BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ibadah sunnah
adalah ibadah yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa. Salah satu ibadah
shalat sunnah yang memiliki nilai yang tinggi di mata Allah adalah
shalat tahajud. Nabi SAW bersabda “ seutama-utama sholat, sesudah shalat fardhu
ialah shalat sunnat di waktu malam/shalat tahajud” (HR Muslim). Pelaksanaan
shalat tahajud ini akan bernilai lebih jika dilaksanakan pada sepertiga malam. Menurut keterangan yang sahih, di
1/3 malam itu merupakan waktu yang mustajabah untuk berdo’a (dikabulkannya
do’a) dalam sebuah hadits.
Shalat sunnah yang sangat di anjurkan
oleh rosulullah SAW adalah sholat tahajud karena di dalam sholat tahajud itu
terdapat keutamaan dan keistimewaan yang besar sekali, sebagaimana yang telah
tegaskan oleh Allah di dalam firmannya:
”Dan
dari pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu
ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ketempat yang
terpuji”.(QS. Al Isra’:79)
Dan juga sabda
rosulullah SAW. Yang artinya :
“kerjakanlah
shalat malam, karena shalat malam itu kebiasaan orang-orang yang saleh sebelum
kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, juga
sebagai penebus pada segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat
menghindarkan penyakit dari badan” (HR. Imam Tarmidzi & Ahmad)
B.
Rumusan Masalah
Makalah ini akan
membahas beberapa rumusan masalah tentang pembelajaran fiqih Bab Sholat Tahajud
di antaranya:
1.
Apakah Sholat Tahajud itu?
2.
Kapan waktu untuk melaksnakan Sholat Tahajud?
3.
Bagaimana tata cara Shalat Tahajud?
4.
Apa saja manfaat Shalat Tahajud?
5.
Apa saja keutamaan sholat tahajud itu?
C.
Tujuan
Dari
permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini, adapun tujuan yang dapat di
ambil dari rumusan masalah
1. Dapat memahami pengertian Sholat Tahajud.
2. Dapat mengetahui tata cara Sholat
Tahajud.
3. Dapat mengetahui waktu pelaksanaan
Sholat Tahajud.
4. Dapat mengetahui manfaat Sholat Tahajud.
5. Dapat mengetahui keutamaan Sholat
Tahajud.
D. Manfaat
1.
Kita dapat mengetahui dan memahami apa saja pokok
bahasan dan permasalahan yang ada pada Bab Sholat Tahajud
2.
Selain itu penulis juga dapat mengembangkan
kreatifitas pemikiran dan pengetahuan yang telah di pelajari dalam pembelajaran
fiqih
3.
Dan makalah ini juga dapat membantu orang awam yang
belum mengerti tentang bahasan fiqih bab Sholat Tahajud
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SHOLAT TAHAJUD
Sholat
Tahajud merupakan Salah satu ibadah
shalat sunnah yang memiliki nilai yang tinggi di mata Allah adalah shalat
tahajud. Nabi SAW
عن
أبي هريرة رضي الله عنه قال: سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم:
أي
الصلاة أفضل بعد المكتوبة؟ قال: الصلاة في جوف الليل
Artinya
: Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam pernah ditanya: “Sholat apakah yang paling utama setelah sholat
fardhu (yang lima waktu, pent) ?” beliau menjawab: “Sholat yang paling
utama setelah sholat fardhu adalah sholat (sunnah) di tengah malam
(sholat Tahajjud).” (Diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari dan Muslim).
Shalat Tahajud
adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari, sedikitnya dua rokaat dan
sebanyak-banyaknya tidak terbatas waktu mengerjakan sholat tahajud adalah pada
malam hari sesudah mengerjakan shalat isya’ sampai terbitnya fajar. Shalat di
waktu malam hanyalah sholat tahajud maka dari itu sholat ini disebut “Sholat
Lail”, dengan syarat apabila dilakukan sesudah bangun dari tidur malam,
sekalipun tidur itu hanya sebentar. Jadi, apabila di kerjakan tanpa tidur
terlebih dahulu sebelumnya, maka shalat
tersebut bukan dinamakan sholat tahajud tetapi hanya sholat biasa seperti
sholat witir dan lain sebagainya.[1]
Diantara shalat-shalat sunnah yang
di cintai oleh AllahTa’ala ada satu shalat
yang sangat
dianjurkan oleh Allah Ta’ala dan Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallamyaitu
Qiyamul lail atau shalat tahajjud
sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
“Dan pada sebahagian
malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu
mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”.(QS:Al
isra’ 79)[2], Dan juga firman Allah dalam surat Al muzzammil:
“wahai orang yang berselimut(muhammad),bangunlah (untuk shalat) dimalam
hari, kecuali sedikit (dari padanya)”(QS.Al-muzzammil 1-2).[3]
B. WAKTU
UNTUK MELAKSNAKAN SHOLAT TAHAJUD
Waktu paling utama untuk
melaksanakan shalat tahajjud adalah pada sepertiga malam terakhir. sebab Allah
turun ke langit dunia pada waktu tersebut. sebagaimana diriwayatkan oleh Abu
hurairah dalam kitab shahih bukhari dan muslim. pembagian waktu 1/3 malam
tersebut adalah :
1. Sepertiga Pertama,
yaitu kira-kira mulai dari pukul 19.00 WIB
hingga pukul 22.00 WIB.
