tahajud



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Ibadah sunnah adalah  ibadah yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa. Salah satu  ibadah  shalat sunnah yang memiliki nilai yang tinggi di mata Allah adalah shalat tahajud. Nabi SAW bersabda “ seutama-utama sholat, sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam/shalat tahajud” (HR Muslim). Pelaksanaan shalat tahajud ini akan bernilai lebih jika dilaksanakan pada sepertiga malam. Menurut keterangan yang sahih, di 1/3 malam itu merupakan waktu yang mustajabah untuk berdo’a (dikabulkannya do’a) dalam sebuah hadits.
Shalat sunnah yang sangat di anjurkan oleh rosulullah SAW adalah sholat tahajud karena di dalam sholat tahajud itu terdapat keutamaan dan keistimewaan yang besar sekali, sebagaimana yang telah tegaskan oleh Allah di dalam firmannya:

”Dan dari pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ketempat yang terpuji”.(QS. Al Isra’:79) 

Dan juga sabda rosulullah SAW. Yang artinya :
“kerjakanlah shalat malam, karena shalat malam itu kebiasaan orang-orang yang saleh sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, juga sebagai penebus pada segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindarkan penyakit dari badan” (HR. Imam Tarmidzi & Ahmad)

B.     Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas beberapa rumusan masalah tentang pembelajaran fiqih Bab Sholat Tahajud di antaranya:
1.                  Apakah Sholat Tahajud itu?
2.                  Kapan waktu untuk melaksnakan Sholat Tahajud?
3.                  Bagaimana tata cara Shalat Tahajud?
4.                  Apa saja manfaat Shalat Tahajud?
5.                  Apa saja keutamaan sholat tahajud itu?

C.    Tujuan
Dari permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini, adapun tujuan yang dapat di ambil dari rumusan masalah 
1.      Dapat memahami pengertian Sholat Tahajud.
2.      Dapat mengetahui tata cara Sholat Tahajud.
3.      Dapat mengetahui waktu pelaksanaan Sholat Tahajud.
4.      Dapat mengetahui manfaat Sholat Tahajud.
5.      Dapat mengetahui keutamaan Sholat Tahajud.

D.    Manfaat
1.   Kita dapat mengetahui dan memahami apa saja pokok bahasan dan permasalahan yang ada pada Bab Sholat Tahajud
2.   Selain itu penulis juga dapat mengembangkan kreatifitas pemikiran dan pengetahuan yang telah di pelajari dalam pembelajaran fiqih
3.   Dan makalah ini juga dapat membantu orang awam yang belum mengerti tentang bahasan fiqih bab Sholat Tahajud


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN SHOLAT TAHAJUD
  Sholat Tahajud merupakan Salah satu ibadah  shalat sunnah yang memiliki nilai yang tinggi di mata Allah adalah shalat tahajud. Nabi SAW
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم:
 أي الصلاة أفضل بعد المكتوبة؟ قال: الصلاة في جوف الليل
Artinya : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya: “Sholat apakah yang paling utama setelah sholat fardhu (yang lima waktu, pent) ?” beliau  menjawab: “Sholat yang paling utama  setelah sholat fardhu adalah sholat (sunnah) di tengah malam (sholat Tahajjud).” (Diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari dan Muslim).
Shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari, sedikitnya dua rokaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas waktu mengerjakan sholat tahajud adalah pada malam hari sesudah mengerjakan shalat isya’ sampai terbitnya fajar. Shalat di waktu malam hanyalah sholat tahajud maka dari itu sholat ini disebut “Sholat Lail”, dengan syarat apabila dilakukan sesudah bangun dari tidur malam, sekalipun tidur itu hanya sebentar. Jadi, apabila di kerjakan tanpa tidur terlebih dahulu sebelumnya,  maka shalat tersebut bukan dinamakan sholat tahajud tetapi hanya sholat biasa seperti sholat witir dan lain sebagainya.[1]
Diantara shalat-shalat sunnah yang di cintai oleh AllahTa’ala ada satu shalat  yang sangat dianjurkan oleh Allah Ta’ala dan Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallamyaitu Qiyamul lail atau shalat tahajjud  sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”.(QS:Al isra’ 79)[2], Dan juga firman Allah dalam surat Al muzzammil:
wahai orang yang berselimut(muhammad),bangunlah (untuk shalat) dimalam hari, kecuali sedikit (dari padanya)”(QS.Al-muzzammil 1-2).[3]
B.  WAKTU UNTUK  MELAKSNAKAN SHOLAT TAHAJUD
Waktu paling utama untuk melaksanakan shalat tahajjud adalah pada sepertiga malam terakhir. sebab Allah turun ke langit dunia pada waktu tersebut. sebagaimana diriwayatkan oleh Abu hurairah dalam kitab shahih bukhari dan muslim. pembagian waktu 1/3 malam tersebut adalah :
1.      Sepertiga Pertama, yaitu kira-kira mulai dari pukul 19.00 WIB  hingga pukul 22.00 WIB.
2.      Sepertiga kedua, yaitu kira-kira dari pukul 22.00 WIB sampai dengan  pukul 01.00 WIB.
3.      Sepertiga ketiga, yaitu kira-kira dari jam 01.00 WIB sampai dengan masuknya subuh, ini adalah waktu yang paling utama.[4]

