tujuan pembelajaran IPS SD/MI


PEMBELAJARAN IPS SD/MI
TUJUAN PEMBELAJARAN IPS




 
                      


Dosen Pengampu :
              Drs. Nadlir, M.Pd.I

Kelompok 2:
Nur Imama Sholihah                           (D97216170/ 4D)
Nur Rahmawati                                   (D97216071/ 4D)
Santri Purnamasari                              (D97216179/ 4D)



PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
MARET 2018

KATA PENGANTAR

      Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas curahan nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah berjudul Tujuan Pembelajaran IPS Dimana di dalamnya kami uraikan secara rinci mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Tujuan Pembelajaran IPS.
Sholawat dan salam senantiasa saya sampaikan kepada utusan Muhammad SAW yang telah membawa dan membimbing umat manusia dari jahiliah ke zaman yang mulia yakni ad dinul islam. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua kami yang selalu mendoakan lancarnya pembuatan makalah ini dan kami ucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu dosen khususnya bapak  Drs. Nadlir, M.Pd.I yang telah memberi arahan serta ilmunya kepada kami, serta kelompok kami  yang telah  membantu  menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Oleh sebab itu, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran dari pembaca makalah ini sangat diharapkan. Semoga keberhasilan selalu berpihak kepada kita semua. Aamiin.
           




Surabaya, 12 Maret 2018                                                       
Tim Penyusun

  Kelompok 2


DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................ 2
D. Manfaat ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tujuan Pembelajaran IPS......................................................... 3
B.  Komponen Tujuan Pembelajaran............................................................... 5
C.  Tujuan Pembelajaran IPS Secara Umum................................................... 6
D. Tujuan Pembelajaran IPS MI..................................................................... 8

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 11
B.  Saran ......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.[1]
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisai yang berkaitan dengan isu sosial. Pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara terpadu. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik tingkat perkembangan usia siswa SD yang masih pada taraf berfikir abstrak.
Pengembangan pendidikan IPS tidak hanya diarahkan pada pengembangan kompetensi yang berkaitan dengan aspek intelektual saja. Keterampilan sosial menjadi salah satu faktor yang dikembangkan  sebagai kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam pendidikan IPS. Keterampilan mencari, memilih, mengolah dan menggunakan informasi untuk memberdayakan diri serta keterampilan bekerjasama dengan kelompok yang majemuk nampaknya merupakan aspek yang sangat penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik. Oleh karena itu, melalui mata pelajaran IPS, anak diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.






B.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut.
1.      Apa pengertian dari tujuan pembelajaran IPS?
2.      Apa saja komponen tujuan pembelajaran?
3.      Apa saja tujuan pembelajaran IPS secara umum?
4.      Apa saja tujuan pembelajaran IPS MI?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui pengertian tujuan pembelajaran IPS.
2.      Untuk mengetahui komponen tujuan pembelajaran.
3.      Untuk mengetahui tujuan pembelajaran IPS secara umum.
4.      Untuk mengetahui tujuan pembelajaran IPS MI.

D.    Manfaat
1.   Siswa atau mahasiswa mampu mengetahui pembelajaran IPS secara tepat.
2.   Siswa atau mahasiswa mampu mengetahui tujuan pembelajaran IPS di MI dengan tepat.













BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Tujuan Pembelajaran IPS
Salah satu sumbangan terbesar dari aliran psikologi behaviorisme terhadap pembelajaran adalah dalam pembelajaran seyogyanya memiliki tujuan. Gagasan perlunya tujuan dalam pembelajaran pertama kali dikemukakan oleh B.F. Skinner pada tahun 1950. Kemudian diikuti oleh Robert Mager pada tahun 1962 yang dituangkan dalam bukunya yang berjudul “Preparing Instruction Objective”. Sejak pada tahun 1970 hingga sekarang penerapannya semakin meluas hampir di seluruh lembaga pendidikan di dunia, termasuk Indonesia. Menurut Hamzah B Uno berikut ini dikemukakan beberapa pengertian tentang tujuan pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:
1.      Robert F. Mager (1962)
Mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.
2.      Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981)
Menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
3.      Henry Ellington (1984)
Bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar.
4.      Oemar Hamalik (2005)
Menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungya pembelajaran.
Meskipun para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam, tetapi semuanya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa:
1.        Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
2.        Tujuan dirumuskan dala bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. Yang menarik untuk digaris bawahi yaitu dari pemikiran Kemp dan David E. Kapel bahwa perumusan tujuan pembelajaran harus diwujudkan dalam bentuk tertulis. Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan pembelajaran seyogyanya dibuat secara tertulis.[2]
Pendidikan IPS di sekolah dasar adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, psikologi, filsafat, ideologi negara dan agama yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan. Melalui mata pelajaran pengetahuan sosial siswa diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang baik. Menjadi warga negara dan warga dunia yang baiik merupakan tantangan yang berat karena masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat.[3]
Dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS adalah suatu upaya yang dilakukan secara sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan berkaitan dengan isu-isu sosial dan kewarganegaraan untuk diajarkan disetiap jenjang pendidikan dengan menggunakan metode dan model pembelajaran efektif dan efisien.





B.     Komponen Tujuan Pembelajaran
                                         Tujuan belajar sendiri terdiri dari tiga komponen yaitu: tingkah laku terminal, kondisi-kondisi tes, dan standar perilaku.
1)     Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar yang menentukan tingkah laku siswa setelah belajar. Tingkah laku itu merupakan bagian tujuan yang menunjuk pada hasil yang diharapkan dalam belajar.
2)     Kondisi-kondisi tes, komponen ini menentukan situasi dimana siswa dituntut untuk mempertunjukkan tingkah laku terminal. Kondisi-kondisi tersebut perlu disiapkan oleh guru, karena sering terjadi ulangan/ujian yang diberikan oleh guru tidak sesuai dengan materi pelajaran yang telah diberikan sebelumnya. Ada tiga kondisi yang dapat mempengaruhi perilaku saat tes. Pertama, alat dan sumber yang harus digunakan oleh siswa dalam upaya mempersiapkan diri untuk menempuh suatu tes, misalnya buku sumber kedua, tantangan yang disediakan terhadap siswa, misalnya pembatasan waktu untuk mengerjakan tes. Ketiga, cara menyajikan informasi, misalnya dengan tulisan atau dengan rekaman dan lain-lain.
3)     Ukuran-ukuran perilaku, komponen ini merupakan suatu pernyataan tentang ukuran yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku siswa. Suatu ukuran menentukan tingkat minimal perilaku yang dapat diterima sebagai bukti, bahwa siswa telah mencapai tujuan, misalnya: siswa telah dapat memecah suatu masalah dalam waktu 10 menit. Ukuran-ukuran perilaku tersebut dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang harus dikerjakan sebagai lambing tertentu, atau ketepatan tingkah laku, atau jumlah kesalahan, atau kedapatan melakukan tindakan, atau kesesuaiannya dengan teori tertentu.[4]



C.    Tujuan Pembelajaran IPS Secara Umum
Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu pendidikan IPS harus mengacu pada tujuan Pendidikan Nasional, sebagaimana dalam UU No. 20 tahun 2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[5]
Pada hakikatnya tujuan mata pelajaran IPS dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a.       Membina pengetahuan siswa tentang pengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, sekarang, dan dimasa yang akan datang.
b.      Menolong siswa untuk mengembangkan ketrampilan (skill) untuk mencari dan mengolah/ memproses informasi.
c.       Menolong siswa untuk mengembangkan nilai/ sikap (value) demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat.
d.      Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk mengambil bagian/ berperan serta dalam kehidupan sosial.

