prinsip pembelajaran IPS MI


BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Dalam menjadi guru kita harus  memahami definisi dari pembelajaran karna dari beberapa ahli pembelajaran sendiri memiliki arti yang sangat luas, pembelajaran tidak dapat didefinisikan hanya sebagai sebuah proses pemindahan pengetahuan dari seorang guru terhadap peserta didik. Akan tetapi pembelajaran harus dipelajari secara lebih luas  dan lebih menyeluruh. Pembelajaran merupakan suatu sistem dimana  siswa di ajak berproses agar mendapatkan suatu ilmu yang sesuai dengan apa yang direncanakan agar terlaksana dan bisa dievaluasi secara sistematis agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran  secara efektif dan efesien. Dalam pembelajaran ips seorang guru juga harus mengetahui pengertian ips untuk sekolah dasar itu apa karna pengertian ips antara sekolah dasar , smp, dan Sma itu berbeda .
Selain memehami pengertian dari pembelajaran dasar ips seorang guru juga harus mengetahui prinsip-prinsip disiplin  ilmu supaya  guru tersebut mampu mengajarkan dan menyampaikan maksud dan tujuan pembelajaran tersebut. Sehingga seorang guru mampu membimbing murid tersebut menguasi dan memahami dan bisa disiplin ilmu sesuai pronsip prinsip dan supaya bisa sesuai dengan tujuan yang diharapkan agama, masyarakat,dan negara.

Dalam pembelajaran ips dasar  sudah sewajarnya guru memahami prinsip-prinsip Dasar dalam melakukan pembelajaran ips. Prinsip prinsip ini merupakan satu kesatuan guna mencapai tujuan pemebelajaran ips bagi seluruh peserta didik prinsip dasar pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.    Integradet (terpadu )
2.    Interaksi
3.    Kesinambungan dan perubahan
4.    Kooperatif
5.    Kontekstual
6.    Problem solving
7.    Inkuiri
8.    Ketrampilan

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian ips?
2.      Apa pengertian  dasar pembelajaran ips?
3.      Bagaimana pembelajaran ips disekolah dasar?
4.      Apa prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran?
5.      Apa  prinsip prinsip dasar pembelajaran ips di MI?

C.     TUJUAN PENULISAN
1.      Mengetahui pengertian dari ips
2.      Mengetahui pengertian dasar pembelajaran ips
3.      Mengetahui pembelajaran ips disekolah dasar
4.      Mengetahui prinsip prinsip belajar dalam proses pembelajaran
5.      Mengetahui prinsip-prinsip dasar pembelajaran ips di MI














BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian  Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran ditingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “social studies” atau bisa disebut suatu mata pelajaran yang yang bersumber dari ilmu-ilmu sosial yang terpilih dan dipadukan untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran di sekolah/ madarasah. Namun pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khususnya antara IPS di sekolah Dasar (SD) dengan IPS untuk sekolah menengah pertama (SMP) dan IPS untuk sekolah menengah atas (SMA). Pengertian IPS di sekolah tersebut ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran.[1]
 Ilmu pengetahuan sosial atau disingkat dengan IPS merupakan mata pelajaran wajib pada struktur kurikulum 2013 pada jenjang  pendidikan dasar (SD dan SMP). Bahkan, pada kurikulum 2006 atau yang disebut dengan kuruikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), ips wajib dipelajari oleh peserta didik yang isi kajiannya dikembangkan dan ditetapkan oleh pemerintahan pusat(Departemen pendidikan dan kebudayaan).  Pusat kurikulum (2007;14) menyatakan bahwa ips merupakan mata pelajaran yanag yang bersumber dari kehidupan sodial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsep –konsep ilmu sosial yang digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat harus bisa ditangkap oleh lembaga pendidikan oleh lembaga pendidikan yang kemudian menjadi sumber bahan materi pelajaran. IPS secara sederhana dapat didefinisikan sebagai perpaduan dari berbagai konsep atau materi ilmu-ilmu sosial yang digunakan untuk kepentingan program pendidikan dan pembelajaran disekolah/madrasah secara konseptual. [2]
Berikut pengertian IPS menurut Edgar B. Wesley, mendefinisikan social Studies are the social sciences simplified for paedagogieal purposes in school. The social studies consies of geography, history, ekonomic, sosiology, civics and various combination of these subject. Artinya IPS adalah beberapa ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan disekolah. IPS terbangun  dari berbagai bidang ilmu sosial yang terdiri dari biografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, kependudukan dan paduan berbagai bidang keilmuan tersebut. 
Sebagaimana Wesley, John jarolimpk mengemukakan definisinya tentang IPS sebagai berikut, the social studies as a part of elementary school curriculum draws subject – mattercon tent from the social sains, history, sosiology, policica sains, social psikologi, phylosophy,antropology, and economic. The social studies have been defined as those portion of the social sains selected for instructional purpose. Artinya IPS sebagai bagian dari kurikulum sekolah dasar menyajikan muatan-muatan mata pelajaran yang berasal dari ilmu – ilmu sosial, sejarah, sosiologi, ilmu politik, psikologi sosial, filsafat, antropologi, dan ekonomi. IPS telah didefinisikan sebagai sajian ilmu – ilmu sosial yang diseleksi untuk tujuan pendidikan.
Secara kebahasaan Ilmu Pengetahuan Sosial berasal dari bahasa inggris , social studies  yang bearti beberapa studi kajian-kajian atau berbagai telaah tentang masyarakat. IPS adalah paduan beberapa bidang ilmu yang mempelajari masyarakat dari berbagai segi atau ragam sudut pandang keilmuan. Mata pelajaran IPS memang menyajikan kajian tentang masyarakat yang sebenarnya melibatkan berbagai bidang keilmuan. Dari sini kita dapat dikemukakan bahwa IPS Merupakan :
a.       Studi tentang manusia ; sebagaimana ilmu-ilmu sosial pada umunya secara keilmuan, manusia merupakan obyek IPS
b.      Studi ilmu sosial yang tidak menekankan kajian pada aspek keilmuan yang teoritis, tetapi aspek praktisnya.
c.       Paduan berbagai macam ilmu pengetahuan sosial yang diseleksi untuk tujuan pendidikan dan bobot permasalahannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan peserta didik.[3]
B.     Pengertian Dasar Pembelajaran IPS
Pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki pengertian yang sanagt luas dalam dunia pendidikan. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau sebagai suatu proses membelajarkan peserta didik yang direncanakan atau  didesain, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien.
Pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem yang berarti pembelajaran adalah sebuah komponen yang terorganisasi antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan model pembelajaran, media pembelajaran  atau alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran.
 Menurut Hamalik  pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi (siswa dan guru) material (buku, papan tulis, kapur, dan alat belajar) fasilitas dan proses yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses tindakan belajar pada dasarnya adalah bersifat internal, namun proses itu dipengaruhi faktor-faktor eksternal. Misalnya, perhatian peserta didik dalam pembelajaran dipengaruhi oleh rangsangan yang berasal dari luar.
Dalam pembelajaran pendidik harus benar-benar mempu menarik perhatian peserta didik untuk mencurahkan seluruh energinyasehingga dapat melakukan aktivitas belajar  secara optimal dan memperoleh hasil belajar seperti apa yang diharapkan.
Pembelajaran adalah seperangkat  peristiwa yang (events) yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan berinteraksi dengan lingkunganya.(Briggs,1992)
Pembelajaran adalah upaya untuk  membelajarkan peserta didik istilah pembelajaran  lebih tepat digunakan karena dia menggambarkan upaya untuk membangkitkan prakarsa seseorang. Disamping itu, ungkapan pembelajaran memiliki makna yang lebih dalam untuk menggungkapkan tujuan pendekatan pembelajaran dalam upaya membelajarkan peserta didik .[4]
Sedangkan IPS adalah suatu bahan kajian terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi diorganisasikan dari konsep-konsep ketrampilan-ketrampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi (Puskur, 2001: 9). Fakih Samlawi & Bunyamin Maftuh (1999: 1) menyatakan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial disusun melalui pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya.
IPS merupakan salah satu mata pelajaran di tingkat sekolah dasar.Istilah IPS di Sekolah Dasar merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial,humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan.Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek disiplin ilm sosial karena yanglebih dipentingkan adalah dimensi psikologis serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat holistic[5]