2. Sepertiga
kedua, yaitu kira-kira dari pukul 22.00 WIB sampai dengan pukul 01.00 WIB.
3. Sepertiga
ketiga, yaitu kira-kira dari jam 01.00 WIB sampai dengan masuknya subuh, ini
adalah waktu yang paling utama.[4]
C.
TATA CARA SHALAT TAHAJUD
Cara
mengerjakan Shalat Tahajud pada dasarnya adalah sama seperti mengerjakan shalat
sunnah yang lainnya, Diawali dengan takbiratul ihram dan di akhiri dengan
salam, hanya saja niatnya yang membedakan. Adapun lafadz niat Sholat Tahajud
sebagai berikut:
اُصَلِّى
سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Artinya: "Aku niat shalat sunat
tahajud dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah SWT"
Setelah dengan
berdiri, sholat tahajud juga boleh dikerjakan dengan duduk atau bersila,
sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadits Nabi SAW yang artinya :
“sesungguhnya Nabi SAW biasa melakukan
shalat malam sekali dengan berdiri dan (lain waktu) melakukannya lama sekali
dengan duduk. Bila beliau membaca dengan berdiri, ruku’dan sujudnya dilakukan
dari berdiri. (HR. Jama’ah, kecuali Imam bukhari dari Aisyah r.a).[5]
Kemudian setelah selesai
mengerjakan sholat tahajud, kita dianjurkan untuk membaca doa setelah sholat tahajud diringi dengan
berdzikir seperti membaca Istigfhar dan sholawat Nabi Muhammad, kemudian tahmid
dan tasbih untuk mendekatkan diri kita kepada Allah Swt dan makin dicintai oleh
Allah. Berikut adalah do’a setelah sholat tahajud:
Artinya: “Ya Alloh,
bagimu segala puji. Engkau-lah (Alloh) penegak langit dan bumi dan alam semesta
serta segala isinya. Bagimulah segala puji, Engkau (Alloh) Raja penguasa langit
dan bumi. Bagimu-lah (Alloh) segala puji, pemancar cahaya langit dan bumi.
Bagimu-lah (Alloh) segala puji, Engkau-lah (Alloh) yg hak dan janjimu adalah
benar dan perjumpaanmu itu adalah hak dan firmanmu adlh benar, dan surga adlh
hak dan Neraka adlh hak dan Nabi – Nabi itu hak benar dan Nabi Muhammad Saw
adalah benar, dan saat hari Kiamat itu benar. Ya Alloh kepadamulah kami
berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali dan kepadamulah
kami rindu dan kpd engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yg
sudah kami lakukan dan yg sebelumnya baik yg kami sembunyikan maupun yg kami
nyatakan. Engkaulah Tuhan yg terdahulu dan Tuhan yg terakhir, Tiada Tuhan
melainkan Engkau Alloh Rabbul Alamin. Tiada daya dan kekuatan melainkan
dg Allah”.
Sedangkan
menurut Imam Malik, Imam Syafi’I dan Imam Hanafi serta sebagian ulama salaf berpendapat shalat
tahajjud terdiri dari dua-dua rakaat kecuali shalat witir. Namun mereka
berselisih dalam menetapkan apakah itu wajib atau sunnah, dalam hal ini mereka
berpegang pada riwayat yang terdapat dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim,
juga selain mereka dari jalur Malik dari Nafi dan Abdullah bin Dinar dari Ibnu
Umar bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah tentang shalat lail.
