tes penilaian portofolio


PENILAIAN PORTOFOLIO
Untuk Mata Kuliah “Evaluasi Pembelajaran”




Dosen Pembimbing :
Tatik Indayati, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 6

Niemas Izdihari R                                            4D / D97216068
Nur Imama Sholihah                                        4D / D97216070
Ami Hafidhoh                                                  4D / D97216096



PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2018
PENILAIAN PORTOFOLIO
A.    Pengertian Penilaian Portofolio
Secara etimologis, Portofolio merupakan perpaduan dua kata “port” dan “folio”. Port dapat diartikan sebagai kumpulan dari suatu kegiatan atau course, sedangkan “folio” adalah kertas atau folio. Jadi, fortofolio merupakan karya kegiatan yang dituliskan di atas kertas.
Asesmen portofolio jauh lebih kompleks dari asesmen dengan menggunakan tes tradisional, yaitu pengumpulan bukti-bukti karya tulis dan sampel kerja peserta didik dari waktu ke waktu sesuai dengan lama waktu setiap materi pendidikan diberikan. Pemilihan karya dilakukan dengan hati-hati serta mewakili karya peserta didik secara keseluruhan dalam materi yang dinilai. Karya-karya itu merupakan gambaran kemajuan hasil belajar peserta didik, berupa kemajuan akademik, belajar, keterampilan, maupun sikap. Jadi, portofolio itu dapat berupa sampel kerja (work samples) dan laporan tertulis berkenaan dengan sampel kerja itu, atau berbagai karya tulis peserta didik dari waktu kewktu selama kegiatan materi pembelajaran.[1]
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya siswa atau hasil ulangan dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh siswa.
Penilaian portofolio  memiliki beberapa kelebihan. Portofolio lebih objektif memotret hasil kerja siswa yang sebenarnya. Portofolio juga lebih terbuka karena siswa ikut serta menilai pekerjaan yang dilakukannya. Portofolio tidak hanya sebagai tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, tetapi juga merupakan sumber informasi bagi guru dan siswa.[2]
Portofolio berarti koleksi dokumen atau tugas-tugas yang diorganisasikan dan dipilih untuk mencapai tujuan dan sebagai bukti yang nyata dari seseorang yang memiliki pertumbuhan dalam bidang pengetahuan, disposisi, dan keterampilan. Penilaian portofolio di sini diartikan sebagai kumpulan fakta/bukti dan dokumen yang berupa tugas-tugas yang terorganisir secara sistematis dari seseorang secara individual dalam proses pembelajaran. Selain itu juga diartikan sebagai koleksi sistematis dari siswa dan guru untuk menguji proses dan prestasi belajar.
Portofolio bukan objek, melainkan perantara penilaian oleh siswa dan guru yang menggambarkan aktivitas dan proses yaitu mendorong siswa untuk berdialog, merencanakan tujuan, bekerja sama, memilih, membandingkan, berbagi penngetahuan, mempertimbangkan/ merenungi, membuat keputusan dan tidak hanya mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukannya tetapi juga menguatkan dengan argumentasi yang tepat. Hal ini sesuai dengan pembelajaran merekonstruksi untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui, mengerti dan lakukan. Semua itu penting untuk keefektifan penilaian.
Suatu penilaian selalu berkaitan antara mengajar dan belajar. Dalam penilaian portofolio, guru dalam kelas adalah pasangan dalam suatu tim, siswa bekerja dengan guru untuk menetapkan tujuan pembelajaran. Guru adalah seseorang yang memberikan bantuan, memimpin dan memberi petunjuk, tetapi guru bukan sebagai pusat melainkan siswalah yang menjadi pusat dalam proses belajar mengajar. Siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan yang didasari oleh pengetahuan dan keaktifannya sebagai anggota masyarakat.
Dari beberapa uraian tentang penilaian portofolio di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian portofolio memiliki karakteristik sebagai berikut.
1.      Merupakan hasil karya siswa yang berisi kemajuan dan penyelesaian tugas-tugas secara terus-menerus dalam usaha pencapaian kompetensi pembelajaran.
2.      Mengukur setiap prestasi siswa secara individual dan menyadari perbedaan di antara siswa.
3.      Merupakan suatu pendekatan kerja sama.
4.       Mempunyai tujuan untuk menilai diri sendiri.
5.      Memperbaiki  dan mengupayakan prestasi.
6.      Adanya keterkaitan antara penilaian dan pembelajaran.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam membaca dan menulis sebagai bahan penyusunan penilaian portofolio adalah:
1.      Membuat rencana, survei (mengawasi, menyelidiki, mengukur), laporan, dan kesatuan dari membaca dan menulis.
2.      Puisi-puisi kesukaan, nyanyian, surat dan komentar-komentar.
3.      Menyelesaikan contoh-contoh ilustrasi berupa tulisan yang meyakinkan, menginformasikan dan menceritakan.
4.      Contoh dari tulisan lintas kurikulum seperti laporan, jurnal, dan catatan buku.
5.      Cakupan catatan buku seperti naskah drama, menyaksikan kesenian, bentuk-bentuk tulisan, jaringan teknologi (internet), dan gambar-gambar atau peta.
6.      Catatan siswa dari buku yang dibaca.
7.      Menanggapi tulisan atau buku.
8.      Menulis ilustrasi secara kritis tentang bacaan-bacaan.
9.      Catatan dari membaca dan menulis secara individual tentang hasil sidang atau musyawarah.
10.  Bagian nyata dari perkembangan suatu organisasi, lembaga, negara dan dunia.
11.  Menulis dan menunjukkan perkembangan usia dan perangai.
12.  Menilai sendiri.
13.  Menunjukkan dan menemukan sesuatu.[3]