Menurut Resnik dalam Martorrela (1991). Pembelajaran IPS adalah alih informasi pengetahuan dan keterampilan yang membantu peserta didik menempatkan diri dalam situasi yang membuatnya mampu melakukan konstruksi-konstruksi pemikirannya dalam situasi wajar, alami, dan mampu mengekpresikan dirinya secara tepat apa yang mereka rasakan dan mampu melaksanakannya.
Martoella (1987) mengatakan bahwa pembelajaran Pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek “pendidikan” daripada “transfer konsep”, karena dalam pembelajaran pendidikan IPS peserta didik diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya.
Dari beberapa uraian diatas dapat kita ketahui bahwa pembelajaran ips adalah suatu sistem pendidikan yang terdiri dari berbagai faktor yang menyusun. Antara lain peserta, pendidik, media belajar, fasilitas belajar, dan juga sumber belajar yang bertujuan membuat peserta didik menguasai dan memahami berbagai integrasi berbagai disiplin ilmu social. Seperti ekonomi, sejarah, sosial,geografi, dan lain-lain.selain ilmu sosial juga ilmu humaniora, sains dan bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan.
Sehingga pembelajaran IPS di MI lebih mengutamakan mendidik peserta didik menjadi seseorang yang mampu menempatkan diri dalam situasi yang membuatnya mampu melakukan konstruksi-konstruksi pemikirannya dalam situasi wajar, alami, dan mampu mengekpresikan dirinya secara tepat apa yang mereka rasakan dan mampu melaksanakannya sesuai tingkat dan lingkungan dimana peserta didik tersebut berada.[6]
  1. Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar
Hamid Hasan, dkk (2009:1) menyatakan bahwa, sebaiknya pembelajaran IPS mampu mempersiapkan, membina, dan membentuk kemampuan siswa yang menguasai pengetahuan, sikap, nilai, dan kecakapan dasar yang diperlukan bagi kehidupan di masyarakat. Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran. Oleh karena itu rancangan pembelajaran guru hendaknya diarahkan dan difokuskan sesuai dengan kondisi dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilakukan benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa, sehingga mereka mampu menjadikan apa yang dipelajarinya sebagai bekal dalam memahami dan ikut serta dalam melakoni kehidupan masyarakat di lingkungannya.
Menurut Ilmu (Soemantri, 2004) Ilmu Pengetahuan Sosial diajarkan di sekolah dasar, dimaksudkan agar siswa menjadi manusia dan warga negara yang baik, seperti yang diharapkan oleh dirinya, orang tua, masyarakat, dan agama. Dengan demikian pembelajaran IPS di sekolah dasar pada dasarnya dimaksudkan untuk pengembangan pengetahuan, sikap, nilai-moral, dan keterampilan siswa agar menjadi manusia dan warga negara yang baik, seperti yang diharapkan oleh dirinya, orang tua, masyarakat, dan agama.[7]
Menurut kagan 2004) menyebutkan “rancangan pembelajaran guru, hendaknya diarahkan dan di fokuskan sesuai dengan kondisi perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilakukannya benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa”.dengan demikian pembelajaran Pendidikan IPS semestinya diarahkan pada upaya pengembangan iklim yang kondusif bagi siswa untuk belajar sekaligus melatih pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilannya selama pembelajaran. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.[8]
  1. Prinsip-Prinsip Belajar Dalam Proses Pembelajaran
Berikut ini adalah beberapa prinsip-prinsip belajar yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran.
1.   Prinsip perhatian dan motivasi
  Perhatian dan motivasi  merupakan dua aktivitas yang memiliki keterkaian yang sangat erat untuk menumbuhkan perhatian diperlukan adanya motivasi sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya menigkat jika anak memiiki motivasi yang kuat untuk belajar.
Motivasi merupakan tenaga pendorong bagi seorang agar memiliki energi atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat, motivasi sebagai suatu kekuatan yang mampu mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk aktivitas nyata utuk mencapai tujun tertentu, motivasi terikat erat dengan kebutuhan, semakin besar kebutuhan seseorang akan sesuatu yang ia capai ,maka akan semakin kuat motivasi untuk mencapainya. Kebutuhan yang kuat terhadap sesuatu akan mendorong seseorang untuk bisa terapai dengan sekuat tenaga  hanya dengan motivasilah anak didik bisa tergerak hatinya untuk bisa belajar dengan teman-teman lainnya.
2.   Prinsip keaktifan
Keaktifan anak dalam belajar merupakan persoalan penting dan mendasar yang harus dipahami disadari dan dikembangkan oleh setiap guru di dalam proses pembelajaran dalam setiap bentuk kegiatan belajar. Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal intelektual,emosional dan fisik jika dibutuhkan.
Pandangan mendasar yang perlu menjadi kerangka pikir setiap guru adalah bahwa pada prinsipnya anak-anak adalah makhluk yang aktif . ndividu merupakan manusia mausia belajar yang selalu ingin tahu, Daya keaktifan yang dimiliki anak secara kodrat itu akan dapat berkembang kearah positif bila mana lingkungannya memberikan ruang yang baik untuk tumbuh suburnya keaktifan itu. Keadaan ini menyebabkan setiap guru perlu menggali potensi-potensi keberagaman siswa melalui keaktifan yang mereka aktualisasikan dan selanjutnya mengarahkan aktifitas mereka kearah tujuan positif atau tujuan pembelajaran. Hal ini pula yang mendasari pemikiran bahwa kegiatan pembelajaran harus dapat memberikan dan mendorong seluas luasnya keaktifan. Ketidak tepatan pemilihan pendekatan pembelajaran sangat memungkinkan keaktifan siswa menjadi tidak tumbuh subur bahkan mungkin justru menjadi kehilangan keaktifan menurut teori belajar kogitif  belajar.[9]
3.   Retansi dan Transfer
Retansi adalah kemampuan untuk mengingat materi (seperti: konsep-konsep, teorema-teorema) yang telah dipelajari. Seperti ingatan retensi sangat menentukan hasil yang diperoleh siswa dalam proses belajarnya. Retansi seseorang dipengaruhi oleh kondisi psikis dan fisik dimana proses belajar itu terjadi dengan cara latihan yang terbagi-bagi.
Transfer Belajar berasal dari bahasa inggris “transfer of learning” dan berarti : pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi yang satu ke bidang studi yang lain atau ke kehidupan sehari-hari diluar lingkup pendidikan sekolah. Pemindahan atau pengalihan ini menunjuk pada kenyataan, bahwa hasil belajar yang diperoleh, digunakan di suatau bidang atau situasi diluar lingkup bidang studi dimana hasil itu mula-mula diperoleh. Misalnya, hasil belajar bidang studi geografi, digunakan dalam mempelajari bidang studi ekonomi.[10]