Dalam al-mubdi’
disebutkan: menurut ibnu syihab dan syaikh sulaiman bin nashir al-ulwan,jika
lebih dari itu (dua) maka hal itu tidak benar. Imam Ahmad berkata: ”Hendaklah
bagi orang yang berdiri pada rakaat ketiga dalam shalat lail untuk kembali
duduk sekalipun ia telah memulai bacaannya. karena seharusnya dia salam pada
rakaat kedua.dan hal itu mutlak berdasarkan hadits.”
Menurut madzhab Abu Hanifah. Ia berkata:”Apabila engkau menginginkan dua rakaat
ataupun empat rakaat atau enam atau
delapan rakaat serta tidak salam kecuali pada akhirnya”. Mengerjakan empat
rakaat dalam satu salam lebih utama menurut madzhab Abu Hanifah. Dalam hadits
Aisyah pada Shahih Bukhari dan Muslim, ketika Abu Salamah bin Abdirrahman
bertanya kepadanya mengenai cara shalat lail Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam. Aisyah menjawab:
صَلاَةُ
اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِىَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً
وَاحِدَةً ، تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى
“Shalat
malam itu dua raka’at-dua raka’at. Jika salah seorang di antara kalian takut
masuk waktu shubuh, maka kerjakanlah satu raka’at. Dengan itu berarti kalian
menutup shalat tadi dengan witir.”
Padahal ini dalam konteks pertanyaan. Seandainya shalat malam itu ada
batasannya, tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan
menjelaskannya”. (HR. Bukhori dan Muslim)
Adapun hadits
Ibnu Umar (shalat tahajjud dua-dua rakaat) tidak mengindikasikan salam pada
tiap dua rakaat. Begitu pula lafadz hadits tidak mendukung pengertian tersebut.
makna hadits lebih cenderung kepada sunnah. Serta amalan itulah yang banyak
dikerjakan. Selanjutnya apakah harus tasyahud tiap dua rakaat, atau empat rakaat dengan sekali tasyahhud tidak
ditemukan satu dalilpun untuk menetapkan salah satunya. Namun selayaknya kita
memilih salah satunya. Bilangan salat tahajud tiada batasnya. Dikatakan
rakaatnya sebanyak 12 rakaat.[6]
Sedangkan menurut Zaid bin Kholid Al Juhani mengatakan,
لأَرْمُقَنَّ صَلاَةَ رَسُولِ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- اللَّيْلَةَ فَصَلَّى. رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ ثُمَّ
صَلَّى رَكْعَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ
وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ
قَبْلَهُمَا ,ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ثُمَّ
صَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُمَا دُونَ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا ثُمَّ أَوْتَرَ فَذَلِكَ
ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً
“Aku
pernah memperhatikan shalat malam yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Beliau pun melaksanakan 2 raka’at ringan. Kemudian setelah
itu beliau laksanakan 2 raka’at yang panjang-panjang. Kemudian beliau lakukan
shalat 2 raka’at yang lebih ringan dari sebelumnya. Kemudian beliau lakukan
shalat 2 raka’at lagi yang lebih ringan dari sebelumnya. Beliau pun lakukan
shalat 2 raka’at yang lebih ringan dari sebelumnya. Kemudian beliau lakukan
shalat 2 raka’at lagi yang lebih ringan dari sebelumnya. Lalu terakhir beliau
berwitir sehingga jadilah beliau laksanakan shalat malam ketika itu 13 raka’at.”
Ini berarti Nabi SAW, melaksanakan witir dengan 1 raka’at.
D.
MANFAAT SHALAT TAHAJUD
1.
Seseorang yang melaksanakan sholat tahajud akan
memiliki sifat rendah hati
2.
Akan menjadikan pelakunya sebagai orang yang selalu
mensyukuri ni’mat Allah SWT[7]
3.
Dapat melepaskan godaan syetan, dan dapat menjadikan
badan agar lebih semangat.
4.
Mengusir
Penyakit Dan Meningkatkan Kekebalan Tubuh.
Sholat tahajud dapat mengusir
berbagai penyakit dan di saat yang sama meningkatkan kekebalan tubuh. Sedikit
yang menyadari bahwa kepatuhan kita mengerjakan ritual keagamaan semisal sholat
tahajud akan memberikan pengaruh pada meningkatnya sistem kekebalan tubuh. Hal
ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Mohammad Shaleh. Lebih
lanjut beliau mengatakan bahwa di saat yang sama ketika kekebalan tubuh sudah
meningkat, otomatis segala penyakit yang menyerah akan musnah dengan
sendirinya.
5.