Bagaimana teknik melakukan monitoring terhadap hasil kerja dan pengalaman siswa itu? Inilah yang dimaksud dengan penilaian portofolio. Portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis dan terorganisir sebagai hasil dari usaha pembelajaran yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Melalui hasil karya tersebut guru dapat melihat perkembangan kemampuan siswa baik dalam aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan sebagai bahan penilaian. Hasil karya yang dihasilkan bisa hasil karya yang dikerjakan di dalam kelas (artifacts), atau bisa juga hasil karya siswa yang dilakukan di luar kelas (reproduction). Hasil karya siswa itu kemudian dinamakan evidence. Melalui evidence inilah, siswa dapat mendemonstrasikan unjuk kerja kepada orang lain baik tentang pengetahuan, sikap maupun keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.[4]
Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan siswanya. Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa sehingga guru dan siswa memiliki kesempatan mengembangkan kemampuannya. Portofolio dapat pula berfungsi sebagai alat ukur untuk melihat :
(a)    Perkembangan tanggung jawab siswa dalam belajar
(b)   Perluasan dimensi belajar
(c)    Pembaruan kembali proses belajar-mengajar
(d)   Penekanan pada pengembangan pandagan siswa dalam belajar
Portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan berikut :
(a)    Mengetahui perkembangan yang dialami siswa
(b)   Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
(c)    Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik
(d)   Meningkatkan efektivitas proses pembelajaran
(e)    Bertukar informasi dengan orangtua/wali siswa dan guru lain, dan
(f)    Mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa.