C.    TATA CARA SHALAT TAHAJUD
Cara mengerjakan Shalat Tahajud pada dasarnya adalah sama seperti mengerjakan shalat sunnah yang lainnya, Diawali dengan takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam, hanya saja niatnya yang membedakan. Adapun lafadz niat Sholat Tahajud sebagai berikut:
اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Artinya: "Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah SWT"
Setelah dengan berdiri, sholat tahajud juga boleh dikerjakan dengan duduk atau bersila, sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadits Nabi SAW yang artinya : “sesungguhnya  Nabi SAW biasa melakukan shalat malam sekali dengan berdiri dan (lain waktu) melakukannya lama sekali dengan duduk. Bila beliau membaca dengan berdiri, ruku’dan sujudnya dilakukan dari berdiri. (HR. Jama’ah, kecuali Imam bukhari dari Aisyah r.a).[5]
Kemudian setelah selesai  mengerjakan sholat tahajud, kita dianjurkan untuk membaca doa setelah sholat tahajud diringi dengan berdzikir seperti membaca Istigfhar dan sholawat Nabi Muhammad, kemudian tahmid dan tasbih untuk mendekatkan diri kita kepada Allah Swt dan makin dicintai oleh Allah. Berikut adalah do’a setelah sholat tahajud:
Artinya: “Ya Alloh, bagimu segala puji. Engkau-lah (Alloh) penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Bagimulah segala puji, Engkau (Alloh) Raja penguasa langit dan bumi. Bagimu-lah (Alloh) segala puji, pemancar cahaya langit dan bumi. Bagimu-lah (Alloh) segala puji, Engkau-lah (Alloh) yg hak dan janjimu adalah benar dan perjumpaanmu itu adalah hak dan firmanmu adlh benar, dan surga adlh hak dan Neraka adlh hak dan Nabi – Nabi itu hak benar dan Nabi Muhammad Saw adalah benar, dan saat hari Kiamat itu benar. Ya Alloh kepadamulah kami berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali dan kepadamulah kami rindu dan kpd engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yg sudah kami lakukan dan yg sebelumnya baik yg kami sembunyikan maupun yg kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yg terdahulu dan Tuhan yg terakhir, Tiada Tuhan melainkan Engkau Alloh Rabbul  Alamin. Tiada daya dan kekuatan melainkan dg Allah”.
Sedangkan menurut Imam Malik, Imam Syafi’I dan Imam Hanafi  serta sebagian ulama salaf berpendapat shalat tahajjud terdiri dari dua-dua rakaat kecuali shalat witir. Namun mereka berselisih dalam menetapkan apakah itu wajib atau sunnah, dalam hal ini mereka berpegang pada riwayat yang terdapat dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim, juga selain mereka dari jalur Malik dari Nafi dan Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah tentang shalat lail.
Dalam al-mubdi’ disebutkan: menurut ibnu syihab dan syaikh sulaiman bin nashir al-ulwan,jika lebih dari itu (dua) maka hal itu tidak benar. Imam Ahmad berkata: ”Hendaklah bagi orang yang berdiri pada rakaat ketiga dalam shalat lail untuk kembali duduk sekalipun ia telah memulai bacaannya. karena seharusnya dia salam pada rakaat kedua.dan hal itu mutlak berdasarkan hadits.”
Menurut madzhab Abu Hanifah. Ia berkata:”Apabila engkau menginginkan dua rakaat ataupun empat rakaat  atau enam atau delapan rakaat serta tidak salam kecuali pada akhirnya”. Mengerjakan empat rakaat dalam satu salam lebih utama menurut madzhab Abu Hanifah. Dalam hadits Aisyah pada Shahih Bukhari dan Muslim, ketika Abu Salamah bin Abdirrahman bertanya kepadanya mengenai cara shalat lail Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Aisyah menjawab:
صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِىَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً ، تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى
“Shalat malam itu dua raka’at-dua raka’at. Jika salah seorang di antara kalian takut masuk waktu shubuh, maka kerjakanlah satu raka’at. Dengan itu berarti kalian menutup shalat tadi dengan witir.” Padahal ini dalam konteks pertanyaan. Seandainya shalat malam itu ada batasannya, tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menjelaskannya”. (HR. Bukhori dan Muslim)
Adapun hadits Ibnu Umar (shalat tahajjud dua-dua rakaat) tidak mengindikasikan salam pada tiap dua rakaat. Begitu pula lafadz hadits tidak mendukung pengertian tersebut. makna hadits lebih cenderung kepada sunnah. Serta amalan itulah yang banyak dikerjakan. Selanjutnya apakah harus tasyahud tiap dua rakaat, atau  empat rakaat dengan sekali tasyahhud tidak ditemukan satu dalilpun untuk menetapkan salah satunya. Namun selayaknya kita memilih salah satunya. Bilangan salat tahajud tiada batasnya. Dikatakan rakaatnya sebanyak 12 rakaat.[6]
Sedangkan menurut Zaid bin Kholid Al Juhani mengatakan,
لأَرْمُقَنَّ صَلاَةَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- اللَّيْلَةَ فَصَلَّى. رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ,ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ثُمَّ أَوْتَرَ فَذَلِكَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً
Aku pernah memperhatikan shalat malam yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pun melaksanakan 2 raka’at ringan. Kemudian setelah itu beliau laksanakan 2 raka’at yang panjang-panjang. Kemudian beliau lakukan shalat 2 raka’at yang lebih ringan dari sebelumnya. Kemudian beliau lakukan shalat 2 raka’at lagi yang lebih ringan dari sebelumnya. Beliau pun lakukan shalat 2 raka’at yang lebih ringan dari sebelumnya. Kemudian beliau lakukan shalat 2 raka’at lagi yang lebih ringan dari sebelumnya. Lalu terakhir beliau berwitir sehingga jadilah beliau laksanakan shalat malam ketika itu 13 raka’at.” Ini berarti Nabi SAW, melaksanakan witir dengan 1 raka’at.