Membesarkan
rongga paru-paru
Gerakan shalat yang kita lakukan ketika
shalat mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Salah satu gerakan
yang bermanfaat untuk kesehatan yaitu gerakan takbiratul ihram kemudian kita
bersedekap.
Gerakan tersebut akan membuka
rongga paru-paru menjadi besar sehingga akan memperlancar aliran udara menuju
paru-paru. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk kesehatan paru-paru kita.
Shalat tahajud yang dilakukan pada pagi hari yaitu jam 03.00 pagi akan semakin
mendukung kesehatan tubuh karena kita akan melakukan gerakan-gerakan yang dapat
memberikan manfaat banyak bagi kesehatan tubuh bahkan manfaatnya akan lebih
dibanding dengan olahraga.
6.
Terhindar
dari infeksi pernapasan
Menurut salahsatu pakar kesehatan
dari Universitas Indonesia salah satu cara untuk melakukan gaya hidup sehat
yaitu dengan membiasakan diri melaksanakan sholat tahajud. Sholat tahajud akan
membantu tubuh meningkatkan kesehatan serta menyembuhkan berbagai macam
penyakit yang diderita seperti penyakit pernapasan.
Sholat tahajud akan menjadi seperti
terapi yag sangat baik untuk menyembuhkan infeksi pernapasan serta mencegahnya
untuk datang kembali sehingga tubuh akan sehat dan bugar.
E.
KEUTAMAAN SHOLAT TAHAJUD
Di antara
keutamaan-keutamaan sholat tahajud adalah sebagai berikut:
1.Dikabulkannya
doa-doa
Sebagaimana hadist yang di
riwayatkan oleh abu hurairah dari rosulullah SAW. Yang berbunyi :
Artinya : Perintah Allah turun ke
langit dunia di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu
berseru: Adakah orang-orang yang memohon (berdo’a), pasti akan ku kabulkan
adakah orang yang meminta, pasti akan ku beri dan adakah yang mengharap/
memohon ampunan, pasti akan ku ampuni segala baginya sampai tiba waktu shubuh.[8]
2.
Akan
diangkat derajatya
Allah akan
mengangkat derajat orang-orang yang melaksanakan shalat tahajud degan derajat
yang mulia. Shalat merupakan sholat yang menjadi dasar amalan sementara sholat
tahajud ayang akan menjadi ibadah tambahan yang akan menjadikan penolong bagimu
diakhirat nanti. Orang yang melaksanakan sholat tahajud akan di berikan tempat
yang berbeda dari orang yang tidak melaksanakan sholat tahajud.
Orang yang melaksanakan sholat
tahajud akan diberikan derjat mulia serta tempat yang terpuji sehingga
membedakan mana yang bertaqwa dan mana yang tidak bertaqwa. Kenikmatan serta
derajatnya tidak ada yang bisa menyamainya di dunia ini karena hanya akan
diberikan kepada orang-orang yang mau melkasanakan shalat tahajud dengan penuh
keikhlasan di akhirat nanti.
3.
Menjauhkan
diri dari kelalaian hati
Manfaat melaksanakan sholat tahajud salah satunya yaitu maka
orang tersebut akan dijauhkan dari kelalaian hati. Maka kita akan selalu
diingatkan agar senantiasa ingat kepada Sang Maha besar sehingga hati kita
tidak akan sombong, tamak, iri, dengki serta penyakit hati lainnya yang dapat
membuat kita lupa dan lalai bahwa sebenarnya kita hidup di dunia ini hanya
sebentar ibaratnya hanya numpang minum di warung.
Jangan
sampai kita terlena karena kita hanya mampir. Tetap fokus pada tujuan utama
kita bahwa hidup yang sesungguhnya adalah ketika telah berada di akhirat nanti.
Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa “barang siapa yang melaksanakan sholat
malam hari dengan membaca seratus ayat, maka ia tidak akan dicatat sebagai
orang yang lalai. Dan apabila membaca dua ratus ayat, maka sungguh ia akan
dicatat sebagai orang yang selalu taat dan ikhlas.
4.
Mendapat
keringanan ketika dihisab di akhirat
Ketika di
akhirat nanti tidak ada yang bisa menolong kit kecuali amal yang telah kita
lakukan di dunia. Ketika dihisab atau ditimbang amal kita inilah yang akan
menentukan kita akan masuk surga atau neraka. Ketika timbangan amal kita leboh
berat kebaikan yang telah kita perbuat maka kita akan masuk surga, tetapi
sebaliknya jika timbangan perbuatan dosa kita leboh berat maka kita akan masuk
neraka.