E.        Prinsip Prinsip Dasar Pembelajaran IPS Di MI
Prinsip adalah suatu pernyataan yang fundamendal atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/kelompok sebagai suatu pedoman untuk berfikir atau bertindak sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan  ataupun perubahan, dan merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek tertentu.
Sehingga sebagai pendidik kita harus mengetahui pedoman-pedoman dasar yang menuntun atau menunjukkan kita kepada tujuan sebuah pembelajaran. Begitu pula pembelajaran IPS di MI, sebagai sebuah system yang memiliki sebuah tujuan yang ingin dicapai. Pembelajaran IPS di MI juga memiliki pedoman dasar yang harus dipahami oleh pendidik agar peserta didik yang menerima pembelajaran tersebut mampu memahami dan mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan maksud dan tujuan pembelajaran tersebut dibuat.
Prinsip-prinsipataupedomandasarpembelajaran IPS di MIadalah:

a.        Intregrated (terpadu)
Integrated ini mirip dengan istilah integrasi atau keterpaduan, dalam KBBI integrasi adalah pembaharuan hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat dalam konteks integrasi adalah satu kesatuan antara disiplin ilmu  sosial yang saling  terkait, dengan  demikian dalam penyampaian materi pembelajaran IPS dilaksanakan dengan memadukan antar Disiplin ilmu yang terkait.
Sehingga pembelajaran IPS dapat dilakukan berdasarkan topik yang terkait, misalnya kegiatan ekonomi penduduk dalam hal ini ditinjau dari persebaran dan kondisi fisis-geografis yang tercakup dalam disiplin geografi.
b.      Interaksi
Interaksi dalam KBBI berarti hubungan dan dalam konteks, ini adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Timbulnya interaksi disebabkan oleh dorongan saling membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari , baik itu kepuasaningin diperhatikan dan ingin mendapat kasih sayang.
Interaksi merupakan kegiatan yang menjadi kodrat seumur hidup dari manusia sebagai makhluk sosial. Sejak lahir manusia sudah memiliki naluri untuk berinteraksi dengan makhluk hidup lainya.dengan bertambahnya umur dan juga bertambah luasnya pergaulan maka interaksi yang terjadi semakin luas. Sehingga dalam konteks ini pembelajara IPS menjadi dasar yang mendidik peserta didik agar memiliki pengetahuan tentang bentuk interaksi secara umum dan juga medidik peserta didik agar mampu dan terbiasa berinteraksi dengan sesama makhluk hidup lain.
Karena manusia sebagai makhluk sosial ingin hidup berkelompok dan konsekuensinya saling membutuhkan, saling bekerjasama dalam melakukan pekerjaan, saling kerjasama dalam pemecahan masalah sosial dan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama. Lebih dari itu dalam bekerja sama dituntut untuk saling berkompromi atas keinginan pribadi demi kepentingan kelompok. Sehingga dalam pembelajaran IPS pendidk diharapkan mampu menanamkan sifat dasar ini melalui pembelajaran yang ada. Misalnya: kegiatan ekonomi penduduk dalam hal ini ditinjau dari persebaran dan kondisi fisis geografis yang tercakup dalam disiplin geografi.           
c.       Kesinambungan dan perubahan
Dalam kehidupan bermasyarakat manusia akan selalu terikat dengan adat dan tradisi yang sudah ada dan diwariskan dari generasi sebelumya, pewarisan ini akan berlangsung dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Sebagai contoh kesinambungan kehidupan itu terjadi karena lembaga perkawinan.
Seperti halnya uraian diatas pembelajaran IPS juga harus bersinambung karena pada dasarnya materi dan pemahaman peserta didik harus sambung-menyambung, sehingga peserta didik lebih mudah dan cepat memahami materi yan disampaikan. Sebagai contoh materi sejarah ketika tidak berkesinambungan akan membuat peseta didik kebingungan memahami alur dan hubungan sebab akibat peristiwa sejarah tertentu. Selain harus bersinambungan pembelajaran ips juga harus mengikuti perubahan. Hal ini karena manusia sebagai obyek utama pembelajaran IPS terus mengalami perubahan sesuai dengan berjalannya waktu serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak ada individu,kelompok atau masyarakat tidak akan berhenti berproses, misalnya apabila kebudayaan suatu masyarakat berubah, baik besar maupun kecil maka masyarakat yang mempunyai kebudayaan tersebut juga akan mengalami perubahan sesuai dengan perubahan yang terjadi, perubahan sosial ini bisa terjadi karena politik, ekonomi, ataupun kemajuan teknologi dengan skla yang berbeda-beda beda tiap masyarakat di daerah satu dengan daerah lainya. Sehingga dalam mengerjakan IPS pendidik harus mengikuti dan melacak perubahan-perubahan yang terjadi sehingga para peserta didik mampu mengambil nilai-nilai yang terkandung.