D.    MANFAAT SHALAT TAHAJUD
1.   Seseorang yang melaksanakan sholat tahajud akan memiliki sifat rendah hati
2.   Akan menjadikan pelakunya sebagai orang yang selalu mensyukuri ni’mat Allah SWT[7]
3.   Dapat melepaskan godaan syetan, dan dapat menjadikan badan agar lebih semangat.
4.   Mengusir Penyakit Dan Meningkatkan Kekebalan Tubuh.
Sholat tahajud dapat mengusir berbagai penyakit dan di saat yang sama meningkatkan kekebalan tubuh. Sedikit yang menyadari bahwa kepatuhan kita mengerjakan ritual keagamaan semisal sholat tahajud akan memberikan pengaruh pada meningkatnya sistem kekebalan tubuh. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Mohammad Shaleh. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa di saat yang sama ketika kekebalan tubuh sudah meningkat, otomatis segala penyakit yang menyerah akan musnah dengan sendirinya.
5.   Membesarkan rongga paru-paru
Gerakan shalat yang kita lakukan ketika shalat mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Salah satu gerakan yang bermanfaat untuk kesehatan yaitu gerakan takbiratul ihram kemudian kita bersedekap.
Gerakan tersebut akan membuka rongga paru-paru menjadi besar sehingga akan memperlancar aliran udara menuju paru-paru. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk kesehatan paru-paru kita. Shalat tahajud yang dilakukan pada pagi hari yaitu jam 03.00 pagi akan semakin mendukung kesehatan tubuh karena kita akan melakukan gerakan-gerakan yang dapat memberikan manfaat banyak bagi kesehatan tubuh bahkan manfaatnya akan lebih dibanding dengan olahraga.
6.   Terhindar dari infeksi pernapasan
Menurut salahsatu pakar kesehatan dari Universitas Indonesia salah satu cara untuk melakukan gaya hidup sehat yaitu dengan membiasakan diri melaksanakan sholat tahajud. Sholat tahajud akan membantu tubuh meningkatkan kesehatan serta menyembuhkan berbagai macam penyakit yang diderita seperti penyakit pernapasan.
Sholat tahajud akan menjadi seperti terapi yag sangat baik untuk menyembuhkan infeksi pernapasan serta mencegahnya untuk datang kembali sehingga tubuh akan sehat dan bugar.
E.        KEUTAMAAN SHOLAT TAHAJUD
Di antara keutamaan-keutamaan sholat tahajud adalah sebagai berikut:
1.Dikabulkannya doa-doa
Sebagaimana hadist yang di riwayatkan oleh abu hurairah dari rosulullah SAW. Yang berbunyi :
Artinya : Perintah Allah turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru: Adakah orang-orang yang memohon (berdo’a), pasti akan ku kabulkan adakah orang yang meminta, pasti akan ku beri dan adakah yang mengharap/ memohon ampunan, pasti akan ku ampuni segala baginya sampai tiba waktu shubuh.[8]
2.   Akan diangkat derajatya
Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang melaksanakan shalat tahajud degan derajat yang mulia. Shalat merupakan sholat yang menjadi dasar amalan sementara sholat tahajud ayang akan menjadi ibadah tambahan yang akan menjadikan penolong bagimu diakhirat nanti. Orang yang melaksanakan sholat tahajud akan di berikan tempat yang berbeda dari orang yang tidak melaksanakan sholat tahajud.
Orang yang melaksanakan sholat tahajud akan diberikan derjat mulia serta tempat yang terpuji sehingga membedakan mana yang bertaqwa dan mana yang tidak bertaqwa. Kenikmatan serta derajatnya tidak ada yang bisa menyamainya di dunia ini karena hanya akan diberikan kepada orang-orang yang mau melkasanakan shalat tahajud dengan penuh keikhlasan di akhirat nanti.
3.      Menjauhkan diri dari kelalaian hati
         Manfaat melaksanakan sholat tahajud salah satunya yaitu maka orang tersebut akan dijauhkan dari kelalaian hati. Maka kita akan selalu diingatkan agar senantiasa ingat kepada Sang Maha besar sehingga hati kita tidak akan sombong, tamak, iri, dengki serta penyakit hati lainnya yang dapat membuat kita lupa dan lalai bahwa sebenarnya kita hidup di dunia ini hanya sebentar ibaratnya hanya numpang minum di warung.
      Jangan sampai kita terlena karena kita hanya mampir. Tetap fokus pada tujuan utama kita bahwa hidup yang sesungguhnya adalah ketika telah berada di akhirat nanti. Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa “barang siapa yang melaksanakan sholat malam hari dengan membaca seratus ayat, maka ia tidak akan dicatat sebagai orang yang lalai. Dan apabila membaca dua ratus ayat, maka sungguh ia akan dicatat sebagai orang yang selalu taat dan ikhlas.
4.         Mendapat keringanan ketika dihisab di akhirat
Ketika di akhirat nanti tidak ada yang bisa menolong kit kecuali amal yang telah kita lakukan di dunia. Ketika dihisab atau ditimbang amal kita inilah yang akan menentukan kita akan masuk surga atau neraka. Ketika timbangan amal kita leboh berat kebaikan yang telah kita perbuat maka kita akan masuk surga, tetapi sebaliknya jika timbangan perbuatan dosa kita leboh berat maka kita akan masuk neraka.
Seorang muslim yang secara rutin melaksanakan shalat tahajud akan mendapatkan keringan ketika dihisab di akhirat. Doa-doa kita yang telah kita panjatkan saat shalat tahajud maka akan di ampuni karena berdoa di waktu yang mustajabah yaitu sepertiga malam.