Seorang muslim
yang secara rutin melaksanakan shalat tahajud akan mendapatkan keringan ketika
dihisab di akhirat. Doa-doa kita yang telah kita panjatkan saat shalat tahajud
maka akan di ampuni karena berdoa di waktu yang mustajabah yaitu sepertiga
malam.
F. TIPS
BANGUN DI SEPERTIGA MALAM
Salah satu kendala bagi seseorang
yang ingin melaksanakan tahajud adalah susahnya untuk bangun pada malam hari.
Berikut tips untuk bangun tidur pada 1/3 malam:
1. Keinginan yang kuat
Jika kita menginginkan shalat malam
(shalat lail), tumbuhkan keinginan yang kuat (niat) dari dalam diri untuk
bangun, sebelum tidur. Peliharalah niat itu dan kuatkan kembali hingga mata
terpejam. Rasulullah SAW:“Barangsiapa
yang akan tidur berniat untuk bangun shalat tahajud, duran hingga pagi hari,
maka dicatatnya niat itu sebagai satu pahala, sedang tidurnya itu dianggap
sebagai karunia dari Allah yang diberikan padanya.”(HR. An-Nasa’i dan Ibnu
Majah dengan sanad yang shahih)[9]
2. Mengatur Aktivitas di Siang Hari
Banyaknya
aktivitas di siang hari akan membuat kita malas untuk bangun di malam hari, karena
kecapekan dan sebagainya. Untuk menghindari hal tersebut hendaknya kita mengatur
atau mengurangi aktivitas tersebut, sehingga kita tidak terlalu capek dan tidak
malas untuk bangun malam dan tetap mecari pahala dari Allah.
3. Pasang Alarm Sebelum Tidur
Pasanglah alarm sebelum tidur, agar saat
kita tidur dapat terbangun karena terdengar suara alarm yang berbunyi di saat
sepertiga malam terakhir.
4. Hindari tidur larut malam
Tidurlah pada jam 9 malam agar dapat
terbangun di 1/3 malam dan tidak merasa
ngantuk saat melakukan sholat lail.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Mata pelajran Fiqih merupakan mata
pelajaran yang sangat penting bagi kita, khususnya orang islam, karena dengan
adanyanya pembelajaran Fiqih kita akan mengetahui tentang macam-macam shalat,
salah satunya yakni shalat tahajud. Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang
dikerjakan pada malam hari sesudah mengerjakan shalat isya’ sampai terbitnya
fajar dan sesudah bangun tidur, meskipun hanya sebentar.
Pelaksanaan shalat tahajud ini akan
bernilai lebih jika dilaksanakan pada sepertiga malam. Menurut keterangan yang sahih, di
1/3 malam itu merupakan waktu yang mustajabah untuk berdo’a (dikabulkannya
do’a). Cara
mengerjakan Shalat Tahajud pada dasarnya adalah sama seperti mengerjakan shalat
sunnah yang lainnya, Diawali dengan takbiratul ihram dan di akhiri dengan
salam, hanya saja niatnya yang membedakan.
B. SARAN
Penulis menyarankan pembaca agar selalu
mengerjakan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, khususnya dalam
melakukan amalan-amalan ibadah baik wajib maupun sunnah, penulis berharap semoga
kita termasuk golongan orang-orang mukmin yang selalu taat akan perintah Allah
SWT. Aamiin.
Selain itu, penulis juga menyarankan,
agar pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
memperbaiki karya ilmiah ini mungkin hanya ini yang dapat penulis sarankan
semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan penulis mohon maaf atas segala
kekurangan karya ilmiah ini semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua Aamiin.
DAFTAR
PUSTAKA
Agama RI Depertemen. al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Syamil Quran.
Ali Said bin
bin Wahf al-Qathani. 2006. Ensiklopedi
Shalat. Jakarta: Pustaka imam Syafi’e.
Daib Musthafa Al-Bigha. Tadzib
Kompilasi Hukum Islam Ala Madzhab Syafi’I.
(Surabaya :
Al-Hidayah).
Khalid Amru. Melamar.
2009. Bidadari
dengan Shalat Malam. Jakarta: Mirqat.
Mz Labib.
2002. pedoman &bimbingan shalat
sunnat lengkap. Surabaya: terbit terang.
Rifa’i Moh.
1976. Risalah
Tuntunan Sholat lengkap. Semarang: CV. Toha Putra.
Zainuddin. 1993.Terjemah Fathul mu’in.
Surabaya: Al-Hidayah.
14
|
Komentar
Posting Komentar