d.      Kooperatif
Kooperatif dalam KBBI berarti bekerjasama atau membantu dalam pembelajaran kita mengenal cooperatif learning yaitu system pembelajaran yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk saling berinteraksi dan bekerjasama dengan peserta didik lain. dalam cooperatif learning ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat efektif diantara anggota kelompok.
Dalam pembelajaran ips siswa dilatih memahami hubungan sosial secara langsung dalam proses pembelajaran, dan pendidik dapat menggunkan system/straregi cooperatif learning sebagai salah satu pembelajaran langsung dalam proses pembelajaran.
Menurut sanjaya (2007) cooperative learning memili empat prinsip dasar sebagai berikut::
1.      Prinsip ketergantungan positif
Kerja kelompok adalah kerja tim yaitu keberhasilan dari tugas kelompok tersebut tergantung pada keberhasilan semua individu dan kelompok tersebut. Dan keberhasilan tim tersebut tergantung sejauh mana anggota kelompok tersbut memahami dan tanggung jawabnya terhadap tugas yang diberikan kepadanya.oleh karena itu setiap anggota tergantung dengan anggota lainnya dan dari ketergantungan ini keberhasilan kelompok ditentukan. Inilah yang disebut ketergantungan positif
2.      Tanggung jawab perseorangan
Keberhasilan kelompok tergantung dari keberhasilan setiap individu. Sehingga setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab terhadap kewajiban yang diberikan kepadanya, Implikasinya dalam evaluasi guru harus memberikan penilaian terhadap individu tidak hanya terhadap kelompok.
3.      Interaksi tatp muka
Implementasi cooperative learningmemberi ruang kepada setiap individu dalam kelompok untuk saling memberikan informasi dan membelajarkan seluas-luasnya dengan anggota lainya dalam kelompok. Interaksi tatap muka akan memberi pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerjasama, mengahargai setiap perbedaan memanfaatkan kelebihan setiap anggota dan mengisi kekurangan masing-masig anggota.
4.    Partisipasi dan komunikasi
Tujuan utama cooperative learning adalah melatih setiap peserta didik untuk berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dengan baik, dengan cooperative learning diharapkan siswa mampu mengembangkan kemampuan dasar dalam berkomunikasi seperti mengemukakan pendapat, bertanya, menjawab, menyatakan setuju,dan menyyanggah pernyataan temannya dengan sopan dan tidak memojokkan teman.
5.    Kontekstual
Salah satu prinsip dasar pembelajaran IPS adalah kontekstual yaitu dalam proses pembelajaran peserta didik diarahkan untuk belajar tidak hanya dari materi yang bersumber dari buku akan tetapi dari materi yang bersifat ada disekitar peserta didik baik lingkup keluarga, teman sebaya, maupun lingkungan lain.
Dengan belajar dari segi lingkungan dan kehidupan disekitar peserta didik diharapkan mereka mampu menjadi peserta didik yang mandiri. Mendorong mereka belajar dari sesama teman yang mempunyai latar belakang dan keadaan yang berbeda dan juga memahami lingkungan yang berbeda. Sehingga peserta didik dapat lebih memahami keadaan sosial disekitar mereka secara pasti (autentik). Karena dalam pembelajaran kontekstual ditekankan menggunakan penilain autentik (authentic assesment) untuk memahami dan memahami dan memperoleh hasil yang maksimal maka pembelajaran kontekstual menekankan pada tujuh pilar kontekstual yaitu:
a.    Kontruktivisme
Maksudnya peserta didik diberi kesempatan untuk membangun sendiri pengetahuannya bukan hanya menerima dari guru saja.
b.    Inkuiri
Inkuiri adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengalamannya sendiri.
c.    Bertanya
Bertanya adalah belajar dengan kegiatan produktif, menggali informasi, menghasilkan pengetahuan.
d.    Masyarakat Belajar
Masyarakat belajar adalah kerjasama, maju bersama, dan saling membantu
e.     Pemodelan
Pemodelan maksudnya adalah pembelajaran yang mencoba hal-hal yang kreatif.
f.          Refleksi
Refleksi merupakan pembelajaran yang komprehensif, evaluasi dirisecara internal dan eksternal. Penilaian autentik,  penilaian proses dan hasil tes dan non tes, multi aspek.