Adapun National Council For The Social Studies (NCSS), sebagai organisasi para ahli Social Studies menjadi sumber rujukan selama ini merumuskan tujuan pembelajaran Pengetahuan Sosial yaitu mengembangkan siswa untuk menjadi warga negara yang memiliki pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan memadai untuk berperan serta dalam kehidupan demokrasi dimana konten mata pelajarannya digali dan diseleksi berdasarkan sejarah dan ilmu sosial, serta dalam banyak hal termasuk humaniora dan sains.[6]
Mata pelajaran IPS menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a.       Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya
b.      Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
c.       Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
d.      Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.[7]
Menurut Solihatin & Raharjo, pembelajaran IPS bertujuan untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar pada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.[8] Sedangkan menurut Sapriya, dkk, tujuan IPS adalah mengembangkan siswa untuk menjadi warga negara yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memadai untuk berperan serta dalam kehidupan demokrasi dimana konten mata pelajarannya digali dan diseleksi berdasarkan sejarah dan ilmu sosial, serta banyak hal termasuk humaniora dan sains.[9]
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS adalah menjadikan siswa memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memadai sebagai bekal kehidupan di masyarakat dan memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis.

D.    Tujuan Pembelajaran IPS MI
Pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu pendidikan IPS harus mengacu pada tujuan Pendidikan Nasional. Dengan demikian tujuan pendidikan IPS adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. Ada tiga aspek yang harus dituju dalam pengembangan pendidikan IPS, yaitu aspek intelektual, kehidupan sosial, dan kehidupan individual. Pengembangan kemampuan intelektual lebih didasarkan pada pengembangan disiplin ilmu itu sendiri serta pengembangan akademik dan thinking skill.
Tujuan intelektual berupaya untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami disiplin ilmu sosial, kemampuan berpikir, kemampuan prosesual dalam mencari informasi dan mengkomunikasikan hasil temuan. Pengembangan kehidupan sosial berkaitan dengan pengembangan kemampuan dan tanggung jawab siswa sebagai anggota masyarakat.[10]
Ada 3 kajian utama berkenaan dengan dimensi tujuan pembelajaran IPS di SD, yaitu:
1.        Pengembangan Kemampuan Berpikir Siswa Pengembangan kemampuan intelektual adalah pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir tentang ilmu-ilmu sosial dan masalah-masalah kemasyarakatan. Udin S. Winataputra (1996) mengemukakan bahwa dimensi intelektual merujuk pada ranah kognitif terutama yang berkenaan dengan proses berpikir atau pembelajaran yang menyangkut proses kognitif bertaraf tinggi dari mulai kemampuan pemahaman sampai evaluasi. S. Hamid Hasan (1998) menambahkan bahwa pada proses berpikir mencakup pula kemampuan dalam mencari informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan temuan.
2.        Pengembangan Nilai dan Etika Sosial S. Hamid Hasan (1996) mengartikan nilai sebagai sesuatu yang menjadi kriteria suatu tindakan, pendapat atau hasil kerja itu bagus/ positif atau tidak bagus/ negatif. Franz Von Magnis (1985) menyatakan bahwa etika adalah penyelidikan filsafat tentang bidang moral, ialah bidang yang mengenai kewajiban-kewajiban  manusia serta tentang yang baik dan yang buruk.
3.        Pengembangan Tanggung Jawab dan Partisipasi Sosial Dimensi yang ketiga dalam pembelajaran IPS adalah mengembangkan tanggung jawab dan partisipasi sosial yakni yang mengembangkan tujuan IPS dalam membentuk warga negara yang baik, ialah warga negara yang berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD harus memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun menurut Piaget (1963) berada dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan kongkrit operasional. [11]
Secara perinci, mutakin (1998) merumuskan tujuan pembelajaran IPS di sekolah, sebagai berikut:
1.      Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.
2.      Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
3.      Mampu menggunakan model-model dan proses berfikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.
4.      Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.
5.      Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.[12]
Tujuan belajar penting bagi guru dan siswa sendiri. Dalam desain intruksional guru merumuskan tujuan instruksional khusus atau sasaran belajar siswa. rumusan tersebut disesuaikan dengan perilaku yang hendaknya dapat dilakukan siswa. sebagai ilustrasi, misalnya guru merumuskan sasaran belajar sebagai “siswa dapat menyebutkan ciri khas suatu prosa dan puisi.” Sasaran belajar tersebut berfaedah bagi guru untuk membelajarkan siswa. dalam hal ini, ada kesejajaran pada sasaran belajar (rumusan guru, dan diinformasikan kepada siswa) dengan tujuan belajar siswa.[13]




BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Tujuan pembelajaran IPS adalah suatu upaya yang dilakukan secara sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan berkaitan dengan isu-isu sosial dan kewarganegaraan untuk diajarkan disetiap jenjang pendidikan dengan menggunakan metode dan model pembelajaran efektif dan efisien. Tujuan belajar sendiri terdiri dari tiga komponen yaitu: tingkah laku terminal, kondisi-kondisi tes, dan standar perilaku.
Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu pendidikan IPS harus mengacu pada tujuan Pendidikan Nasional, sebagaimana dalam UU No. 20 tahun 2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan IPS adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi.
Ada tiga aspek yang harus dituju dalam pengembangan pendidikan IPS, yaitu aspek intelektual, kehidupan sosial, dan kehidupan individual. Pengembangan kemampuan intelektual lebih didasarkan pada pengembangan disiplin ilmu itu sendiri serta pengembangan akademik dan thinking skill. Tujuan intelektual berupaya untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami disiplin ilmu sosial, kemampuan berpikir, kemampuan prosesual dalam mencari informasi dan mengkomunikasikan hasil temuan. Pengembangan kehidupan sosial berkaitan dengan pengembangan kemampuan dan tanggung jawab siswa sebagai anggota masyarakat.


B.       Saran
Tujuan pembelajaran IPS sangat di diperlukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi, agar siswa memiliki kemampuan dalam memahami disiplin ilmu sosial, kemampuan berpikir, kemampuan prosesual dalam mencari informasi dan mengkomunikasikan hasil temuan.


DAFTAR PUSTAKA
Al-lamri, Ichas Hamid dan Tuti Istianti Ichas. 2006. Pengembangan Nilai Dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
B. Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dimyati. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Permendiknas No. 22 tahun 2006.
Sapriya, dkk. 2007. Pengembangan IPS di SD. Bandung: UPI PRESS.
Sholihatin, Etin dan Raharjo. 2006. Cooperative Learnig. Jakarta : Bumi Aksara.
Sitti Rahmaniar, Abu bakar. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Unhalu. Kendari.
Sundawa. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung : Upi Press.
Supardi. 2011. Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta:Ombak.
Supriatna. 2007. Pendidikan IPS di SD. Bandung : Upi Press.
Susanto, Ahmad. 2013.  Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.



[1] UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional
[2] Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di bidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara. 2008).Hlm 35
[3] Supardi, Dasar-Dasar Ilmu Sosial, (Yogyakarta:Ombak, 2011), hal. 182.
[4] Abu bakar, Sitti, Rahmantar, 2007. Belajar dan Pembelajaran. Unhalu. Kendari. Hlm 37
[5] UU No. 20 tahun 2003 pasal  3 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
[6] Ichas Hamid Al-lamri dan Tuti Istianti Ichas, Pengembangan Nilai Dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial Dasar, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2006), hal. 15.
[7] Permendiknas No. 22 tahun 2006.
[8] Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learnig, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), Hal. 14.
[9] Sapriya, dkk, Pengembangan IPS di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), hal. 13.
[10] Sundawa, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar  IPS, (Bandung : Upi Press, 2006), Hlm 80.
[11] Supriatna , Pendidikan IPS di SD, (Bandung : Upi Press, 2007), Hlm 53.
[12] Ahmad Susanto. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2013. Hlm 145.
[13] Dimyati. Belajar dan pembelajaran. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999). Hlm 23

Komentar