keterampilan)
Materi :
Kelas/ Semester : 2 (dua)/ 2
KOMPETENSI DASAR (KD)
4.3 : Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-hari.
INDIKATOR
4.3.1. : Menentukan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-hari.
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap keterampilan peserta didik dalam keseharian. Berilah tanda (v) pada kolom skor sesuai sikap sosial yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut.
RUBRIK PENILAIAN
No
Nama Siswa
Kriteria
Skor
Nilai
Ket.
Inovasi da Kreativitas
Kemampuan Berkomunikasi
Kemampuan Bekerja Sama
1
2
3
JUMLAH SKOR
KETERANGAN
NILAI
NILAI AKHIR
Keterangan Skor:
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor yang diperoleh/ Skor maksimal = ......... X 4
Kriteria Nilai
A = 3,33 < skor ≤ 4,00
(Baik Sekali)
B = 2,33 < skor ≤ 3,33 (Baik)
C = 1,33 ≤ skor ≤ 2,33 (Cukup)
D = skor ≤ 1,33 (Kurang)
27
Keterangan:
Inovasi dan Kreatifitas
a. Penuh rasa ingin tahu
b. Memiliki daya imajinasi yang kuat
c. Berani mengambil resiko untuk tidak takut gagal
Kemampuan Berkomunikasi
a. Selalu mendengarkan
b. Mengerti cara berkomunikasi dengan baik dan sopan
c. Percaya diri dalam berbicara dan mengungkapkan pertanyaan serta pendapat
Kemampuan Bekerja Sama
a. Berfikir sebelum bertindak
b. Memiliki kontrol diri/ emosi
c. Bergaul dengan cara yang baik
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul dari keempat aspek diatas.
28
LEMBAR KERJA SISWA
AYO MENGAMATI!
(Sub Tema 1, Aku dan Cita-citaku)
Kelas : …………………………………………
Kelompok :………………………………………….
Anggota Kelompok : ................................................................
Kompetensi Dasar :
4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.
Tujuan :
4.3.1. Menentukan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-hari.
4.3.2. Menentukan slogan upaya pelestarian keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-hari.
Landasan Teori :
Negara Indonesia yang terletak di titik persilangan antara berbagai bangsa menyebabkan beragamnya ras yang ada di Indonesia. Ras berkaitan dengan ciri-ciri fisik atau ciri tubuh. Setiap suku di Indonesia mempunyai ciri fisik yang berbeda. Masyarakat yang tinggal di Pulau Papua dan Pulau Aru merupakan satu kelompok ras yang berbeda dengan kelompok lainnya. Kelompok masyarakat Sakai dari Riau, suku Kubu dari Sumatra Selatan, suku Tomuna dari Pulau Muna, masyarakat Enggano di Bengkulu dan masyarakat Mentawai memiliki kemiripan satu dengan yang lain. Masyarakat Batak, Toraja, dan Dayak ada dalam kelompok ras tersendiri. Demikian juga dengan kelompok masyarakat Madura, Jawa, dan Bali memiliki ciri fisik yang hampir serupa.
29
Alat dan Bahan :
- Lembar Kerja Siswa (LKS)
- Buku Siswa Tema 6 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013. Hal. 40-41.
- Alat tulis menulis
Langkah-langkah :
1. Guru memberikan 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) pada setiap kelompok, dan meminta siswa untuk membuka buku siswa pada halaman 40.
2. Setiap kelompok terlebih dahulu mengamati gambar serta memberikan komentar pada gambar, dengan menggunakan Bahasa mereka sendiri pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
3. Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab 3 soal yang tertera di LKS dengan Bahasa mereka sendiri pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
4. Perwakilan satu siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan mengaitkan gambar yang ada di tayangan slide, dan kelompok lain memperhatikan sambil mengamati hasil diskusi pada kelompoknya.
Pertanyaan Diskusi :
1. Apa pendapatmu tentang gambar yang tertera di buku hal 40?
2. Bagaimana keragaman orang-orang yang ada di sekitarmu? Adakah ciri fisik berdasarkan suku asal yang membedakannya? Berikan alasanmu!
3. Apakah manfaat mengetahui keragaman ras dan ciri fisik suku-suku yang ada di Indonesia?
4. Apakah manfaat mengetahui keragaman ras dan ciri fisik masyarakat di sekitar kita?
5. Buatlah 1 slogan terbaikmu dalam upaya melestarikan keberagaman karakteristik di setiap individu dalam kehidupan sehari-hari!
Data Hasil Diskusi Kelompok :
Terlampir
30
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
AYO MENGAMATI!
(Sub Tema 1, Aku dan Cita-citaku)
Kelas : 4 (empat)
Kelompok : ...............................................................