6.      Problem solving
Dalam pembelajaran ips di MI anak-anak juga di didik supaya mampu mengetahui, memahami, mencari, solusi dalam masalah sosial yang terjadi pada diri anak-anak beserta lingkungan sekitarnya, karena dalam pembelajaran berbasis masalah para anak-anak dilibatkan meneliti informasi yang spesifik untuk sampai pada kesimpulan yang belum ditetapkan sebelumnya.
Dalam pendekatan berbasis problem anak-anak diminta untuk menarik pengetahuan dari suatu wilayah yang disiplin ilmu tertentu, menggunakan pengetahuannya sendiri secara cepat, menerapkan segala pegetahuannya dalam tantangan, dan bereaksi secara cepat jika ada problem yang muncul, mencapai solusi yang dipertimbangkan berdasarkan kepada alasan yang dibenarkan.[11]
7.      Inkuiri
Inkuiri merupakan suatu pendekatan yang menuntut proses peserta didik untuk mencari dan menemukan sendiri sesuatu baru sebagai hasil belajar. Pendekatan inkuiri adalah suatu perluasan yang proses-proses yang digunakan dalam cara yang lebih dewasa.
Salah satu prinsip prinsip dalam pembelajaran IPS di MI ini bertujuan merangsang kemampuan bertanya, menyelidiki, meneliti, untuk mengembangkan berfikir kritis dan mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik. Dalam konteks ini pendidik diharapkan mampu mengembangkan pembelajaran IPS sebagai proses pembelajaran yang mampu merangsang kemampuan bertanya, menyelidiki, meneliti, untuk mengembangkan berfikir kritis dan mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik bertitik tolak pada persoalan-persoalan yang dirangsangh melalui bertanya, menyelidiki, meneliti, untuk mengembangkan berfikir kritis dan mengembangkan kemampuan berfikirnya.
Model ini mengajarkan peserta didik untuk bekerja di dalam kelompoknya untuk menginvetigasi topi-topik yang kompleks.maksudnya bahwa kemampuan untuk mengikuti dan menyelesaikan tugas-tugas dalam kelompok adalah penting baik dalam lingkungan kelas maupun luar kelas.