B.     Prinsip Penilaian Portofolio
Ada beberapa prinsip yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di kelas, yaitu :
1.      Kesesuaian (Relevance)
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan tujuan pembelajaraan yang terdapat dalam kurikulum.
2.      Saling percaya (mutual trust) antara guru dan siswa
Guru dan siswa harus memiliki rasa saling mempercayai. Keduanya harus saling merasa sebagai pihak yang saling memerlukan, dan memiliki semangat untuk saling membantu. Karenanya, mereka harus saling terbuka dan jujur satu sama lain. Sehingga memungkinkan proses pembelajaran berjalan dengan baik.
3.      Kerahasiaan Bersama (confidentiality) antara guru dan siswa
Kerahasiaan hasil pengumpulan bahan dan penilaian perlu dijaga dengan baik. Tidak disampaikan pada pihak lain yang tak berkepentingan. Pelanggaran terhadap norma ini, selain menyangkut etika, juga dapat memberi dampat negative kepada proses Pendidikan anak.
4.      Kepuasan (satisfaction)
hasil kerja portofolio seyogyanya berisi sejumlah keterangan dan bukti yang memuaskan guru dan siswa. Portofolio hendaknya juga merupakan bukti prestasi cemerlang siswa dan keberhasilan pembinaan guru.
5.      Milik Bersama (joint ownership) antara guru dan siswa
Guru dan siswa perlu merasa berkas portofolio sebagai milik Bersama. Oleh karena itu, keduanya perlu menyepakati Bersama tempat hasil karya yang telah dihasilkan siswa akan disimpan, dan bahan-bahan baru yang akan dimasukkan. Hal ini membuat siswa merasa memiliki hasil kerjanya. Pada akhirnya akan tumbuh rasa tanggung jawab pada dirinya.
6.      Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya di peroleh dari catatan perilaku harian siswa (anecdot) mengenai sikapnya dalam belajar, keantusiasan dalam mengikuti pelajaran dan sebagainya. Aspek lain yang dari penilaia portofolio adalah penilaian hasil, yaitu menilai hasil akhir suatu tugas yang diberikan oleh guru.[5]
7.      Keterbukaan
Portofolio adalah penilaian yang dilaksanakan secara terbuka, artinya guru sebagai evaluator bukan hanya berperan sebagai orang yang memberi nilai atau kritik, akan tetapi siswa yang dievaluasi perlu memahami mengapa kritik itu muncul, oleh sebab itu guru harus terbuka melalui argumentasi yang tepat dalam setiap memberikan penilaian. Untuk menciptakan keterbukaan, dalam setiap proses pembelajaran guru harus menciptakan iklim belajar yang menyenangkan, sehingga setiap siswa dapat menunjukkan kemampuannya tanpa ada perasaan takut atau malu.
8.      Budaya Pembelajaran
Penilaian portofolio harus dapat mengembangkan budaya belajar. Sebab penilaian portofolio itu sendiri pada dasarnya mengandung proses pembelajaran. Unjuk kerja yang tergambar pada setiap evidence pada dasarnya adalah proses pembelajaran.
9.      Refleksi
Penilaian portofolio harus memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang telah dilakukannya. Melalui refleksi, siswa dapat menghayati tentang proses berpikir mereka sendiri, kemampuan yang telah mereka peroleh, serta pemahaman mereka tentang kompetensi yang telah dimilikinya.[6]

C.    Bentuk Penilaian Portofolio
Ditinjau dari bentuknya, penilaian portofolio dibedakan menjadi tiga bentuk : portofolio kerja, portofolio dokumentasi, dan portofolio penampilan. Untuk membedakan bentuk portofolio di atas, diperlukan karakteristik dan format ideal.
1.      Portofolio kerja
Portofolio kerja adalah usaha yang dilakukan seorang siswa atau usaha bersama dari sekelompok siswa. Hal-hal yang harus dilakukan siswa dan dinilai dalam portofolio jenis ini antara lain draft, pekerjaan yang belum selesai, atau pekerjaan terbaik yang dihasilkan siswa. Dalam portofolio jenis ini digunakan dalam diskusi antara guru dan siswa. Ini akan membuat guru mengetahui kemajuan siswa, dan memungkinkan menolong siswa untuk mengidentifikasi kelemahan, kelebihan, serta kelayakan dalam merancang dan meningkatkan pembelajaran.
 Berbagai macam tugas yang diberikan kepada siswa. Siswa boleh memilih tugas-tugas yang dianggapnya cocok. Guru juga dapat memutuskan apa yang harus dikerjakan siswa. Siswa dapat bekerja sama dengan dengan siswa lain dalam mengerjakan tugas tertentu.       
Keberhasilan penggunaan portofolio kerja bergantung pada kemampuan untuk merefleksikan dan mendokumentasikan kemajuan dalam proses belajar mengajar, baik dari sudut pandang siswa maupun guru. Guru harus meyakinkan siswa bahwa apa yang dilakukan siswatelah sesuai dengan tujuan pemeblajaran yang ditentukan sehingga perkembangan siswa dapat dipantau dari waktu ke waktu. Hal yang paling penting adalah untuk menemukan sesuatu yang seimabang antara siswa dan guru guna mengontrol isi portofolio.