F.     TIPS BANGUN DI SEPERTIGA MALAM
Salah satu kendala bagi seseorang yang ingin melaksanakan tahajud adalah susahnya untuk bangun pada malam hari. Berikut tips untuk bangun tidur pada 1/3 malam:
1.       Keinginan yang kuat
Jika kita menginginkan shalat malam (shalat lail), tumbuhkan keinginan yang kuat (niat) dari dalam diri untuk bangun, sebelum tidur. Peliharalah niat itu dan kuatkan kembali hingga mata terpejam. Rasulullah SAW:“Barangsiapa yang akan tidur berniat untuk bangun shalat tahajud, duran hingga pagi hari, maka dicatatnya niat itu sebagai satu pahala, sedang tidurnya itu dianggap sebagai karunia dari Allah yang diberikan padanya.”(HR. An-Nasa’i dan Ibnu Majah dengan sanad yang shahih)[9]
2.       Mengatur Aktivitas di Siang Hari
Banyaknya aktivitas di siang hari akan membuat kita malas untuk bangun di malam hari, karena kecapekan dan sebagainya. Untuk menghindari hal tersebut hendaknya kita mengatur atau mengurangi aktivitas tersebut, sehingga kita tidak terlalu capek dan tidak malas untuk bangun malam dan tetap mecari pahala dari Allah.
3.      Pasang Alarm Sebelum Tidur
Pasanglah alarm sebelum tidur, agar saat kita tidur dapat terbangun karena terdengar suara alarm yang berbunyi di saat sepertiga malam terakhir.
4.      Hindari tidur larut malam
Tidurlah pada jam 9 malam agar dapat terbangun di 1/3 malam  dan tidak merasa ngantuk saat melakukan sholat lail.


BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
Mata pelajran Fiqih merupakan mata pelajaran yang sangat penting bagi kita, khususnya orang islam, karena dengan adanyanya pembelajaran Fiqih kita akan mengetahui tentang macam-macam shalat, salah satunya yakni shalat tahajud. Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari sesudah mengerjakan shalat isya’ sampai terbitnya fajar dan sesudah bangun tidur, meskipun hanya sebentar.
Pelaksanaan shalat tahajud ini akan bernilai lebih jika dilaksanakan pada sepertiga malam. Menurut keterangan yang sahih, di 1/3 malam itu merupakan waktu yang mustajabah untuk berdo’a (dikabulkannya do’a). Cara mengerjakan Shalat Tahajud pada dasarnya adalah sama seperti mengerjakan shalat sunnah yang lainnya, Diawali dengan takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam, hanya saja niatnya yang membedakan.
B.     SARAN
Penulis menyarankan pembaca agar selalu mengerjakan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, khususnya dalam melakukan amalan-amalan ibadah baik wajib maupun sunnah, penulis berharap semoga kita termasuk golongan orang-orang mukmin yang selalu taat akan perintah Allah SWT. Aamiin.
Selain itu, penulis juga menyarankan, agar pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun guna memperbaiki karya ilmiah ini mungkin hanya ini yang dapat penulis sarankan semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan penulis mohon maaf atas segala kekurangan karya ilmiah ini semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua Aamiin.

DAFTAR PUSTAKA
Agama RI Depertemen. al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Syamil Quran.
Ali Said bin bin Wahf al-Qathani. 2006. Ensiklopedi Shalat.  Jakarta: Pustaka imam Syafi’e.
Daib Musthafa Al-Bigha.  Tadzib Kompilasi Hukum Islam Ala Madzhab Syafi’I.
(Surabaya : Al-Hidayah).
Khalid Amru. Melamar. 2009. Bidadari dengan Shalat Malam. Jakarta: Mirqat.
Mz Labib. 2002.  pedoman &bimbingan shalat sunnat lengkap. Surabaya: terbit terang.
Rifa’i Moh. 1976. Risalah Tuntunan Sholat lengkap. Semarang: CV. Toha Putra.
Zainuddin. 1993.Terjemah Fathul mu’in. Surabaya: Al-Hidayah.    
14
 


[1] Moh.Rifa’i, Risalah Tuntunan Sholat Lengkap, (semarang: CV. Toha Putra, 1976), Hlm. 87.
[2]  Musthafa Daib Al-Bigha, Tadzib Kompilasi Hokum Islam Ala Madzhab Syafi’I, (Surabaya : Al-Hidayah), Hlm. 99
[3] Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: Syamil Quran), Hlm. 574.
[4] Moh. Rifa’i, Risalah Tuntunan Sholat lengkap, (Semarang: CV. Toha Putra, 1976), Hlm. 87.
[5] Labib Mz, pedoman &bimbingan shalat sunnat lengkap, (Surabaya: terbit terang, 2002) Hlm. 47.
[6] Zainuddin, Terjemah Fathul mu’in (Surabaya:Al-Hidayah,1993).Hlm. 372
[7] Labib Mz, Pedoman & Bimbingan Shalat Sunnat Lengkap, (Surabaya: Terbit Terang, 2002) Hlm. 45
[8] Moh. Rifa’i, Risalah Tuntunan Sholat lengkap, (semarang: CV. Toha Putra, 1976), Hlm. 87.
[9] Said bin Ali bin Wahf al-Qathani, Ensiklopedi shalat,  (Jakarta: Pustaka imam Syafi’e, 2006) Hlm.422

Komentar