8. Ketrampilan sosial
Pendekatan keterampilan sosial adalah proses menumbuhkan keterampilan yang berkaitan dengan suatu proses tertentu yang perlu dilatihkan. Menanamkan prilaku tertentu biasanya  perludilatih dan dibiasakan sehingga nanti akan muncul prilaku yang diharapkan dalam bermasyarakat. Proses Keterampilan bisa dimulai dari mencari informasi sampai nanti bisa mengonfirmasikan. Sumber-sumber yang bisa menumbuhkan proses keterampilan dalam proses pembelajaran antara lain: globe, peta, gambar atau foto, grafik, diagram dll.
Kesadaran terhadap manfaat yang  akan diberikan anak-anak melalui proses dan hasil akhir kegiatan mereka akan memberikan kita kemampuan untuk mengartikulasikan manfaat-manfaat ini dan untuk menggunakan display sekolah dan rapat staf sekolah untuk mempromosikan contoh-contoh kualitas pembelajaran anak-anak.
Dalam konteks pembelajaran ips keterampilan yang harus diketahui dan dikuasai oleh peserta didik  adalah keterampilan [12]















BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran ditingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “social studies” atau bisa disebut suatu mata pelajaran yang yang bersumber dari ilmu-ilmu sosial yang terpilih dan dipadukan untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran di sekolah/ madarasah.Pembelajaran IPS adalahsuatusistempendidikan yang terdiridariberbagaifaktor yang menyusun. Antara lain peserta didik, pendidik, media belajar, fasilitas belajar, dan juga sember belajar bertujuanmembuatpesertadidikmenguasaidanmemahamiberbagaiintregasiberbagaidisiplinilmu social. Seperti ekonomi, sejarah, sosial, geografi dan lain-lain.
Ilmu Pengetahuan Sosial diajarkan di sekolah dasar, dimaksudkan agar siswa menjadi manusia dan warga negara yang baik, seperti yang diharapkan oleh dirinya, orang tua, masyarakat, dan agama. Dengan demikian pembelajaran IPS di sekolah dasar pada dasarnya dimaksudkan untuk pengembangan pengetahuan, sikap, nilai-moral, dan keterampilan siswa agar menjadi manusia dan warga negara yang baik. Prinsip - prinsip belajar yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran diantaranya : Prinsip perhatian dan motivasi, Prinsip keaktifan,  Retansi dan Transfer. prinsip-prinsip pedoman dasar pmbelajaran IPS di MIadalah: Intregrated (terpadu), Interaksi, Kesinambungan dan perubahan, Kooperatif.

B.     SARAN
Pada dasarnya pembelajaran IPS sangatlah penting bagi peserta didik SD atau MI karena sangat bermanfaat bagi karakter siswa untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai moral dan keterampilan agar menjadi warga negara yang baik.


[2] Wahid murni. Metodelogi pembelajaran ips. 2017. yogyakarta:Ar-ruzz Media, hal. 16                                              

[3] Ali Mustafa dan Irfan Tamwifi.Materi dan Pembelajaran IPS atau PKN Madrasah Ibtidaiyah(MI) .2009.Surabaya:LPTK IAIN Sunan Ampel Surabaya.hal 5
[4] Muhaimin, paradigma pendidikan islam, 2001, malang, PT Remaja Rosda Karya, hal. 164
[5]Tim penyusun jurusan pendidikan pengetahuan sosial  FPIPS UPI, pendalaman  materi dan Metodologi  pembelajaran  ilmu pengetahuan sosial SD/MI. 2010, Hal.2
[6]Idad Suhada, Pendidikan IPS di SD/MI, Bandung: Solo Press, 2010, hlm. 64
[7] Dr.Ahmad Susanto. Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolsh Dasar.Jakarta.Prenada Media Grup.2014.hlm.21
[11] Idad suhada, Pendidikan IPS di SD atau MI, Bandung:Solo Press: 2010.hlm.64
[12] Sudirman dkk, Ilmu Pendidikan, Bandung: PT Remaja RisdaKarya:1990.hlm.169

Komentar