2.      Portofolio dokumentasi
Portofolio dokumentasi adalah kumpulan hasil kerja terbaik siswa yang akan diajukan dalam penilaian. Dengan demikian, portofolio dokumentasi merupakan sekumpulan hasil kerja siswa selama kurun waktu tertentu.
Portofolio dokumentasi tidak hanya berisi hasil kerja siswa, tetapi semua proses yang digunakan oleh siswa untuk mengahsilkan karya tertentu. Bila tujuan dilakukannya portofolio dokumentasi untuk penilaian, maka guru harus mampu menentukan hasil kerja siswa sebagai salah satu bukti yang dapat menunjukkan pencapaian belajar siswa.
Dalam proses seleksi, siswa memilih dan menyatukan semua pekerjaan dalam dokumentasi portofolio. Guru kemudian menyeleksi hasil kerja tersebut. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada guru dan siswa dalam memilih hasil kerja siswa yang telah memenuhi kategori tertentu. Partisipasi siswa dalam proses seleksi memberikan kesempatan kepada mereka untuk merefleksikan kerja mereka.

3.      Portofolio penampilan
Portofolio penampilan digunakan untuk memilih hal-hal yang paling baik atau pekerjaan terbaik yang dihasilkan oleh siswa. Portofolio penampilan tidak mencakup proses pekerjaan, perbaikan, dan penyempurnaan pekerjaan siswa. Portofolio penampilan digunakan untuk tujuan seperti seleksi, sertifikasi, ataupun penilaian kelas.
Portofolio penampilan sangat berguna untuk penilaian sumatif yang bergantung
(a)    Seberapa baik isi portofolio mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
(b)   Seberapa baik hasil kerja siswa telah menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnya
Portofolio penampialn juga haruslah menggambarkan hasil kerja siswa yang asli. Guru haruslah memerhatikan seberapa bagus pekerjaan siswa yang telah diselesaikan.[7]