Anggota Kelompok : ................................................................
Kompetensi Dasar :
4.3 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.
Tujuan :
4.3.1. Menentukan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-hari.
4.3.2. Menentukan slogan upaya pelestarian keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-hari.
Landasan Teori :
Negara Indonesia yang terletak di titik persilangan antara berbagai bangsa menyebabkan beragamnya ras yang ada di Indonesia. Ras berkaitan dengan ciri-ciri fisik atau ciri tubuh. Setiap suku di Indonesia mempunyai ciri fisik yang berbeda. Masyarakat yang tinggal di Pulau Papua dan Pulau Aru merupakan satu kelompok ras yang berbeda dengan kelompok lainnya. Kelompok masyarakat Sakai dari Riau, suku Kubu dari Sumatra Selatan, suku Tomuna dari Pulau Muna, masyarakat Enggano di Bengkulu dan masyarakat Mentawai memiliki kemiripan satu dengan yang lain. Masyarakat Batak, Toraja, dan Dayak ada dalam kelompok ras tersendiri. Demikian juga dengan kelompok masyarakat Madura, Jawa, dan Bali memiliki ciri fisik yang hampir serupa.
31
Alat dan Bahan :
- Lembar Kerja Siswa (LKS)
- Buku Siswa Tema 6 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013. Hal. 40-41.
- Alat tulis menulis
Langkah-langkah :
5. Guru memberikan 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) pada setiap kelompok, dan meminta siswa untuk membuka buku siswa pada halaman 40.
6. Setiap kelompok terlebih dahulu mengamati gambar serta memberikan komentar pada gambar siswa di hal 40, dengan menggunakan Bahasa mereka sendiri pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
7. Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab 3 soal yang tertera di buku siswa pada hal 41 dengan Bahasa mereka sendiri pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
8. Perwakilan satu siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan mengaitkan gambar yang ada di tayangan slide, dan kelompok lain memperhatikan sambil mengamati hasil diskusi pada kelompoknya.
Pertanyaan Diskusi :
1. Apa pendapatmu tentang gambar yang tertera di buku hal 40?
Jawaban:
Gambar diatas menunjukkan keberagaman suku bangsa serta keberagaman fisik dari masing-masing daerah dan individu yang ada di Indoneisa. Karena di Indonesia memiliki banyak sekali suku dan ras yang sangat luas keberadaannya. Dari semua perbedaan itu membuat negara kita indah dan saling melengkapi dengan keunikannya masing-masing.
2. Bagaimana keragaman orang-orang yang ada di sekitarmu? Adakah ciri fisik berdasarkan suku asal yang membedakannya? Berikan alasanmu!
Jawab:
Ada, satu tetangga saya berasal dari batak. Dia memiliki fisik kuat dan suara yang keras.
Tidak, karena semua massyarakat yang ada di sekitar saya berasal dari 1 tempat yang sama yakni di jawa.
32
3. Apakah manfaat mengetahui keragaman ras dan ciri fisik suku-suku yang ada di Indonesia?
Jawab:
Kita dapat lebih mengenal lebih jauh tentang keberagaman yang ada di Indonesia, dari mengenal itu kita dapat saling mencintai terhadap sesama, menghargai perbedaan dan tetap terus menjunjung tinggi semboyan “Bhineka Tunggal Ika”
4. Apakah manfaat mengetahui keragaman ras dan ciri fisik masyarakat di sekitar kita?
Jawab:
Dapat saling mengenal keberagaman suku bangsa yang ada di sekitar kita, dan menumbuhkan sikap toleransi antar perbedaan.
5. Buatlah 1 slogan terbaikmu dalam upaya melestarikan keberagaman karakteristik di setiap individu dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab:
Kita berbeda untuk alasan tetap bersama!
Data Hasil Diskusi Kelompok :
Terlampir
33
LEMBAR HASIL DISKUSI KELOMPOK
Diskusikanlah dengan kelompokmu untuk menjawab pertanyaan dibawah ini !
1. Ayo mengamati!
Apa pendapatmu tentang gambar dibawah ini?
Jawab :
2. Bagaimana keragaman orang-orang yang ada di sekitarmu? Adakah ciri fisik berdasarkan suku asal yang membedakannya? Berikan alasanmu!
Jawab :
3. Apakah manfaat mengetahui keragaman ras dan ciri fisik suku-suku yang ada di Indonesia?
Jawab :
4. Apakah manfaat mengetahui keragaman ras dan ciri fisik masyarakat di sekitar kita?
Jawab:
5. Buatlah 1 slogan terbaikmu dalam upaya melestarikan keberagaman karakteristik di setiap individu dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab:

Komentar