D.    Merancang Penilaian Portofolio
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika merancang penilaian portofolio, antara lain menentukan tujuan, seleksi, penilaian, dan format penilaian.
1.      Penentuan Tujuan
Langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan tujuan penilaian portofolio adalah :
a.    Menentukan tujuan portofolio.
b.    Menjelaskan tentang tujuan penggunaan, macam dan bentuk serta kriteria penilaian dari karya siswa yang akan dijadikan portofolio. Penjelasan disertai contoh portofolio yang pernah dilaksanakan.
c.    Kriteria penilaian portofolio ditentukan oleh guru atau guru dan siswa
d.   Harus ditetapkan apakah portofolio digunakan untuk memantau perkembangan siswa ataukah hanya untuk mengoleksi hasil kerja siswa.
e.    Penentuan tujuan portofolio akan sangat berpengaruh terhadap penggunaan bentuk portofolio
f.     Jika ingin mengevaluasi proses maupun hasil portofolio siswa, disarankan untuk menggunakan portofolio dokumentasi.
2.      Isi Portofolio
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam penentuan isi portofolio adalah :
a.    Menentukan bentuk portofolio yang akan dilaksanakan
b.    Menentukan hasil relevansi antara hasil karya siswa dengan tujuan yang akan dinilai.
c.    Menentukan hasil-hasil karya siswa yang akan digunakan sebagai bahan penilaian.
3.      Seleksi
Beberapa hal penitng dalam konteks ini di antaranya :
a.    Menentukan cara pemilihan (seleksi) hasil karya siswa.
b.    Menentukan pihak yang melakukan seleksi hasil karya siswa.
c.    Menentukan dengan cara apakah pemilihan hasil karya siswa dilakukan,khususnya terkait cara meningkatkan refleksi diri dan penilaian diri.
d.   Menentukan proses penilaian portofolio di kelas.
4.      Penilaian
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian di antaranya :
a.         Membedakan antara penilaian portofolio secara individual dan kelompok.
b.        Memastikan dengan benar kriteria yang akan digunakan dalam penilaian portofolio baik yang akan digunakan untuk kelompok maupun untuk siswa secara individu.
c.         Kriteria yang dikembangkan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
d.        Kriteria yang dikembangkan harus mencakup tentang kemampuan yang jelas mulai dari kemampuan yang kurang sampai kemampuan yang baik.
e.         Kriteria yang dikembangkan juga harus mudah dikomunikasikan kepada siswa, orangtua, ataupun pihak lain sehingga mereka dapat dengan mudah memahami kriteria yang dimaksud.
f.         Kriteria penilaian harus dapat digunakan oleh siapa saja (guru yang berbeda) dan dapat meghasilkan pengertian yang sama pada aspek yang sama.[8]

E.     Keunggulan dan Kelemahan Portofolio
Penilaian portofolio memiliki perbedaan yang sangat mendasar dibandingkan dengan sistem penilaian yang biasa dilakukan misalnya dengan tes. Tes biasa digunakan untuk menilai kemampuan penguasaan materi pembelajaran atau perkembangan intelektual siswa, oleh sebab itu tes biasanya dilaksanakan pada akhir selesainya pelaksanaan program pembelajaran misalnya pada akhir caturwulan atau semester. Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai setiap aspek perkembangan siswa termasuk perkembangan minat, sikap, dan motivasi. Oleh sebab itu, penilaian portofolio merupakan bagian integral dari proses pembelajaran yang dilakukan secara terus-menerus dan menyeluruh.
Sebagai suatu teknik penilaian portofolio memiliki keunggulan, diantaranya:
1.      Penilaian portofolio dapat menilai kemampuan siswa secara menyeluruh.
2.      Penilaian portofolio dapat menjamin akuntabilitas (pertanggung-jawaban).
3.      Penilaian portofolio merupakan penilaian yang bersifat individual.
4.      Penilaian portofolio merupakan penilaian yang terbuka.
5.      Penilaian portofolio bersifat self evaluation.[9]
6.      Penilaian portofolio dapat diadaptasikan dengan penggunaan teknologi informasi termasuk melalui media internet.[10]

Di samping kelebihan, penilaian portofolio juga memiliki kelemahan diantaranya.
1.      Memerlukan waktu dan kerja keras.
2.      Penilaian portofolio memerlukan perubahan cara pandang.
3.      Penilaian portofolio memerlukan perubahan gaya belajar.
4.      Penilaian portofolio memerlukan perubahan sistem pembelajaran.[11]
5.      Penilaian dilakukan hanya dari satu aspek, misalnya atasan langsung seperti kepala sekolah langsung memberikan persetujuan.[12]



Contoh Format Penilaian Diri

Nama Siswa               : Mukti Al Fajri
Hari/Tanggal             : 23 April 2018
Kelas                           : IV
Tema/Subtema          : Selalu Berhemat Energi/Macam-macam Sumber Energi

Beri tada cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu
No.
Pernyataan
Ya
Tidak
1.
Saya dapat menjelaskan lebih dari dua manfaat sumber energi angin dalam kehidupan.


2.
Saya dapat menjelaskan lebih dari dua manfaat sumber energi air dalam kehidupan.


3.
Saya dapat menjelaskan urutan cara membuat kincir angin secara runtut.


4.
Saya dapat menjelaskan urutan cara membuat kincir air secara runtut.


5.
Saya dapat menyajikan laporan percobaan dengan tepat


6.
Saya dapat membuat kincir angin dengan baik


7.
Rasa ingin tahu sangat tinggi


8.
Saya dapat bekerja sama dengan kelompok dengan baik


9.
Saya dapat bekerja dengan tekun


10.
Saya dapat bekerja dengan teliti










Contoh Format Penilaian Sejawat

Nama teman yang dinilai      : Mukti Al Fajri
Nama penilai                          : Siti Fatimah
Kelas                                       : IV
Semester                                 : 2
Waktu penilaian                    : 10 menit
No.
Pernyataan
Ya
Tidak
1.
Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian


2.
Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu


3.
Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami


4.
Berperan aktif dalam kelompok


5.
Menyerahkan tugas tepat waktu


6.
Selalu membuat catatan hal-hal yang dianggap penting


7.
Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik


8.
Menghormati dan menghargai teman


9.
Menghormati dan menghargai guru












Contoh Format Penilaian Produk/Projek

Nama Projek             : Membuat karya kincir angin dan air sederhana
Nama Siswa               : Mukti Al Fajri
Kelas                           : IV
No.
Aspek
Skor
1
2
3
4
5
1.
Perencanaan :
a.       Desain
b.      Tahapan Pembuatan





V
V
2.
Proses Pembuatan
a.       Persiapan alat dan bahan
b.      Teknik pembuatan
c.       K3 (Keselamatan, Keamanan, Kebersihan)



V
V




V


3.
Produk
a.       Bentuk fisik
b.      Keberfungsian
c.       Estetika

V




V
V



4.
Hasil Laporan
a.       Persamaaan dan perbedaan kedua kincir
b.      Pengamatan proses kerja kedua kincir



V

V



Keterangan :
·         Penilaian dilakukan melalui pengamatan untuk menilai aspek keterampilan.
·         Skor 1: sangat kurang, 2: kurang, 3: cukup, 4: baik, 5: baik sekali.
·         Deskripsi:
Dalam membentuk karya seni tiga dimensi dari bahan alam, dari segi perencanaan baik sekali, namun dari segi produk dan estetika masih memerlukan usaha bimbingan lebih lanjut.


Contoh Format Penilaian Portofolio

Kompetensi Dasar     :
3.5    Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir).
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi.
Indikator        :
1.      Menjelaskan berbagai sumber energi
2.      Menjelaskan perubahan bentuk energi
3.      Menjelaskan sumber energi alternatif
4.      Membedakan sumber energi angin dengan sumber energi air
Tujuan           :
1.      Melalui penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, sumber energi alternatif dengan benar.
2.      Setelah melakukan percobaan, siswa dapat membedakan sumber energi angin dan sumber energi air dengan benar.

Tema : Selalu Berhemat Energi
No.
Kriteria Portofolio
1.
Kumpulan catatan kemajuan belajar
2.
Kumpulan karya peserta didik yang mendukung proses berupa : laporan proyek / produk
3.
Kumpulan hasil tes dan latihan/tugas
4.
Catatan penilaian diri
5.
Catatan penilaian sejawat


Tema
Selalu Berhemat Energi
Nama     : Mukti Al Fajri
Tanggal : 23 April 2018
No.
Aspek
Kriteria Penilaian
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
1.
Ada kumpulan catatan kemajuan belajar




2.
Ada kumpulan karya peserta didik yang mendukung proses berupa : laporan proyek / produk




3.
Ada kumpulan hasil tes dan latihan/tugas




4.
Ada catatan penilaian diri




5.
Ada catatan penilaian sejawat




Komentar Guru :
Kemampuan menyaji laporan Ananda Mukti Al Fajri tentang Energi sudah sangat baik dan sikap jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri mulai tampak
Tindak Lanjut :
Perlu lebih dibiasakan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya agar dapat berkembang dan membudaya.

Keterangan :
Sangat Baik (SB)        : 5 Kriteria terpenuhi
Baik (B)                      : 4 Kriteria terpenuhi
Cukup (C)                   : 3 Kriteria terpenuhi
Kurang (K)                  : ≤ 2 Kriteria terpenuhi

Latihan Soal
1.    Apa saja yang dapat dijadikan sebagai sumber energi bagi kehidupan di bumi ?
2.    Coba sebutkan 2 contoh dari sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui !
3.    Coba sebutkan 2 contoh perubahan bentuk energi yang kamu ketahui !
4.    Jelaskan salah satu sumber energi alternative !
5.    Lakukanlah percobaan dengan membuat kincir angin dan kincir air dengan panduan yang ada di buku, lalu buatlah perbedaan kedua sumber energi tersebut !
Jawaban
1.        Matahari, air, angin, dll.
2.        Sumber daya yang dapat diperbarui : hewan, dan tumbuhan
       Sumber daya yang tidak dapat diperbarui : minyak bumi, dan emas
3.        Kincir Air : energi air ke energi listrik
       Kincir Angin : energi angin ke energi listrik
4.        Energi Panas Matahari, karena panas matahari merupakan sumber energi alternative yang sangat besar di bumi. Panas matahari berpengaruh terhadap aktivitas manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi.
5.        Perbedaan kedua sumber :
-       Putaran kincir paling kencang adalah kincir yang dialiri air dari keran yang dibuka penuh
-       Kincir angina hanya dapat berputar saat angina bertiup
-       Baling-baling pada kincir yang berputar menggerakkan benda yang diletakkan di pusat baling-baling.















DAFTAR PUSTAKA

Fajar, Arnie. 2009. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT Rosdakarya.
Kusaeri. 2014. Acuan dan Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta :Ar-Ruzz Media.
Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Pranada Media Group.
Sukardi. 2015. Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan. Jakarta: Bumi
              Aksara.
Yusuf, Muri. 2015. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan : Pilar Penyedia Informasi dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan. Jakarta: Kencana.






[1] Muri Yusuf, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan : Pilar Penyedia Informasi dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan, (Jakarta: KENCANA, 2015), hlm 281.
[2] Kusaeri.Acuan dan Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013. (Yogyakarta :Ar-Ruzz Media, 2014).hlm 126-128.
[3] Arnie Fajar, Portofolio Dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: PT Rosdakarya, 2009), hlm.90-92.
[4] Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Pranada Media Group, 2009) hlm. 363-364.
[5] Kusaeri.Acuan dan Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013. (Yogyakarta :Ar-Ruzz Media, 2014).hlm 126-128.
[6] Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Pranada Media Group, 2009) hlm. 366-368.
[7] Kusaeri.Acuan dan Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013. (Yogyakarta :Ar-Ruzz Media, 2014).hlm.128-131.
[8] Kusaeri.Acuan dan Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013. (Yogyakarta :Ar Ruzz Media, 2014).hlm 132-134.
[9] Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat
  Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Pranada Media Group, 2009). Hlm 368-369.
[11] Wina Sanjaya, Op.Cit, Hlm 370-371.
[12] Sukardi, Op.Cit, Hlm. 233.

Komentar

  1. Makasih ii sangat bermanfaat, terutama bagi sekolah yang mau akreditasi. Kebetulan sekolah saya mau akreditasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga berhasil. apabila ada kekurangan boleh memberi saran pak, terimakasih

      Hapus

Posting Komentar